Empat

14 5 1
                                    

"Yang mana? Nana lupa." jawab Nana pelan sambil mengalihkan matanya kepada benda mati secara spontan. Semua orang yang melihat itu saling berpandangan, mereka tau, bahwa Nana sedang berbohong.

"Ya sudah, kalo memang Nana gak mau ngasih tau, tapi jangan bohong ya." ucap Elan mendekati Nana sambil mengelus lembut kepala Nana, dan Nana yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.

"Lo bego Na. Sudah tau gak bisa bohong, masih aja bohong. Maaf Bang, Nana cuma gak mau, kalian khawatir." batin Nana.

"Enard!" panggil seseorang dari luar kamar tersebut. Enard yang merasa di panggil segera berjalan untuk membuka pintu.

"Bunda?" kaget Enard.

"Kamu ini Bang! Kamu yang punya acara, malah hilang! Semua anak Bunda juga hilang! Orang pada nyariin tuh! Ayo semua balik ke acara!" ucap Alisha tegas yang membuat semua orang menurutinya, langsung pergi menuju ruangan di adakan pesta tersebut.

"Dek." panggil Alisha sambil menahan tangan Nana. "Yang lain deluan aja, biar Nana nanti baliknya sama Bunda." lanjut Alisha yang di angguki saja sama semuanya. Saat semua orang pergi, Alisha memasuki kamar tersebut dan menutup pelan pintu, kemudian menarik Nana pelan untuk menuju sofa yang ada di ruangan itu.

"Manusia itu gak ada yang sempurna Dek. Setiap Pribadi punya masalah masing-masing yang mereka simpan dalam-dalam. Semakin dewasa dirinya, semakin naik juga level masalah yang di hadapi nya. Tapi, bukan berarti gak ada yang bisa membantu masalah pribadi tersebut. Manusia itu makhluk sosial, makanya di luar sana banyak yang bilang, mengatasi masalah orang gampang, giliran masalah sendiri, gak bisa. Ya itu karena kita adalah Makhluk Sosial, kita butuh orang untuk bantu kita, gak usah lah membantu, membagi masalah dengan menceritakannya saja, itu sudah buat lega sedikit, benar kan? Sekarang Bunda mau tanya, Adek kenapa?" ucap Alisha sambil memandang Nana yang matanya mulai berkaca-kaca mendengar perkataannya.

"Adek bingung ya, kenapa Bunda bisa tau?" tanya Alisha yang di angguki sama Nana. "Bunda ini yang mengandung Nana selama sembilan bulan, yang melihat tumbuh kembang Nana setiap hari, tanpa terlewat sedikitpun. Dengan ngeliat wajah Nana tadi, Bunda bisa liat, ada beban yang Nana simpan. Oh iya, Nana juga pasti gak sadar kan, kalo Abang-abang juga sebenarnya tau, kalo Nana ada nyembunyiin seusatu? Apa lagi Bang Nunu. Dia pasti lebih ngerasa. Dari kecil, kalo Nana nangis, Bang Nunu juga ikut Nangis, Nana lupa? Kalian tuh kembar, gak bisa di pisah. Nana sadar gak? Bang Nunu selalu buntutin Nana, biar Nana main sama teman Nana yang cewe, Bang Nunu selalu ngikut, walaupun dia cuma ngeliatin aja, gak ikut main. Dia begitu karena takut, Nana di ganggu orang, di sakitin orang, karena dia pasti ngerasa juga." lanjut Alisha.

"Jadi, Bang Nunu tadi tau kalo ada yang Nana sembunyiin?" tanya Nana sambil menghapus air matanya yang sudah tidak bisa dia tahan.

"Dia gak tau masalah apa yang Nana sembunyiin, tapi dia tau Nana punya beban yang buat Nana sedih." jawab Alisha yang membuat Nana kemudian memeluknya erat.

"Ternyata banyak yang gak suka sama Nana Bund." ucap Nana pelan. "Ternyata yang buat Abang-abang Nana gak punya pacar itu, Nana sendiri. Nana terus terusan maksa mereka buat punya pacar, padahal penghalang mereka punya pacar itu Nana sendiri, Bund." lanjut Nana sambil menangis di pelukan Alisha.

"Haii Putri kecil Bunda.. Siapa yang bilang begitu? Berarti dia gak mengenal Abang-abang Nana dengan baik. Nana bukan penghalang. Nana liat bunda." ucap Alishan sambil mengangkat kepala Nana untuk menatapnya, lalu Alisha menghapus air mata yang ada di wajah Nana dengan lembut. "Liat Putri Bunda ini? Kalo nangis, cantiknya berkurang." lanjut Nana sambil tersenyum manis ke arah Nana.

"Nana itu bukan penghalang. Nana harus tau ya, Abang-abang itu gak mau punya pacar, karena dia gak mau mengalihkan perhatian mereka dari Nana. Dari dulu, mereka selalu senang dapat Nana dalam hidup mereka. Mereka gak mau pacaran, karena dengan pacaran, mereka bisa kehilangan masa-masa kamu tumbuh. Padahal kalo di pikir, kan kalian tumbuhnya barengan ya kan? Tapi Bunda tau, mereka itu selalu memperhatikan semua yang baru dalam diri Nana. Mereka itu sayang banget sama Nana, mereka gak mau nanti Nana kehilangan mereka karena ada hal lain yang ada dalam hidup mereka. Mereka hanya belum siap, buat bagi perhatian mereka ke orang lain. Jadi Nana itu bukan penghalang. Paham?" ucap Alisha lembut.

Love KeeanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang