Story 5: Be My Personal Medicine, Please?! [KurotoxEmu]

2.1K 197 279
                                    

Seorang pria paruh baya menyusuri koridor rumah sakit dengan tergesa. Kerisauan tercetak jelas di wajah berkerutnya yang lelah. Dengan tidak sabar dia menekan pintu elevator berharap pintu itu segera terbuka dan membawanya ke tempat yang dia tuju dengan segera.

Setelah menit berlalu terasa melambat, elevator tiba di lantai ruangan yang dia tuju sejak awal menginjakkan kaki di Rumah Sakit Seito. Dengan tergesa dia memasuki ruangan yang disebut CR oleh pihak rumah sakit. Kakinya melangkah berat, matanya menyelusuri ruangan yang telah dipenuhi  beberapa orang.

"Direktur Kagami!" seru pria itu memanggil salah satu pria paruh baya lainnya yang memakai jas panjang dokter yang sedang duduk bersama beberapa dokter muda lainnya.

"Ah, Direktur Dan!" Kagami Haima sang direktur dari Rumah Sakit Seito bangkit dari tempat duduknya dan mengampiri pria paruh baya dengan setelan jas berwana abu anchor yang diketahui bernama Dan Masamune.

Haima dan Masamune berpelukan menandakan jika mereka tidak hanya terhubung sebagai kolega. Namun mereka juga merupakan kawan baik yang telah lama mengarungi kehidupan pertemanan yang tak bisa dihitung lamanya.

"Sudah berapa kali aku bilang! Tidak perlu terlalu formal denganku!" ucap Haima diikuti senyum singkat dari Masamune.

Melihat temannya yang terlihat begitu gelisah membuat Haima penasaran apa yang membuat pria super sibuk itu datang di saat waktu kerja yang harusnya dia habiskan di kantor elitnya.

"Apa yang membuatmu datang kemari Masamune-kun?" Masumena tersenyum kecil dengan panggilan sahabatnya itu. Dia merasa mereka sudah terlalu tua untuk panggilan akrab itu.

"Ah, Haima! Berhentilah memanggilku seperti itu! Kamu tahu kan—ehm kita sudah terlalu tua untuk panggilan itu!" ucap Masamune terkekeh geli.

Haima memukul pundak Masamune pelan lalu membimbingnya menuju kursi agar pembicaraan dilakukan dengan lebih nyaman.

"Siang, Hiiro-kun! Kiriya-kun!" sapa Masamune kepada kedua pemuda yang duduk di meja bundar bersama Haima tadi.

"Siang juga Direktur Dan!" sahut kedua pemuda itu berbarengan seraya membungkuk memberikan penghormatan.

"Jadi, apa yang membawamu kesini?" tanya Haima penasaran dengan sikap Masamune.

"Ah, hampir saja aku lupa!" Masamune menepuk dahinya keras, wajahnya kembali kalut.

"Kuroto!" ucapnya lagi dengan panik.

"Kuroto sakit dan bodohnya dia tidak mau ada dokter yang menanganinya!" keluh Masamune menceritakan kelakuan putra semata wayangnya.

"Dia tidak mau meminum obatnya bahkan dia mengusir siapa saja yang mencoba masuk kedalam kamarnya!" ucap Masamune frustasi seraya memijit pelipisnya yang berdenyut.

"Kuroto-kun melakukan hal itu? Apa yang membuatnya bersikap seperti itu?" tanya Haima.

"Aku juga tidak tau! Anak bodoh itu tidak mengatakan apapun selama 2 hari ini!" ucap Masamune seraya menghela nafas berat.

"Yang aku tau sebelum dia terkena demam, dia pulang dari peluncuran game terbaru kami dalam keadaan basah kuyup dan wajah yang sangat frustasi!"

"Dan ketika aku mencoba bertanya, anak itu malah merajuk seperti anak kecil yang kehilangan mainannya kemudian mengurung diri di kamar sampai aku menemukannya terjatuh dari tempat tidurnya dan pingsan dengan tubuh yang sangat panas!" jelas Masamune dengan suara yang terdengar sangat frustasi karena mengkhawatirkan kondisi anaknya.

"Berapa suhu tubuhnya ketika terakhir kali dia diperiksa!" tanya Haima dengan wajah serius.

"39℃️! Dan demam itu tidak turun karena anak nakal itu tidak mau meminum obat yang diberikan oleh Dokter! Dan ini sudah hari kedua! Astaga! Entah apa yang ada di otak anak bodoh itu!" Suara Masamune meninggi mengingat kelakuan bodoh Kuroto. Dia tidak paham apa yang menjangkiti otak putranya itu hingga bersikap bodoh seperti itu.

[ONS] 🆃🅷🅾🆂🅴 🆃🅷🆁🅴🅴 🅻🅸🆃🆃🅻🅴 🆆🅾🆁🅳🆂 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang