Vanila merebahkan tubuhnya di kasur. Rasanya ia benar-benar lelah hari ini. Setelah seharian menghabiskan waktu bersama Coklat.
Ia mengambil ponsel nya, kemudian mendudukan dirinya di sofa panjang di dekat rooftop kamarnya.
Sambil menikmati pemandangan yang terlihat jelas di jendela kamarnya. Melihat terbenamnya matahari. Dan burung-burung gereja yang bertebaran di langit.
Pemandangan yang di sukai gadis ini.
Menunggu sang senja datang.
Tak lupa, gadis ini mengambil bukunya yang bersampul abu-abu.
Tentu kalian tidak lupa bukan itu buku apa?Yeah. Buku kumpulan sajak nya.
Entahlah ia masih bingung akan menuliskan apa di buku nya itu.
Tiba-tiba notifikasi pesan di ponsel nya mengganggu aktivitas yang emm-sebenarnya masih bingung akan menuliskan apa.
Gadis ini membuka roomchat di ponsel nya.
Ternyata itu pesan dari Coklat.
Coklat Altezza
Van
Nilaa!
WOI!
Vaann..Iya kenapa?
Vanila Aurellia
Coklat Altezza
Besok temenin gua ya konser sama anak-anak.
Konser dimana? lo ga becanda?
Vanila Aurellia
Coklat Altezza
Ngga lah, gua tunggu besok jam 4 sore. Kudu datang titik.
Dih, maksa banget lo.
Ogah ah gue males HAHAHA.Vanila Aurellia
Coklat Altezza
Gaada yang lucu jingan. Pokonya lo kudu datang awas aje.
Y.
Vanila Aurellia
read
Sebenarnya ini sangat mengganggu hari minggunya yang biasanya diisi dengan rebahan dan menonton film sepanjang hari. Benar-benar bukan aktivitas produktif sama sekali.
Gadis ini meninggalkan room chat nya. Kemudian meletakkan ponselnya di sofa. Ia berjalan mencoba mencari ikat rambutnya yang ia letakkan di laci. Ia mengikat rambutnya dan kembali duduk di sofa berwarna coklat nan empuk itu. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap malam hari, mengikat rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coklat dan Vanila
Novela Juvenil❝Kamu adalah pemberi luka. Sekaligus penyembuh yang aku suka.❞ Vanila Aurellia, gadis pecinta sajak dan hujan. Gadis yang hidup dengan setiap bait puisi nya. Gadis yang hidup bagai temaram. Hatinya seakan kehilangan arah pulang. Gadis yang kehilanga...