Part 4

1.1K 125 14
                                    

Eunji menghela napas lega. Akhirnya
setelah seharian dia berkeliling
mencari pekerjaan dia berhasil
mendapatkannya. Meskipun tidak
sepadan dengan pekerjaannya dulu.
Namun, dia sangat bersyukur bisa
diterima mengajar di salah satu taman
kanak-kanak dan letaknya juga tidak
terlalu jauh dari rumahnya.

Eunji tersenyum manis. Dia menyusuri
trotoar yang berdebu itu dengan
langkah ringan. Dia harus segera
pulang. Dia akan mulai bekerja besok,
jadi hari ini dia akan beristirahat.
Kakinya juga sudah terasa sangat pegal
setelah seharian berjalan.

***

"Kami tidak menemukan Nona Eunji
disana Tuan."

Chanyeol menatap Edawn dingin. Orang
suruhannya yang dia tugaskan untuk
mencari Eunji di kota kelahiran
ayahnya seperti yang Eunji katakan.
Chanyeol berdecak kesal. Ah.. bodoh!
Pasti Eunji sengaja ingin mengecohnya.
Bagaimana sampai dia tidak
memikirkan hal itu?

"Cari dia sampai dapat, bahkan
keseluruh kota di negara ini. Aku yakin
dia tidak mungkin pergi keluar negeri."

"Baik, Tuan."

Setelah pamit Edawn pergi meing-
galkan Chanyeol yang masih duduk di
kursi kebesarannya. Pikirannya mulai
bermain menebak-nebak kemungkinan
keberadaan Eunji. Dimana dia? Apa dia
sengaja menutupi semuanya? Apa dia
pikir Chanyeol akan lari dari tanggung
jawabnya?

Dasar wanita bodoh. Seperti apapun
Chanyeol, dia tidak akan mungkin
menelantarkan wanita yang
sedang mengandung anaknya. Tapi
bagaimana dengan Wendy? Chanyeol
hanya mampu menghela napasnya
panjang. Dia bahkan masih belum bisa
menghubungi wanita itu.

Chanyeol menatap ponselnya yang
berdering. Dia segera menggeser
tombol hijau setelah menilik siapa yang
menelponnya.

"Sayang, aku sangat merindukanmu.
Maafkan aku baru mengaktifkan
ponselku."

Chanyeol tersenyum lebar saat menden-
gar sapaan panjang Wendy. Akhirnya
wanita ini menghubunginya lagi. "Aku
juga sangat merindukanmu sayang.
Aku selalu mencoba menghubungimu.
Tapi selalu saja, hanya jawaban dari
operator yang aku dapat."

"Ya, aku tahu. Maafkan aku, karna
aku sangat sibuk. Aku bahkan segera
menghubungimu saat Mommy-ku
memberikan ponselku."

Senyum Chanyeol mengulu, "Aku
mengerti. Lalu kapan kau akan
pulang?"

"Mungkin minggu depan. Sungguh,
aku sudah tidak sabar untuk bertemu
dengannmu," jawab Wendy antusias.

"Benarkah? Aku juga sangat
merindukanmu. Aku akan menunggumu," Jawab Chanyeol merasa sesak saat mengucapkan kata terakhirnya.

Menunggu?

Chanyeol mengernyitkan keningnya.
Berapa banyak waktu yang sudah dia
gunakan untuk menunggu? Entahlah
dia juga tidak tahu berapa kali dan
berapa lama dia selalu menunggu.

Jadi untuk saat ini, dia tidak ingin
terlalu bahagia dengan janji Wendy.
Setidaknya sampai wanita itu
benar-benar sudah datang. Setelah
sedikit berbasa-basi Wendy mengakhiri
panggilannya.

Chanyeol termangu menatap ponselnya
yang sudah mati dan hanya menghela
napas berat.

***

Eunji sangat menikmati waktunya.
Berbaur dengan anak-anak dapat
sedikit menghilangkan beban yang
bersemayam di tubuhnya. Setidaknya
dengan begini, dia juga dapat belajar
bagaimana memahami anak-anak.
Supaya nanti dia sudah terbiasa saat
memiliki anak sendiri.

Because Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang