Part 4

51 5 0
                                    

"Haduh bisa mati nih kita kalo semuanya ga bisa dimakan"

Semuanya hanya pasrah dan setuju dengan apa yang Arka katakan.

"Dah lah gua mau tidur aja. Daripada ngabisin energi sia-sia"

Jessy dan Joseph pun tidur berdua dan yang lain juga memencar.

Kemudian terdengar suara Jacob dan Arka yang sedang ribut.

"Plis. Biarin gua tidur disini sama lu biar gua aman.

"Nggak boleh! Gua mau tidur sendiri. Awas lo sana jauh-jauh dari gua."

Karena Jacob diusir, ia pun mencari tempat lain yang lebih nyaman.

"Kayaknya disini bagus juga."

Kemudian mereka semua terlelap dalam tidurnya.

Saat hari masih subuh, tiba-tiba Arka bangun dari tidurnya.

"Wah tai. Mimpi buruk lagi. Aduhhh laperr."

Ia kemudian berjalan-jalan di sekitar lagi. Berusaha mencari sesuatu untuk dapat dimakan.

Kemudian sampailah ia di tempat dimana Jacob tidur.

"Hmm.. siapa itu?" Gumamnya dalam hati.

"Ah bodoamat lah."

Kemudian ia mencari sebuah batu tajam dan langsung menimpukkannya ke kepala Jacob.

"Akhirnya dapat makanan."

Ia kemudian mencari kayu bakar di sekitarnya.

Mendengar suara langkah kaki di semak-semak, Amelia pun terbangun.

Amelia yang penasaran itu pun kemudian mendekati semak-semak yang bersuara itu dengan rasa takut.

Semakin dekat dengan semak, semakin panas hawa yang dirasakannya.

"Omg.."

Terlihat badan Jacob yang sedang dipanggang diatas api membara dan terlihat Arka yang sedang menunggu.

Saat Amelia mau berjalan mundur, tak semgaja ia menginjak ranting pohon.

Krekk.

Arka kemudian membalikkan kepalanya dan merasa curiga.

"Siapa itu?"

Arka langsung berlari ke tempat suara itu berasal. Terlihat Amelia yang sedang bersembunyi.

Amelia yang mengetahui itu langsung melemparkan batu yang sudah disiapkannya.

"Beraninya kau Amell.."

Kemudian, baku hantam pun terjadi.

Pukulan-pukulan dan tangkisan sudah diberikan. Akhirnya, karena Amelia kalah tenaga ia pun dibunuh dan diseret oleh Arka menuju perapian tempat Jacob dipanggang.

"Wah akhirnya kenyang juga. Maaf ya kalian harus kumakan hehe."

Kemudian ia pun menghabiskan daging-dagingnya dan memadamkan apinya agar tidak ada yang mengetahuinya.

"Waduh kenyang banget. Tidur lagi ah."

Akhirnya ia terlelap lagi dalam tidurnya.

"Bangun semuanya. Sekarang tersisa 7 orang lagi. Selamat menjalani hari yang baru. Hehehe."

Jessy dan Joseph yang terbangun dari tidur karena suara itu pun kaget.

"Kamu jangan jauh-jauh dari aku ya. Aku gamau kamu mati sia-sia." ucap Joseph yang berusaha menenangkan Jessy.

Di samping itu, Nevalya sedang sibuk dengan aksinya.

Ia menyeret Mona ke tempat yang jauh dari mereka.

"Hey! Lepaskan aku! Apa yang kamu mau dari aku!?"

"Diam!"

Mona sudah tidak punya tenaga karena belum makan sejak kemarin. Ia tidak bisa melawan.

Tiba-tiba, Nevalya berhenti di suatu tempat. Ia melepaskan pegangannya terhadap Mona.

Walaupun sudah dibiarkan, Mona tetap tidak dapat berjalan lagi. Darah mengucur dari badannya akibat gesekan tanah.

Nevalya mengambil sebuah ranting. Ia kemudian mengasah ranting itu sambil melihat Mona yang sudah tidak berdaya dan berdarah-darah.

Ranting sudah tajam dan ia tidak langsung membunuh Mona. Ia menusuk tangannya terlebih dahulu.

Mona sudah tidak punya suara untuk menjerit.

Saat momen ini terjadi, ternyata disaksikan oleh seseorang.

Kemudian seseorang itu membawa pisau dan langsung menusuk Mona.

Mona pun tewas.

"Lo gila ya? Kenapa ga langsung dibunuh aja. Kasian tau," ucap seseorang yang ternyata adalah Janneth.

"Gapapa la, nikmati aja dulu momen sebelum dia meninggal."

"Dih. Gila lu ya."

Kemudian, Janneth dan Nevalya pun menghabiskan daging Mona.

"Yaudah gua pergi dulu. Jaga rahasia ini ya." gertak Janneth.

.
.

Jessy dan Joseph kemudian datang ke tempat mereka berkumpul. Kemudian mereka saling bercerita dengan yang lainnya.

Saat bercerita beberapa waktu, tiba-tiba Krystal berdiri dan mengatakan "Aku minta maaf ya." Kemudian ia berlari meninggalkan mereka.

Melihat hal ini, Jessy sebagai teman yang baik pun mengikuti kemana Krystal berlari.

Joseph yang bucin pun tentu tidak tinggal diam melihat Jessy yang berlari. Ia juga ikut mengejar Jessy.

Beberapa saat kemudian, Krystal menemukan Nevalya yang baru selesai makan.

"Teman-teman, aku mau menyerahkan diri untuk kalian. Silahkan makan aku."

Mendengar hal ini, Nevalya langsung sergap dan membawa ranting yang tadi digunakan untuk membantai Mona sambil berlari ke arah Krystal.

Saat ranting ini akan ditusukkan ke arah Krystal, tiba-tiba Nevalya diam dan langsung terjatuh.

Terlihat sebuah lubang tepat di kepalanya. Darah mengucur keluar dan ia pun tewas seketika.

Ternyata, ada seseorang dibalik semak.

"Hahaha. Oke makasih. Bodoh sekali dia terpancing dia denganku. Mari kita makan." ucap Krystal kepada seseorang yang ada di balik semak.

Akhirnya seseorang keluar dari semak dan ia adalah...

To be continued...

StvenL

SurvivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang