1.2

2.3K 221 320
                                    

Special 7000 word
200+ comment for next update!
•••

Tubuh mungil yang nampak ringkih itu terbaring tak berdaya di ranjang steril. Tubuhnya ditempeli oleh serat monitor elektrokardiogram yang terus berdenyut. Penjuru ruang ICU dipenuhi dengan nadanya yang berirama dan senandung alat bantu jantung ventrikel-atrium yang berupaya menata ritme jantungnya agar tetap teratur. Sorot cahaya ultraviolet dari lampu di langit-langit menciptakan aura yang cukup menyeramkan, menggambarkan ketidakpastian terhadap perjuangannya yang sempat dinyatakan kritis. Syukurnya masa kritis itu sudah berlalu. Tubuh itu akan segera dipindahkan ke ruang VIP.

Ventilator bertengger manis di hidung Gavi. Tabung oksigen transparan membentang di sepanjang wajahnya guna menyuplai oksigen tambahan bagi sang empu yang terbaring lemah di ranjang persakitan tersebut. Ruangan hening itu hanya diisi kebisingan dari mesin penyokong hidup itu.

Biru dan Arkan terdiam sibuk dengan pemikiran nya masing-masing. Kedua pemuda itu berada di masing-masing sisi ranjang Gavi. Menggenggam hangat jemari mungil tersebut menyalurkan kehangatan tambahan pada sang empu yang tak sadarkan diri. Untuk sesaat suasana hening penuh kecanggungan mengisi ruangan. Arkan tak menanyakan apapun atas kondisi Gavi, ia cukup tau keberadaan Gavi di markas tersebut menandakan ada perbuatan salah yang dilakukan anak itu.

"Bangun, kita baru ketemu. Gini sambutannya?" gumam Arkan mengelus pelan punggung tangan Gavi yang tercucuk jarum infus. Arkan kesulitan menelan ludahnya membayangkan rasa sakit yang mungkin saja selama ini diderita oleh kembarannya. Arkan melihat jelas, tubuh kecil itu rapuh. Arkan tidak tau bagaimana menggambarkan perasaannya yang terasa begitu hangat dan dipenuhi kupu-kupu saat mengetahui keberadaan sosok mungil ini nyata, namun di satu sisi ia juga merasa marah atas takdir yang mempertemukan mereka dengan cara tak wajar seperti ini. Bagaimana Arkan harus mendefinisikan perasaan yang tak karuan ini? Ketenangan Biru di sebelahnya membuat Arkan merasa ia tak punya kontrol yang cukup baik, padahal nyatanya Biru telah lepas kendali dan sama khawatirnya dengan Arkan. Terbukti dari perubahan ekspresi yang diciptakan.

Arkan terdiam mengingat-ingat kejadian sebelumnya. Bagaimana tubuh Gavi terkulai lemah dalam gendongan Biru, bagaimana wajah indah itu terlihat kacau dan memucat sempurna, bagaimana dinginnya tangan anak itu, dan bagaimana keadaan fisik anak itu yang jauh dari kata baik-baik saja.

Karena keadaannya yang sempat menggigil kedinginan, Gavi jadi mengalami syok kardiogenik. Terlebih ternyata kekebalan tubuh Gavi itu lemah dan tak begitu tahan dengan dingin. Tekanan darahnya sempat menurun, denyut nadinya melemah, sesak napas disertai dengan ujung kaki dan tangan terasa dingin. Hal-hal tersebut menyebabkan Gavi mengalami penurunan kesadaran.

Saturasi oksigen dalam dirinya pun hanya berkisar 85%. Hipoksemia ini juga karena kinerja jantungnya yang lemah dan tidak dapat memompa darah dengan efisien. Aliran darah yang teroksigenasi jadi berkurang begitu saja.

Arkan tidak tau harus menyalahkan siapa di sini. Ini adalah takdir yang tak pernah ia duga. Bagaimana kehidupan kembarannya selama ini? Belasan tahun dengan rasa sakit seperti ini? Tidak ada hal baik sama sekali yang Arkan bayangkan atas hal itu. Arkan tau di antara mereka, Gavilah yang terlahir dengan penyakit bawaan. Jantungnya lemah sejak bayi dan ternyata kembarannya itu masih bertahan sampai saat ini? Itu hal luar biasa. Arkan akan banyak bersujud atas kembalinya Gavi di sisinya, dia benar-benar akan meminta maaf pada Alya karena tindakan kalutnya yang marah-marah.

Bahkan saat Biru memberikan kabar dari Azka, Arkan tidak percaya. Arkan tidak pernah percaya hal-hal yang ia anggap omong kosong karena tak pernah terbukti. Foto yang dikirim oleh Biru pun ia abaikan walaupun ia sempat merasakan getaran di hatinya. Mengisyaratkan tindakan tak acuhnya itu salah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luminous YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang