Hai, teruntuk kamu yang katanya sedang tidak akur dengan semesta
Aku ngga tahu masa lalu apa yang yang berani mengacaukan segalanya sampai kamu menutup diri pada dunia
Aku ngga tahu kekecewaan apa yang diukir orang lain sampai kamu menepuk dada untuk sekian kalinyaTuan, aku tau bahwa kamu tau jawaban atas itu semua
Aku tau bahwa kamu tau kunci untuk menuju lembaran berikutnya
Rasanya aku ingin sekali tau kenapa
Ingin sekali tau bagaimana
Agar aku tahu kondisinya seperti apa
Apapun yang ingin kamu lakukan,
Coba maafkan yang lampau
Maafkan kamu yang ngga bisa sampai
Maafkan orang orang yang membuat perih
Maafkan semesta yang membuat sedihMaafin, ya?
—Jakarta, langiitbiru.
14 Mei 2019.