Sribilah Eksekutif Prapat
Seni visual tak berterpal akal
Niscaya tipikal orang lokal
Rangkumanku singkat
PergiAku bernaung di stasiun
Mencoba kabur dari segala masalahku di kota
Terlintas sepintas penuntas
Kereta yang agungKunaiki mobil surga bak neraka itu
Terduduk aku di kursi terujung portal utama
"Kritt" seperti ada yang mengganjal singgasanaku
Engsel tua tertawa lepas dengan segala keresahankuPindahlah aku mencari singgasana lain
Antara di dekat seorang kakek-kakek renta, ibu beranak dua, atau gadis cantik belia
Badanku sudah lelah, tapi pikiranku memboikotnya
Duduklah aku di singgasana seberang permaisuriSemerbak persik membangunkanku
Tenang, ucap hatiku
Menoleh aku ke kiri dan takjub dengan pemandangan lembah yang indah
Menoleh aku ke kanan dan takjub dengan penampilan batari yang menawan hatiSenyumnya yang ranum
Ditemani kacamatanya yang besar
Kontras dengan wajah dan tubuhnya yang mungil
Tengah membaca buku "Aku" milik Chairil AnwarAkupun mengelurkan buku "Aku" juga dengan tanda tak percaya
Akupun menyimpan perasaan cinta juga dengan tanda tak percaya
Apakah ini jalan takdir?
Atau hanya sebatas mandir?