Berdamai dengan perasaan

1.7K 172 9
                                    

  Sudah satu bulan Ryujin tidak masuk sekolah izin sakit, tentunya sekolah mengizinkan secara itu kan sekolah milik kakeknya Oh siwon.

Banyak chat dari teman-teman dan guru yang menanyakan keadaannya namun semua di abaikan Ryujin. Bahkan jika ada yang menjenguk Ryujin mengabaikan mereka dan menutup pintunya kamarnya.

Sehun frustasi, jujur ia lelah dan tidak tega melihat anaknya yang seperti mayat hidup ditambah media yang mulai mempertanyakan tentang keluarganya.

Ryujin menolak bicara dengan semua orang kecuali naeun dan kai. Hari ini jadwal cek Ryujin, Seungyoun sebagai psikiater pribadi Ryujin masuk ke kamar Ryujin.

Tok tok tok

"Ryu, om masuk ya?"

Cklek..

Seungyoun tidak melihat ada tanda-tanda keberadaan Ryujin di kamarnya, ia bergegas turun ke bawah.

"Hun anak lo kok nggak ada di kamarnya?" Tanya Seungyoun dengan nada agak panik.

Sehun dan kai yang sedang minum kopi langsung meletakan gelasnya, lalu mencari Ryujin di sekitar rumah.

Mereka berjalan ke arah taman belakang karena hanya sudut itu yang belum di cek. Mereka menemukan Ryujin sedang bercanda dengan Jackson dan lino.

Ryujin tertawa, tidak ada air mata yang biasa menghiasi matanya.

"Kan lino lihat!!" Tetiak Ryujin membawa cacing di tangannya.

"Ryujin jorok!!" Lino berlari menjauh yang langsung di kejar Ryujin.

Jackson yang melihatnya hanya tertawa "awas jatoh nan--". Belum selesai jackson memperingati lino sudah jatuh tersungkur dengan ryujin di atasnya dan cacing yang jatuh di wajah lino.

"AAAA.. PAPA ADA CACING!! MAMA!!" suara teriakan lino membuat semua orang dirumah itu berlari ke taman belakang, mereka melihat interaksi antara Jackson, Ryujin dan lino dari balik pintu kaca.

"Aaaa, Ryujin anjing ini!!! Ihhhh om Jackson tolongin jangan ketawa!!" Rengek lino.

"Hahahah lagian tampang bad boy sama cacing takut huuu!" Kata Ryujin mengejek lino.

"Hahahhah malu-maluin lo bang!" Teriak Ryujin bangkit berdiri.

"Udah-udah kasihan lino nya, yuk masuk"

"Bang lino gendong!" Belum sampai kata-kata Lino keluar, Ryujin udah naik di punggung Lino.

"Buset, anjir berat banget makan apa sih!" Sambil ngomel-ngomel lino tetap gendong Ryujin.

"Ayo masuk udah makin panas ini" ucap Jackson di belakang Ryujin dan lino, jaga-jaga kalau si gembel Ryujin jatuh.

"Kemarin-kemarin aja kayak zombi diem di kamar terus sekarang ketawa-ketawa, jujur deh lo kemarin depresi nya pura-pura kan prank kan?" Kata lino, Lino tuh emang gini anaknya ceplos banget mulutnya.

Ryujin langsung murung dengar kata-kata lino "maaf"

"Hey lino apaan sih"  Jackson jewer telinganya Lino.

"Aaaa sakit om!" Teriak lino lalu membenarkan gendongan Ryujin.

Sampai di dalam rumah mereka bertiga kaget soalnya semuanya pada ngumpul ada yeji, Haechan, kak dahyun, lucas, om kai, tante jen, tante krys semuanya ada termasuk tamu tak terduga jeno dan jaemin.

"Loh rame bener kayak sambutan presiden?" Kata Jackson.

Sehun tersenyum senang melihat putrinya mulai kembali perlahan, Jisoo disampingnya mengelus lengan sehun lalu berkata "jen, krys, naeun masak yuk bentar lagi kan jam makan siang. Yang lain tunggu aja di ruang keluarga"

Perumahan Keluarga CeramahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang