"Kenapa Bang? Dimana Nana?" tanya Khalil yang tidak sabar mendengar ucapan Nunu.
"Nana ada Yah, cuma hari ini ada kecelakaan di sekolah." jawab Nunu pelan.
"Kecelakaan apa?!" tanya Khalil lagi dengan menaikkan sedikit suaranya.
"Nana kepeleset, dan itu buat pergelangan Kaki Nana keseleo, dan badannya lebam-lebam." jawab Nunu menunduk.
"Kok bisa?! Kamu dimana pada saat itu?! Kemana Nu?!" tanya Khalil lagi dengan suara yang lebih keras. Hal ini membuat semua orang di rumah ini bisa mendengarnya, Elan dan Enan pun keluar dari kamar mereka dan mengintip dari kamar atas. Sedangkan Nana, dan Enard hanya menunduk mendengar kemarahan Khalil.
"Nunu ada di situ Yah." jawab Nunu sangat pelan.
"Kamu ada disitu? Tapi kamu gak bisa cegah agar kecelakaan itu gak terjadi? KENAPA KEEANU?!" balas Khalil sambil berdiri dari duduknya tadi, Alisha yang mekihat itu pun berjalan mendekati mereka, mencoba untuk menenangkan Khalil. Nana pun sudah berdiri di depan ruang tamu di rangkul oleh Enard.
"Ayah, tenang. Jangan marah kayak gitu, anaknya jadi takut." ucap Alisha mengelus tangan Khalil lembut.
"Tapi Bund, Keeanu tidak bisa tanggung jawab sama janjinya untuk menjaga adiknya!" ucap Khalil menatap Alisha emosi.
"Ayah.. Bang Nunu gak salah. Yang salah Nana, terlalu keras kepala, Bang Nunu sudah ngelarang Nana, tapi Nana tetap pada pendirian Nana." ucap Nana sambil menunduk. Khalil yang mendengar Nana pun langsung melihat keadaan Nana, benar-benar lewat dari batas.
"Liat Nu! Liat kembaran kamu! Seluruh badannya lebam! Apa kamu gak ngerasa sakit juga Nu?! Sudah Ayah bilang, jagain! Kenapa bisa kayak gitu?! Kamu laki-laki tapi gak bisa tanggung jawab, Ayah kecewa sama kamu Keeanu. Kalian semua sudah Ayah bilangin jagain Adek. Kelian berdua turun! Keenard sini!" ucap Khalil yang membuat Nunu tertunduk semakin dalam, ketika Khalil berbicara seperti itu, rasanya hatinya begitu sakit, dan Nana merasakan itu, dan saat ini yang menangis adalah Nana. Keelan dan Keenan pun turun menuruti Khalil dan Keenard pun mendekati Khalil.
"Vian, tolong Nana." ucap Keenard kepada Vian yang di angguki saja oleh Vian.
"Kalian kemana waktu ini terjadi? Kenapa cuma Keeanu yang ada di sana?! Kalian juga sudah janji sama Ayah kan? Kemana tanggung jawab kalian? Kemana ucapan laki-laki yang kalian pegang? Jangan jadi laki-laki gak bertanggung jawab! Ayah kecewa sama kalian!" ucap Khalil kepada keempat putranya.
"Ayah! Nana sudah bilang Abang gak salah! Abang sudah bertanggung jawab penuh sama Nana! Abang sudah jadi laki-laki hebat dalam hidup Nana! Ayah kali ini berlibihan, Nana gak suka. Ayah gak ada hak untuk bilang Abang-abang Nana gak bertanggung jawab, Nana lah yang liat mereka setiap hari, dan Nana yang bersama mereka. Perhatian mereka sudah cukup buat Nana, Nana gak pernah minta buat di jagain kayak gitu! Ayah berlebihan! Nana kecewa sama Ayah!" ucap Nana sambil menangis, dan Nana pun mencoba berjalan ke arah tangga untuk naik ke kamarnya.
"Na, gue bantu." ucap Vian yang di tahan Nana.
"Jangan ada yang bantu Nana! Kalian gak ada hak bantu Nana kali ini. Nana bukan perempuan lemah yang harus di bantu dalam segala hal! Nana sudah besar! Nana bukan anak kecil lagi!" ucap Nana sambil menaiki tangga dengan susah payah. Saat Nana mau terjatuh, semua ingin maju namun tertahan dengan teriakan Nana. "NANA BILANG JANGAN BANTU!" teriak Nana, dan benar saja baru anak tangga ketiga Nana sudah terjatuh. Lagi lagi Nana teriak, menghentikan semua orang membantunya. "BERHENTI!" teriak Nana sambil menangis.
"Na.." panggil Nunu tapi tidak di pedulikan oleh Nana. Nana sudah tidak tahan akan sakit di kaki dan pinggangnya, dia cuma bisa menagis dengan sangat kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Keeana
Roman pour AdolescentsKeeana Azzura Rafizqy atau sering di panggil Nana. Anak bungsu dari lima bersaudara, dan memiliki Empat Kakak Laki-laki. Anak dari keluarga terpandang. Banyak Laki-laki yang menyukainya, namun sulit karena ada Empat Kakaknya yang selalu siap kapan s...