3. Dia datang kembali

201 66 8
                                    

Vanila merebahkan tubuhnya di kasur. Rasanya ia benar-benar lelah hari ini. Setelah seharian menghabiskan waktu bersama Coklat.

Ia mengambil ponsel nya, kemudian mendudukan dirinya di sofa panjang di dekat rooftop kamarnya.

Sambil menikmati pemandangan yang terlihat jelas di jendela kamarnya. Melihat terbenamnya matahari. Dan burung-burung gereja yang bertebaran di langit.

Pemandangan yang di sukai gadis ini.

Menunggu sang senja datang.

Tak lupa, gadis ini mengambil bukunya yang bersampul abu-abu.
Tentu kalian tidak lupa bukan itu buku apa?

Yeah. Buku kumpulan sajak nya.

Entahlah ia masih bingung akan menuliskan apa di buku nya itu.

Tiba-tiba notifikasi pesan di ponsel nya mengganggu aktivitas yang emm-sebenarnya masih bingung akan menuliskan apa.

Gadis ini membuka roomchat di ponsel nya.

Ternyata itu pesan dari Coklat.

Coklat Altezza

Van
Nilaa!
WOI!
Vaann..

Iya kenapa?

Vanila Aurellia
 

Coklat Altezza

Besok temenin gua ya konser sama anak-anak.

Konser dimana? lo ga becanda?

Vanila Aurellia

Coklat Altezza

Ngga lah, gua tunggu besok jam 4 sore. Kudu datang titik.


Dih, maksa banget lo.
Ogah ah gue males HAHAHA.

Vanila Aurellia

Coklat Altezza

Gaada yang lucu jingan. Pokonya lo kudu datang awas aje.

Y.

Vanila Aurellia

read

Sebenarnya ini sangat mengganggu hari minggunya yang biasanya diisi dengan rebahan dan menonton film sepanjang hari. Benar-benar bukan aktivitas produktif sama sekali.

Gadis ini meninggalkan room chat nya. Kemudian meletakkan ponselnya di sofa. Ia berjalan mencoba mencari ikat rambutnya yang ia letakkan di laci. Ia mengikat rambutnya dan kembali duduk di sofa berwarna coklat nan empuk itu. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap malam hari, mengikat rambutnya.

Coklat dan VanilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang