.
.
.
.Sudah terhitung 2 minggu Elvan berada di rumah sakit dan artinya Moria koma sudah 4 minggu. Elvan kini diperbolehkan untuk pulang karena kondisinya sudah membaik.
"Mah Elvan gamau tiduran terus kalau udah di rumah, Elvan mau langsung ke tongkrongan!" Ucap Elvan yg sembari merapikan jaketnya.
"Enak aja kamu, totalin dulu kesembuhan kamu, kepala kamu terutama!" Protes Mia
"Ah mamah ga asik, Dan ajak Reno ke rumah, main ps, bosen gue"
"Lupa ngabarin, Reno di Jepang semenjak lo kecelakaan"
"Lah ngapain?" Tanya Elvan dengan muka mengernyit
"Ngenalin dialah, lulus ini kan dia jadi CEO"
Elvan cuma mengangguk merespon Danio. Kini sudah siap semua dan mobil jemputan Elvan sudah menunggu.
"Em tan biar Danio bantuin bawanya" Danio mengambil 1 tas yg dibawa oleh mamah Elvan sedangkan Elvan santai:)
"Banyak banget bawaan lo sialan" Danio sedikit kesusahan karena tas ini berisi baju Elvan
"Ya mana gue tau"
Reflek Elvan melihat gadis di sebelah ranjangnya dengan raut tanpa ekspresi. Baginya muka gadis itu familiar. Elvan mengernyit mengingat ngingat gadis tersebut.
"Van cantik kan?" Danio menyenggol lengan Elvan dan Elvan tersentak
"Apaan si, eh Dan kayaknya gue pernah ketemu tu cewe"
"Oh ya? Dimana? Kalo lo kenal kenalin ke gue ya" Danio mengedip ngedipkan matanya dan Elvan membencinya.
Ah iya Elvan ingat kalau gadis itu gadis yg pernah ia tabrak sekitar 4 mingguan lalu. Dan kini muka Elvan memucat panik dan membuatnya berjalan tergesa gesa membuka pintu hingga mama dan Danio ia dulukan.
"Lah kenapa tu bocah" Danio bingung dengan Elvan yg begitu
"Danio, Elvan kenapa kok buru buru?" Tanya Mia dengan raut bingung
"Danio juga ga tau tan, ngeliat hantu kali"
"Mulut kamu itu"
"Ehehe maaf tan, Danio juga gatau tan"
Mereka menyusul Elvan yg sudah duduk di mobilnya.
"Elvan kamu kenapa si"
"Ga kenapa kenapa, udah semua nya?"
"Udah"
*****
Sesampai di kediaman keluarga Caroline Danio membawa Elvan langsung ke kamarnya, menyuruhnya istirahat dan tidak boleh banyak bergerak karena kepala Elvan masih sedikit pemulihan.
"Danio kamu di sini dulu jagain Elvan ya" perintah Mia
"Oke sip tante, yauda Danio anter Elvan ke kamar dulu"
"Iya, tante siapin makan malam dulu" Mia pergi ke arah dapur
"Oke tan, Van ayo" Danio menggandeng tangan Elvan.
*dikamar
"Dan, gue mau cerita"
"Cerita? Cerita apaan, gue dengerin"
"Janji ga bocorin dulu,cuma Tuhan,gue dan lo yg tau ini"
"Ah elah kaya sama siapa aja lo ogeb"
"Awas lo bocorin"
"Iyeiye, apaan cepetan!" Danio antusias mendengarkan cerita Elvan
"Gue 4 mingguan lalu nabrak cewe"
"Sumpah lo!" Teriak Danio
"Pelan pelan bangsat!" Gue reflek nampol tu muka Danio, ngeselin banget nanti kalo nyokap gue denger kan tamat:)
"Eh maaf maaf, terus terus!"
"Lo tau? Cewe itu yg tadi, kayanya koma"
"Jadi karna itu lo main duluan?"
"Iya, panik gue ini, gue harus gimana Dan?"
"Ya lo ceritain semuanya ke nyokap bokap lo lah, masa lo sembunyiin, itu termasuk kriminal!"
"Ga semudah itu sialan"
"Terus masa lo diem dieman si, emang lo sanggup sama semua bebannya?"
"Tau ah, gue masih takut buat ceritain semuanya"
"Jangan jangan nanti ujung ujungnya lo di jodohin sama cewe itu"
"Brengsek lo ah, ga asik lo" gue natep sinis Danio, ga elit banget kata katanya.
Ah nyesel gue cerita sama Danio, gue kira dia bakal bantuin gue, rasa bersalah timbul lagi di pikiran gue, gue harus gimana? Apa gue tanggung jawab buat semuanya, tapi gue belum siap!!!
"Van?" Danio nepuk nepuk bahu gue tapi gue males ladeni tu si kunyuk sialan, bukannya ngasih saran berbobot malah nyuruh nyeritain semuanya
"Elvanio" panggilnya lagi
"Woi sialan!" Lagi dan lagi gue ngga ngerespon
"Elvanio Caroline!!!! Jangan buat gue takutttt!" Danio teriak ga jelas, dikira kerasukan apa gue
"Apaan si, ga jelas lo, mending lo pulang, gue mau tidur!"
"Yee mala di usir, gue gamau pulang"
"Yauda serah lo" gue ancang ancang buat tidur. Ga perduli gue sama Danio.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT😘
KAMU SEDANG MEMBACA
why you?
AléatoireKejadian tragis yang membuat hidup seorang pria hampir gila karena selalu dihantui rasa bersalah. . . . . . . . . " Satu pilihan, kamu menikah dengannya atau kamu dipenjara!" "Aku tidak akan mau menikahinya!" "Kalau kamu tidak mau, dia akan menja...