Part 5

40 5 0
                                    

Akhirnya keluar seseorang dari semak dan ia adalah Jessy.

Janneth yang saat itu berada di sana menemani Nevalya pun langsung kabur karena takut untuk dijadikan mangsa juga oleh mereka.

Krystal mengabaikan Janneth yang sedang berlari terburu-buru.

"Goodjob Jessy! Kamu nembaknya tepat banget! Nih jatahmu anggap aja upah bantu aku," katanya sambil memberikan sebongkah daging dari kaki Nevalya.

"Ya," Jawab Jessy dengan lemas karena ia sebenarnya tidak tega untuk membunuh orang.

Joseph yang tadinya mengejar Jessy akhirnya sampai di tempat itu.

"Oh shit," katanya.

"Jessy kamu gapapa kan? Ini daging siapa? Apa yang udah kalian lakukan?" sambungnya lagi sambil menatap Jessy dengan lembut.

Jessy kemudian menangis dan berusaha ditenangkan oleh Joseph.

"Udah-udah tenang aja. Kamu ga salah kok. Jangan buang-buang energi untuk nangis."

Jessy kemudian sudah tenang dan ia mulai menceritakan kejadian tadi kepada Joseph.

Joseph sengaja menyembunyikan reaksinya agar Jessy tidak sedih.

"Yaudah kamu sekarang tenang aja."

Kemudian, Jessy pun membagi jatahnya tadi kepada Joseph.

Disamping itu, Krystal sudah hampir menghabiskan dagingnya sambil menonton bucin Joseph daritadi.

"Loh kok udah selesai drama nya. Lanjutin lagi dong. Mumpung disini ga ada hp ga bisa nonton drama. Hehehe"

Jessy dan Joseph hanya tersipu malu. Mereka semua pun sekarang sudah kenyang.
.
.
Janneth yang sejak tadi berlari untuk kabur dari Krystal dan Jessy pun sudah mulai capek.

"Huh sudah cukup jauh ni kayaknya. Semoga aja mereka ga buru gua juga."

Kemudian ia pun bersembunyi di pephonan dan semak-semak yang rindang karena ia ketakukan telah melihat  Nevalya mati dimakan.

Ia tidak ingin mati dalam keadaan yang sama temannya. Ia tetap berdiam diri di dalam semak-semak.

Berhari-hari ia masih belum berani keluar dari semak-semak karena takut dimangsa.

Ia sudah mulai kehilangan akalnya karena sudah lapar.

"Semoga yang gua lakukan ini bener."

Kemudian, ia mencari ranting kecil yang tajam dan menusukkannya ke kakinya.

Ia memotongnya dan dimakannya kakinya sendiri.

"Apa boleh buat daripada mati"

Setelah habis, ia kemudian tidur dan keesokannya ia lapar lagi.

Ia memotong kakinya yang sebelahnya lagi untuk dimakannya. Rasa sakitnya ditahannya hanya demi mengenyangkan perutnya.

Tangan kirinya juga sudah banyak bercak merah akibat gigitan serangga disana. Ada yang menyebabkan luka sobek di kulitnya akibat ditarik serangga.

Ia mengambil dedaunan disampingnya untuk menutup lukanya dan hanya bisa diam disana karena kedua kakinya sudah habis.

.
.

Beberapa hari kemudian, Krystal,Jessy dan Joseph masih berjalan-jalan untuk mencari sesuatu untuk dimakan lagi.

Tentunya daging Nevalya sudah tidak ada di perut mereka.

Sekarang mereka semua sudah lapar.

Tiba-tiba muncul pikiran Krystal untuk memangsa Jessy.

"Kalo gini sih terpaksa gua harus makan Jessy biar gua tetep hidup," ucap Krystal dalam hatinya.

Ia masih bersabar menunggu momen yang tepat.

"Duh kita istirahat aja disini dulu. Aku capek," ucap Krystal.

Jessy dan Joseph mengikutinya.

Mereka mulai bercerita tentang pengalaman mereka sebelum mereka berada disini.

Mereka tertawa bersama dan melupakan rasa laparnya.

Tak beberapa lama bercerita, Joseph izin ke Jessy untuk pergi buang air kecil sebentar.

"Tapi aku takut disini," ucap Jessy dengan pelan.

"Gapapa, bentar doang kok. Lagian kan ada Krystal," balas Joseph.

"Weh, lo jaga Jessy ya jangan sampai kemana-mana," sambung Joseph lagi kepada Krystal.

"Oke. Siap bos," jawabnya dengan senang.

Saat suara langkah Joseph sudah jauh, ia mengeluarkan pedang yang dibawanya.

Jessy yang melihat ini pun menjerit.

"Aaaaaaa!!!!!"

Krsytal pun langsung menendang Jessy yang sedang duduk hingga terjatuh.

Jessy sekarang terlentang tak berdaya.

Mendengar suara jeritan Jessy, Arka yang sedang berada di area sekitar pun langsung datang ke tempat itu.

Arka sedang mencari makanan juga. Sudah lama ia tidak makan. Rasa lapar ini membuatnya geram dengan suara jeritan itu.

Ia datang dan langsung membalas jeritan.

"WOI!!!"

Krystal yang mendengarnya pun langsung kabur dan ia dikejar oleh Arka.

Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan lagi di hutan.

Sampai akhirnya, Krystal mengambil batu dan kemudian memanjat pohon.

Arka akhirnya sampai di pohon yang dipanjat oleh Krystal.

Krystal langsung melempar bebatuan yang dibawanya ke kepala Arka.

Namun sayangnya, semuanya meleset.

Arka langsung mengeluarkan kapak yang ditemukannya di kotak kemarin.

Ia mengayunkannya ke batang pohon itu. Ia tidak terburu-buru menebang pohonnya karena ia tau bahwa Krystal tidak bisa kabur lagi.

"Tolong! Tolong!" jerit Krystal di atas pohon.

"Hahaha. Elo pikir bakal ada yang ngebantuin lo? Ga bakal. Hahaha," balas Arka dengan senyum jahatnya.

Arka menikmati penderitaan Krystal diatas pohon.

Arka kemudian hanya berbaring menunggu Krystal hingga turun saja.

Ia tidak ingin menghabiskan energinya untuk menebang pohon karena itu akan sia-sia.

Tak lama kemudian, tiba-tiba...

ToBeContinued

SurvivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang