Part 8

1.1K 129 6
                                    

Eunji menggeliat, matanya terbuka
pelahan-lahan. Sudut bibirnya tertarik
membentuk seulas senyum saat
matanya menangkap sosok yang tidur
telengkup di sebelahnya.
Wajah Chanyeol yang hanya terlihat
sebagian tampak begitu misterius di
balik bahunya yang memeluk bantal.
Pagi yang indah dengan cuaca cerah
dihatinya.

Eunji bangkit dari tempat tidurnya,
pantas pergi ke kamar mandi.

***

"Pagi Byul," Sapa Eunji pada Byul yang
sudah sibuk di dapur.

"Pagi Nya. Nyonya mau masak apa pagi
ini?"

"Aku mau membuat cheese omelette
dan khusus eomma aku akan
membuatkan bibimbap. Tolong
ambilkan telur di kulkas," Pinta Eunji.

Byul berjalan mendekati kulkas dan
bersiap untuk membukanya, "Siap
Nya?" tanya Byul.

Eunji hanya mengangguk sambil
menutup hidungnya. Dia bisa muntah
saat mencium bau menyengat dari
dalam kulkas. Tapi anehnya dia tidak
apa-apa jika mencium bau daging yang
sudah di keluarkan dari kulkas.

Eunji mulai memasak cheese
omelette-nya dan nasi goreng dibantu
oleh Byul.

"Wah baunya enak sekali. Kau sedang
masak apa sayang?" tanya eomma saat
mencium bau harum yang terkuar dari
dapur.

"Cheese omelette, eomma. Dan khusus
Eomma Eunji buatkan bibimbap
dengan ekstra sayuran," Jawabnya
sambil tersenyum kearah mertuanya.

Ibu tersenyum dan duduk di kursi
meja makan, kemudian disusul nenek
yang duduk di sebelahnya. "Eomma dan
nenek mau Eunji buatkan teh?"

"Tidak usah sayang."

"Buatkan nenek teh melati," Pinta
nenek dingin. Eunji tersenyum lembut
dan segera membuatkan teh untuk
nenek.

Diletakannya teh buatannya di depan
nenek yang segera menyesap teh panas
yang Eunji hidangkan. Saat teh mulai
memenuhi rongga mulutnya nenek
bergumam nikmat, "Teh buatanmu
sangat pas, Eunji."

"Terimakasih, Nek." Eunji membalas
senyum kecil yang nenek lemparkan
dengan senyum manis miliknya.

Chanyeol yang baru turun segera
bergabung ke meja makan. Dia menge-
cup mesra kening Eunji, "Pagi sayang
pagi eomma, pagi nek" sapanya sambil
duduk di kursi kepala meja makan.

Eunji masih diam membatu. Hingga
suara Ibu dan nenek mengemba-
likannnya ke alam nyata, "Pagi, Chan,"
Jawab Ibu dan nenek serentak.

"Pagi, yeol," Jawab Eunji berusaha
tenang. Dia tidak boleh terbawa
suasana, dia dan Chanyeol sedang
dalam masa sandiwara. Dia harus
bisa berakting dengan baik. Ya, hanya
sandiwara. Yakinnya pada dirinya
sendiri. Menguatkan perasaannya
untuk tidak terbawa suasana.

"Kau mau aku buatkan kopi yeol?"
tanya Eunji bersikap sebiasa mungkin.
Meski masih nampak gugup.

"Tidak usah, sayang. Aku hanya ikut
sarapan saja."

Eunji menghidangkan cheese omellete
dan bibimbap buatannya dan mereka
semua mulai menyantapnya. "Byul
ambilkan jus jeruk di kulkas," pinta
Ibu.

"Baik nyonya besar."

Byul langsung membuka pintu
kulkas yang langsung menebarkan
bau-bau yang meruak tajam. Eunji dan
Chanyeol merasa mual bersamaan dann
membungkam mulut dan hidungnya.
"Byul tutup kulkasnya!" Bentak Chanyeol.

Semua tampak tercengang melihat
tingkah mereka berdua. Byul mengu-
langi perbuatannya. Eunji dan Chanyeol
kembali membungkam mulut dan
hidung mereka membuat Byul terkekeh.

Because Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang