Tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkan Arka.
Dan itu ternyata adalah suara dari Krystal yang melompat dari pohon dan sudah membawa ranting besar yang dipersiapkannya dari atas.
"Rasakan ini!"jeritnya langsung.
Ranting itu kemudian dihantamkannya ke kepala Arka.
Namun sayangnya, entah bagaimana caranya, malah ranting pohon itu yang patah.
"Hahaha, mampus!"jawab Arka dengan girang.
Keadaan menjadi berbalik. Sekarang, Krystal yang ketakutan karena sudah tidak punya apa-apa lagi untuk melawan Arka.
Kemudian Arka mendekat ke Krystal sambil menenangkan Krystal.
"Udah-udah sini. Gausah takut. Lo mau keluar dari sini kan?" ujar Arka.
"I..yaa," jawab Krystal.
"Nah, gua akan bantu lo keluar dari sini ya!"
Arka langsung mencekik Krystal dan Krystal pun tewas di tempat.
"Selamat jalan. Sekarang lo dah bebas kan? Hahaha," ucap Arka sambil tertawa jahat.
Kemudian ia pun memakan daging Krystal dengan lahap. Hanya menyisakan tulang dan kaki Krsytal yang sudah mulai membusuk.
Kemudian ia tertidur karena kekenyangan dan mengantuk.
"Selamat siang semuanya. Selamat ya kalian sekarang hanya tersisa 4 orang. Selamat berjuang lagi! Hehehe
Ngomong-ngomong, pertarungan barusan keren lho! Hihihi"
Kembali ke Janneth..
Sekarang kakinya sudah habis, ia hanya bisa membayangkan masa lalunya di kehidupan kota.
Ia mulai lapar lagi. Sudah tak ada pilihan lain lagi. Ia mengupas kulit tangannya dan memakan dagingnya.
Rasa sakit ia tahan demi bertahan hidup selama mungkin.
Tak lama kemudian, akhirnya rasa sakitnya sudah melewati batas.
Janneth mati mengenaskan dengan kulit yang sudah rusak semua dan tanpa kaki.
Mayatnya membusuk disana tanpa ada yang mengetahuinya.
.
.
Beralih ke Jessy dan Joseph yang terus berduaan untuk saling menjaga.Mereka hanya mengobrol agar tidak stress berada di tempat ini.
"Kamu denger kan tadi kata speaker? Kalo disini tinggal 4 orang lagi?" tanya Joseph.
"Yaa, tau dong."
"Nah, jadi kamu jangan kemana-mana sendirian. Aku gak mau kamu mati seperti yang lain."
"Oke-oke, kamu tenang saja."
"Kalau memang aku harus mati untuk kamu, aku bakal ngelakuin itu."
"Loh kenapa? Kalo kamu mati, aku juga mau ikut mati. Nanti kalo aku udah keluar dari sini, percuma dong kalo sendiri juga? Bagusan aku disini tapi bisa berdua sama kamu," ucap Jessy sambil malu-malu.
"Gak. Aku gak izinin kamu mati."
"Lah emangnya kamu yang ngatur kapan aku mati? Hihihi."
"Aku sudah pernah bilang ke Ayah mu untuk jaga kamu. Aku bakal balikin kamu ke rumah lagi," ucap Joseph dengan lembut dan dengan senyuman.
Jessy hanya tersenyum malu dan mulai menenangkan pikirannya.
"Andaikan sekarang aku nggak berada disini sekarang, mungkin aku lagi di mall buat beli kado ulang tahunmu," kata Jessy.
"Hehehe, kamu bisa aja,"
"Huft, aku ingin sekali melihat dia bahagia. Ulang tahunmu minggu depan dan sekarang kita berada disini. Maafkan aku," gumam Jessy sambil menatap Joseph.
"Kamu capek ga?" tanya Joseph.
"Iya nih. Istirahat dulu aja disini," jawab Jessy sambil menghentikan langkah kakinya.
Mereka pun duduk disana sambil melanjutkan ceritanya.
Sementara itu, Arka baru saja terbangun dari tidurnya. Ia hanya duduk dan berusaha mengumpulkan energinya untuk melanjutkan pencarian makanannya.
Krek..krek..
Bunyi pinggang yang baru saja diregangkannya.
"Uh.. Saatnya berjalan-jalan"
Dia hanya berjalan lurus tanpa tahu harus berjalan kemana. Ia berjalan sambil mengambil beberapa ranting pohon yang tajam untuk dijadikan senjata untuk nantinya.
Tiba-tiba, lengan kanannya tertusuk duri pohon yang berada di dekatnya.
"Ahh! Sial banget!"
Kemudian darah bercucuran dari lengannya dan ia berusaha mencari dedaunan untuk mengusap lukanya.
Ia berusaha mencari ide untuk mencuci darahnya.
Kemudian, ia buang air kecil di lubang dan mengambil airnya untuk mencuci lengannya.
"Gapapa lah yang penting gue ga mati kehabisan darah," gumamnya sendiri.
Tak lama setelah ia berjalan lagi, ia mendengar suara tertawaan orang.
Ia langsung refleks memanjat pohon dan melihat Joseph dan Jessy yang sedang tertawa dan sedang bercerita.
"Hehehe.. Makanan nih."
Kemudian, ia membuat suatu rencana untuk mendapatkan mangsanya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival
Mystery / Thriller[completed] 10 orang dikumpulkan dalam sebuah simulasi hutan yang dijadikan ajang kompetisi untuk bertahan hidup. Tanpa makanan. Tanpa air. Tanpa alat komunikasi ke dunia luar. Seberapa lamakah mereka mampu bertahan? . A collaboration between micins...