"Kringggg.. Kringggg.. "Bunyi alarm yang nyaring mampu membuat seorang gadis yang terlelap dalam mimpinya terbangun.
"Huuuuuah...!" Gadis itu menguap dan menaikkan kedua tangannya ke udara.
Lalu ia bergegas menuju kamar mandi, berpakaian, berdandan rapi untuk pergi ke sekolah.
Setelah 1 jam kemudian ia keluar kamar, berjalan menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan bersama keluarganya.
"Selamat pagi semuaa!" Sapanya pada keluarganya.
"Pagi Reina sayang." Jawab Viona, mamanya.
Ya! Reina Amelia. Gadis yang cantik, anak kedua dari Viona dan Bima. Mempunyai 1 kakak lelaki Reyhan Permana dan 1 adik laki-laki Revan Denabima.
Reina adalah gadis yang pendiam, tetapi memiliki prestasi yang tinggi. Tidak mudah dan tidak pandai bergaul tetapi ia sangat jago basket. Ia juga tidak terlalu suka dengan keramaian, apalagi dengan ceramah seseorang yang bagi dia tidak penting.
Ia lebih suka mengisi waktu luangnya dengan membaca novel dan mendengarkan lagu. Maka dari itu tidak heran jika headset selalu terpasang ditelinganya. Pantas saja jika ia dipanggil selalu tidak dengar. Ya budeg karena volume lagunya sangat keras.
"Hari ini kamu berangkat sekolah dijemput atau diantar?" Tanya mamanya. Seperti biasa, pertanyaan itu akan muncul dari mulut mamanya setiap pagi.
"Antar kak Rey aja ma." Jawab Reina.
"Antar aku sekolah ya kak Rey?"
"Hm..." Hanya sebuah deheman yang Reyhan jawab pada Reina.
•••
Seorang cowok dengan seragam sekolah yang sudah rapi, menghadap ke cermin lalu menyisir rambutnya ke belakang dengan rapi.
Postur tubuh yang tinggi, tegap, berotot, dan satu yang mampu membuat orang terpesona, yaitu wajahnya yang tampan dan suara beratnya yang khas.
Lalu ia berjalan menuju ruang makan. Seperti biasa, hanya ada adiknya saja dan pembantu rumahnya yang tengah memasak di dapur.
"Bunda mana zan? " Tanyanya pada adiknya yang tengah menyantap roti tawar untuk sarapan.
"Bunda udah berangkat kak." Jawab Zano sambil mengunyah makanannya.
"Nanti kakak kamu antar." Jelas kakanya pada Zano.
"Eh.. Den Zafran. Anu den nyonya sudah berangkat tadi waktu subuh. Cuma bilang den suruh jaga rumah sama den Zano." Ucap Bi Inah. Pembantu dirumahnya.
Ya! Zafran Bramawijaya. Anak pertama dari Tiara dan Bramawijaya. Memiliki 1 adik Zano Bramawijaya. Ia hanya tinggal bersama bunda dan adiknya. Ayahnya, sudah meninggal karena terkena penyakit. Maka dari itu yang menafkahi mereka adalah bundanya, dan jarang sekali Tiara ada dirumah. Tiara sangat sibuk akan pekerjaan di kantor. Hal itu yang membuat Zafran tidak suka dari bundanya.
•••
"NAAAAA...!! " teriak Selly sambil melambaikan tangannya pada Reina dengan suara yang sangat keras seperti toa sekolahan.
Reina yang baru saja memasuki lorong sekolah dikejutkan dengan suara nyaring teman sebangkunya sekaligus sahabatnya dari kelas X.
"Apaansih Sell, gausah teriak gue udah liat lo kali dari sono." Jelas Reina pada Selly dengan nada sedikit kesal sambil mengacak-acak rambut sahabatnya itu.
"Ish! Jangan di berantakin Na. Iya iya gue minta maaf hih." Jawab Selly sambil sesekali membenarkan rambutnya yang berantakan itu.
"Tumben lo gak bareng Zafran, Na?" tanya Selly pada Reina.
Zafran? Reina? Yup! Mereka adalah pasangan couple goals kelas XII di SMA Pelita Jaya. Mereka sudah berpacaran hampir 3 tahun lebih. Suka duka, susah senang mereka lalui bersama.
Siapa tidak tahu dengan Reina yang berprestasi disekolah berpacaran dengan Zafran most wantednya SMA Pelita. Gak pinter-pinter amat sih, suka bolos jam pelajaran, jika mata pelajaran dan gurunya itu membosankan. Ketua tim futsal cowo di sekolahnya. Tampan sih, tapi sifatnya yang judes, cuek, ngomongnya irit, dingin, membuat semua orang geleng-geleng kepala.
Tidak hanya itu, sifatnya yang posesif pada Reina, membuat Reina harus benar-benar mengisi stok sabarnya dengan penuh. Entah kenapa, Reina masih mampu bertahan pada Zafran.
"Na, anterin ke kantin bentar yuk beli minum." Pinta Selly sambil menggandeng tangan Reina.
"Yuk!" Lalu mereka berjalan melewati lorong sekolah yang lumayan sudah cukup ramai siswa-siswi yang berlalu lalang.
Tetapi tiba-tiba langkah Reina terhenti ketika ponselnya berbunyi, ada pesan masuk dan segera membacanya. Mata Reina membulat dan sontak terkejut apa isi pesan tersebut.
Reina menutup mulutnya dengan satu tangan, satu tangannya lagi memegang ponselnya. Reina bingung, ia harus bagaimana jika seorang yang mengirim pesan tersebut benar-benar kembali lagi.
Fikiran Reina sekarang kacau. Perlahan air matanya mulai menetes, entah itu air mata senang, terharu, bahagia, atau justru sebaliknya?
"Good Morning Reina ❤ Have a nice day cantik!
Tinggal nunggu waktu lagi, aku kembali Na. Kuliahku selesai. Tunggu aku ya. Maaf aku ga pernah sama sekali ngehubungin :')""Na?" Selly menghentikan langkahnya dan menoleh pada Reina.
"Astaga Reina! Lo kenapa hah?!" Selly lalu memegang kedua pundak Reina dan memandangnya dengan penuh penasaran.
Apa yang sebenarnya terjadi?
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Support! Comment! Vote! 💞💞💞
Maaf jika Bab awal masih acak adul tidak karuan! Terus gulir Bab selanjutnya. Dijamin seru kok! Em, 11 12 sama cerita nyata! Wkwkw ehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
HESITANT
Teen FictionMasa lalu atau masa depan apakah sama? Mengandung luka namun banyak arti atau menyimpan banyak kenangan indah namun menyakitkan? Dengan kehadiaran kedua lelaki dikehidupan yang baru, sungguh menyulitkan. Antara harus tetap bertahan dengan yang sekar...