sepenggal kisah kehidupan tentang keluarga yang tinggal di perumahan SM dan JYP. Konon yang tinggal di perumahan ini tuh holkay semua yang rusuh dan suka ngebacot.
Sesampainya di rumah Jisoo ngomel-ngomel ke Sehun perkara ibu-ibu yang main tangan sama Ryujin dan marahin Sehun yang lagi duduk di meja makan merhatiin Jisoo.
"Masa ngatain orang gak ngedidik anaknya sementara anaknya aja gak ke didik main curang gitu" kata Jisoo sambil memasak.
"Udahlah Ji nggak papa, Ryujin nya juga nggak-"
Jisoo berbalik menatap Sehun tajam "ini nih yang suka nyepelein segala hal, kamu nggak lihat dengan mata kepala kamu gimana kurang ajarnya dia. Itu baru satu orang yang ngomong gitu lo ke Ryujin"
Sehun memijit pelipisnya "tapi aku juga nggak bisa larang orang buat berhenti ngomong seenaknya ke Ryujin, oke kepala sekolah bakal aku tegur karena menyalah gunakan kekuasaannya"
Jisoo menatap Sehun diam tak lama matanya berkaca-kaca seperti mau menangis, Sehun yang peka beranjak mendekati Jisoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu kenapa sih? Hm?" Di peluknya Jisoo dan dikecup kening Jisoo.
"Aku nggak suka ada orang yang ngatain Ryujin perkara ibunya kan bisa ngomong dibelakang Ryujin, kasihan anaknya kalau denger nanti kepikiran"
Sehun tersenyum, dihapusnya air mata Jisoo.
"Iya aku paham maksud kamu baik kok"
Drap drap drap...
"PAPA TANTE JI- MASAK JISUNG--- eh?!" Ryujin yang sedang di papah jisung membulatkan matanya
Ryujin menutup kedua mata Jisung dengan tangannya "jangan dilihat masih anak-anak, kata Bang lino dosa peluk-pelukan di tempat sepi"
Jisung menutup mata Ryujin balik "jangan dilihat kata kak Hyunjin jomblo gak boleh lihat orang bermesraan takutnya sirik"
Ryujin menepis tangan Jisung "kurang ajar si dower"
Ryujin melangkah ke meja makan.
"Kalian ini berantemmm mulu nggak bosen" kata Sehun.
"Tante aku mau izin main sama anak-anak di taman perumahan ya, mau main petasan"
Sehun menatap malas karena tahu kelanjutannya Jisoo pasti akan mengomel lagi.
Jisoo berkacang pinggang "enggak boleh! Nggak ada penolakan dan alasan"
Ryujin memajukan bibirnya "sekali aja tante papa sama Jisung kok ini"
"Apaan orang aku gak mau ikut sanggah Jisung yang langsung diberi tatapan tajam Ryujin.
"Kaki kamu belum sembuh Ryujin, nanti makin parah kamu kan kelakuannya aneh-aneh"
"Tapi kan-"
"Oh Ryujin" peringat Sehun agar anaknya tak ngeyel.
"Iya udah iya"
"Kalian nggak ada Pr? Sina ambil bukunya papa temenin belajar di ruang tengah"
Dengan menurut Jisung dan Ryujin kembali ke kamar mengambil buku.
