🌻𝗷𝗮𝘁𝘂𝗵 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮

16 5 0
                                    

4/
Happy reading❥

"Kak Ahra, ikut Adel yuk."

"Kemana?"

"Kak Ahra gak mau ikut ya?"

"Emang kemana Adel?"

"Ke sana,"

"Itu dimana?"

"Kalau kak Ahra gak mau ikut, Adel pergi sendiri aja."

"ADEL TUNGGU."

"ADEELLLLL!!!"

Ahra terbangun, dadanya bergemuruh, nafasnya tidak teratur, dan keringatnya bercucuran. Dengan cepat ia mengatur nafasnya dan mengontrol dirinya. Lagi-lagi Ahra bermimpi tentang Adel, adiknya. Setelah nafasnya kembali teratur, Ahra melirik jam dan sekarang sudah pukul 7 pagi, Ahra terlambat.

"Duh udah jam 7," dengan cepat Ahra menuju kamar mandi dan mandi secepat mungkin.

Untung Ahra sudah membereskan bukunya semalam, setelah memakai baju dan mengambil tasnya di meja Ahra segera keluar dari kamarnya. Ia langsung menuju ke mobilnya yang terparkir di depan rumahnya tanpa melihat ke arah meja makan. Sebenarnya Ahra mau berpamitan dulu sama bi Ayum tapi melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul setengah 8 membuatnya terburu-buru apalagi hari ini upacara.

"Ahra sini dulu," Ahra terdiam, itu suara Friska, Ibunya. Apakah ia tidak salah dengar?

Ahra berbalik dan melihat ke meja makan, ternyata benar, Friska sedang sarapan. Ahra tidak peduli dan segera keluar dengan berlari sedikit.

"AHRA DENGAR MAMA NGGAK!"

Ahra membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia ngebut. Hanya 5 menit Ahra akhirnya bisa sampai di sekolahnya. Upacara belum dimulai tapi murid-murid sudah berbaris rapi. Dengan cepat Ahra menuju kelas untuk menyimpan tas dan mengambil topinya lalu berlari ke lapangan SMA Mandiri. Ahra bernafas lega karna untungnya ia tepat waktu jadi tidak perlu dihukum, biasanya murid yang terlambat upacara akan dihukum berdiri di tengah lapangan sambil hormat ke arah bendera dan pasti murid-murid yang lewat akan memperhatikannya.

🌼🌼🌼

Setelah 20 menit akhirnya upacara selesai, Ahra langsung ke kelas diikuti oleh Fina.

"Mau dibeliin minum nggak?" tanya Fina sesampainya di kelas.

"Oh iya astaga, gue nggak bawa bekal sama minum lagi." Ahra menepuk dahinya.

"Terus mau gue beliin minum nggak?" Fina bertanya sekali lagi.

"Yaudah deh, botol ya."

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang