35. purnama, titip salam

23 6 0
                                    

"Kak, purnama nggak pernah menyampaikan salamku ya?" tanyaku, penasaran.

Padahal untuk menitipkan salam pada purnama saja aku tidak tau caranya. Ah, mulutku ini tidak bisa di ajak diam dulu ternyata.

"Kenapa harus titip salam sama purnama? Ngerepotin aja!"

"Nyebelin banget, sih! Cuma bercanda, tau!"

Dia tertawa, meledekku. Benar-benar menyebalkan, rasanya ingin melemparnya jauh ke planet lain saja. Tapi, apa aku bisa menahan rindu yang kuciptakan sendiri nantinya?
Tidak bertemu setengah hari saja rasanya gerah sekali, bagaimana untuk yang berhari-hari bahkan sampai planet tersebut mengantarnya lagi ke bumi karena tidak menerima manusia menyebalkan?

"Purnama bilang begini, 'manusia yang paling ganteng, dapat salam dari perempuan paling bawel untuk hari ini dan hari-hari berikutnya.' Dikatain bawel tuh, Dik."

Aku mencubit tangannya, "bawel apanya? Kakak bohong!"

"Eh, ampun, Dik. Iya bohong, hahaha."

"Dasar payah, wle!" ledekku sambil menjulurkan lidah.

"Tapi sayang, kan?" tanyanya sambil tersenyum dan mengangkat alis kanannya.

Ah, menyebalkan!


15 Desember 2019.

kata orang biasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang