Bab 3

30 2 0
                                    

Happy Reading ^-^

Alisya POV

Pertemuan pertama Alisya dengan mahasiswa baru akan di lakukan hari ini. Alisya yang telah berada di taman kampus bersama para maba telah berkumpul.

Kali ini mereka akan membahas konsep teater mereka. Ada beberapa tema teater yang menjadi pilihan mereka tetapi mereka serentak untuk memilih tema kehidupan di desa.

“Jadi berhubung temanya tentang kehidupan di desa kalian harus berlatih seolah-olah kalian menjadi penduduk di suatu desa. Nah karena hari ini baru pertemuan pertama jadi kalian semua harus memikirkan alur dari cerita tersebut. Nanti juga saya akan mencari ide mengenai konsep tersebut.

“Ok kak nanti kita semua akan diskusikan bagaimana alur dari teater tersebut”. Ucap Sinta.

“Baik. Nanti kalian harus sering-sering kumpul dan jangan menunggu saya. Jadi kalian harus ada inisiatif untuk kumpul”.

“Iya kak”. Ucap Fitrah.

“Oh iya. Besok kalian kumpul lagi. Selesai mata kuliah. Nanti saya kabari lewat grup dan juga jangan lupa ide kalian. Ok sampai di sini dulu pertemuan pertama kita dan kalian sudah boleh pulang”.

Pertemuan hari ini selesai dan Alisya bergegas menuju tempat parkir untuk mengambil motornya.

***
Di rumah, Alisya sedang berada di depan laptop yang berukuran sedang itu karena ia harus mencari ide untuk teater anak didiknya. Mulailah Alisya mencari referensi di internet dengan membuka satu per satu laman di internet.

Setelah menemukan konsep yang di inginkan, Alisya segera memberitahukan kepada mereka bahwa besok akan ada pertemuan kembali.

Keesokan harinya...

Selesai mata kuliah, Alisya segera berkumpul dengan mahasiswa baru dan memberitahukan mereka tentang konsep dari teater yang akan mereka bawakan.

Berlatihlah mereka semua dan Alisya memperhatikan setiap adegan demi adegan walaupun masih banyak yang salah mereka tetap semangat untuk latihan. Bukan hanya Alisya saja yang latihan dengan para maba tetapi Vio, Gigi dan Sulis juga.

Latihan ini akan terus di lakukan hingga beberapa minggu ke depan. Alisya dan sahabat harus berbagi waktu antara kuliah dan organisasi.

2 minggu latihan membuat waktu Alisya semakin terkuras. Alisya yang sering pulang malam membuat orang tua Alisya bertanya-tanya. Kesibukan orang tuanya membuat waktu berkumpul menjadi berkurang.

Di ruang tengah, Papa Alisya menanyakan akan hal tersebut.

“Papa ingin tanya kenapa kamu akhir-akhir ini pukang sampai malam. Memangnya hal apa saja yang kamu lakukan di kampus”?.

“Pa, aku di kampus selain belajar juga ada kegiatan organisasi. Jadi itu alasannya kenapa aku pulang malam terus dan ini juga sudah mau selesai kok”.

“Baiklah yang penting jaga diri kamu baik-baik”.

Alisya mengiyakan saran dari sang papa.

Pukul 13.30 WIB

Alisya memperhatikan setiap orang yang ada di dalam kelas. Ada satu orang yang ia tidak temui di kelasnya yaitu Vio.

“Oh iya, Vio mana”?. Tanya Alisya.
Sulis yang sedang sibuk main gawai menoleh ke arah Alisya “Oh Vio tuh ada di gazebo”.

Alisya mengarahkan pandangannya ke luar kelas “ngapain”?.

“Lagi kumpul sama kelompoknya”.

Setelah mendengar jawaban dari Sulis, Alisya langsung menghampiri Vio.

“Gue cari dari tadi ternyata lo ada di sini. Cuma sedikit yang kumpul”?.

Vio menoleh ke arah anak didiknya itu “Iya cuma sedikit soalnya yang lain masih ada mata kuliah”.

Selama Alisya dan Vio bicara, ada seorang laki-laki yang berada tepat di samping mereka. Dia selalu masuk ke dalam topik pembicaraan.

“Sama sih. Gue juga menyuruh mereka kumpul tapi tidak ada satu pun yang datang”. Ucap laki-laki tersebut.

Alisya langsung menoleh ke arah laki-laki itu dan memberikan sentuhan senyuman kepadanya. Laki-laki itu pun membalas senyumannya.

“Yah begitu mereka susah di atur”. Ucap Vio kepada laki-laki tersebut.

Cukup lama ia berada di dekat Alisya dan Vio akhirnya laki-laki tersebut pergi. Alisya yang bingung menanyakannya kepada Vio “tadi itu siapa sih main sambung pembicaraan orang aja”?.

“Dia namanya Rasya. Anak kelas sebelah”. Ucap Vio.

“Pantas baru gue lihat, dia panitia juga”?. Tanyanya.

“Iya dia panitia. Jarang memang kita lihat dia”. Ucap Vio.

Alisya masih melirik Rasya hingga jejaknya perlahan mulai menghilang.



Jangan lupa untuk ninggalin jejak ya readers dan kalau kalian suka dengan cerita ini dan pengen banyak yang baca boleh kok di share ke keluarga, teman, sahabat, pacar, mantan, teman rasa pacar pokoknya semua deh
Next part
👇👇

Menunggu Tuk Jadi PacarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang