🌻ʀᴀꜰɪ ᴀʟᴠᴀʀᴏ🌻

38 6 0
                                    

Happy reading❥

"Fi, ada adkel yang minta nomor lo nih. Kasih nggak?" ucap Zaki, sahabat Rafi.


"Cantik nggak?" tanya Rafi.

"Lumayan, imut sih, selalu digangguin kakel cuy."

"Kasih aja, tapi nomor gue yang satunya."

"Oke bosquee,"

Setelah itu Zaki membalas pesan adkel yang meminta nomor Rafi.

"Kantin kuy," ajak putra lalu pergi meninggalkan Rafi dan Zaki.

"Ngajak tapi ninggalin, nggak ikhlas banget!" protes Zaki.

"Cupcupcup tayangg, sini sama adek Lapi aja." Rafi mengelus kepala Zaki membuat sang empunya menatap Rafi jijik.

"Astaghfirullah," Zaki segera pergi meninggalkan Rafi.

"Ahahahahahahahahahahahaha,"

🌼🌼🌼

Sesampainya di kantin, semua murid yang ada di kantin langsung menyadari bahwa ada Rafi and the geng. Refleks suasana kantin mendadak ramai dan kaum hawa berteriak histeris seakan-akan bertemu dengan oppa-oppa Korea.

"Ih itu kak Rafi?"

"Kak Rafi aaaaa,"

"Yaampun Rafi ganteng banget si,"

"Untung gue sekolah di sini, isinya cogan semua."

"KAK RAFI AYLAFYU!" teriak adek kelas dengan sangat berani membuat semua orang menatap ke arahnya, termasuk Rafi and the geng.

"Gila tuh cewek," ujar Zaki sambil menggelengkan kepalanya.

Sementara Rafi hanya diam dan tersenyum ke arah adek kelas yang teriak tersebut. Ia sebenarnya malu karna yang diteriaki itu namanya, tetapi ia berusaha tenang dan memilih mencari tempat yang kosong dan segera mengisi perutnya yang sedari tadi meminta untuk diisi.

Rafi berjalan duluan melupakan kedua temannya yang masih terdiam karna shock melihat kejadian barusan.

"Ih Rafi tai! Malah ninggalin!" Zaki menyusul Rafi dan diikuti oleh Putra.

Setelah menyusul Rafi, Zaki kemudian duduk dan Putra langsung memesan makanan untuk mereka bertiga.

"Boleh gabung nggak?" Tari langsung duduk.

Rafi menoleh dan sudah ada Tari yang tersenyum di sampingnya. Rafi hanya membalas senyum dan memainkan ponselnya.

"Rafi, ada Fina tuh." Zaki menunjuk ke arah Fina.

"Terus?"

"Gue mau ke Fina bentar doang,"

"Nggak!"

"Yaudah, bubayy sayang."

Rafi hanya menghela nafasnya, sekarang ia hanya berdua dengan Tari. Mereka saling diam-diaman, Rafi yang kembali fokus pada ponselnya dan Tari yang sibuk menatap Rafi membuat Rafi tidak nyaman.

"Bisa nggak usah lihatin gue kek gitu?" Rafi menaruh ponselnya dan berbalik menghadap Tari.

"Kenapa?" tanya Tari.

"Gue risih!"

"Kalau lo ke sini cuman buat lihatin gue doang, lebih baik lo pergi." lanjutnya.

"Tapi Raf–"

"Pergi Tari!"

"Ya-yaudah," Tari berdiri dan langsung pergi dan berusaha menahan kesalnya. Baru kali ini ada yang berani mengusirnya.

"Kenapa lo? Kok cemberut? Zaki mana?" Putra telah selesai membeli makanan dan langsung duduk.

"Lagi sama Fina."

"Eh abang Putra udah datang, ayok makan. Dikit lagi bel." ucap Zaki lalu makan duluan.

"Udah ditungguin juga, malah makan duluan."

"Ehehe," cengir Zaki

🌼🌼🌼

OKE GESSS, GIMANA? MASIH JELEK? YAUDAH SI MAKLUMIN:)

JANGAN LUPA VOT EN KOMEN
KARNA AKU SANGAT BUTUH VOTE EN KOMEN DARI KALEAN.

PEACEEE✌️

Yang bertanda tangan
Arindy cuntaq,
Jayapura.


Lufyuuu🚀

Lufyuuu🚀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang