Bab 9

12 0 0
                                    

Happy Reading ^_^

Alisya POV

Pertemuan ketiga kalinya itu membuat hubungan antara Alisya dan Alfin menjadi tidak canggung lagi. Mereka berdua semakin aktif saling mengabarkan satu sama lain. Saat berkomunikasi tidak ada pikiran Rasya yang terlintas di kepala Alisya.

Chat-chat dari Rasya pun tidak ia buka sama sekali. Alisya berharap ini suatu kemajuan bagi dirinya.

Alisya dan Alfin semakin sering ketemuan di kampus. Tak jarang mereka menebar senyuman satu sama lain tak kala saling berpas-pasan.

Hingga di saat yang tepat Alfin memberanikan diri untuk mengajak Alisya ketemuan di taman kampus selepas mata kuliah selesai.

Alisya mengiyakan ajakan Alfin dan di hari ini mereka berdua bicara dengan serius di bawah pohon rindang yang terletak di tengah-tengah taman kampus.

Sekarang mereka sama-sama duduk di bawah pohon rindang yang di temani embusan angin sore.

Alfin mengerakkan badannya sedikit ke arah Alisya “pertemuan kita itu serba tidak sengaja. Lo yang jutek saat di kafe membuat gue semakin penasaran sama lo. Hingga kita dipertemukan lagi dan lagi di situasi yang berbeda. Bagi gue itu hal yang sangat menyenangkan.”.

“Ya gue jadi tahu kenapa lo jutek waktu itu karena di situ lo lagi patah hati”. Alfin melanjutkan pembicaraannya.

“Kalau itu gue minta maaf. Lo tahu sendirikan kalau orang lagi patah hati lagi tidak ingin diganggu”. Ucap Alisya.

Obrolan di chat selama ini membuat mereka berdua telah saling mengetahui satu sama lain.

“Terus kenapa lo ajak ketemuan gue di sini”?. Tanya Alisya.

“Setelah kita saling komunikasi dan dari segala pertemuan yang tidak di sengaja itu, gue merasa kalau gue sudah nyaman sama lo dan gue berharap gue bisa menjadi orang yang bisa menyembuhkan luka hati lo”. Alfin menyuarakan isi hatinya kepada Alisya.

“Maksudnya lo suka sama gue”?. Tanya Alisya.

Alfin mengangguk akan hal itu.

“Gue masih enggak percaya. Apa ini enggak terlalu cepat buat lo yang tiba-tiba ketemu gue saat gue lagi patah hati dan apa lo enggak ada kepikiran sama sekali kalau lo bisa saja gue jadiin pelampiasan”?. Tanya Alisya meyakinkan diri Alfin.

Alfin memegang ke dua pundak Alisya “gue rasa ini tidak terlalu cepat. Komunikasi yang kita jalanin setiap hari, kita ketemuan di kampus yah menurut gue itu suatu hal agar gue bisa nyembuhin luka hati lo dan gue juga enggak merasa kalau gue itu hanya sebagai pelampiasan lo. Sekarang gue tanya sama lo apa lo nyaman saat berada di dekat gue”. Tanya Alfin.

Alisya berpikir sejenak atas segala yang Alfin bilang kepadanya “gue memang nyaman sama lo. Semenjak kita saling komunikasi hati gue sedikit demi sedikit mulai pulih dan berkat lo gue udah enggak pikirin Rasya lagi”.

“Jadi apa lo mau jadi pacar gue”?. Alfin memegang kedua tangan Alisya.

“Apa lo mau janji kalau lo enggak bakal bikin hati gue terluka”?. Seketika air mata Alisya menetes.

Alfin melepas kedua tangannya dari Alisya dan mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan Alisya “janji”.

Alisya membalas acungan jari kelingking Alfin.
“Udah dong jangan nangis” . Alfin menyeka air mata Alisya.

Alisya tersenyum atas sikap yang dilakukan oleh Alfin dan Alisya berharap semoga Alfin memang benar-benar seseorang yang di kirimkan untuk mengobati luka hatinya.

Semenjak Alisya berpacaran dengan Alfin, ia belum pernah menceritakan ini semua kepada sahabat-sahabatnya.

Menurut Alisya hal ini cukup menjadi rahasianya dengan Alfin dan Alisya juga tidak menampik kalau sewaktu-waktu ia akan mempublish hubungannya ini.

***
Dua bulan kemudian ...

Menjalani hubungan pacaran dengan Alfin membuat batin Alisya menjadi lebih baik. Setiap ada kesempatan, Alfin mengantar dan menjemput Alisya di kampus. Maklumlah perbedaan prodi dan jam menjadi alasannya.

“Makasih yah karena kamu udah jemput aku”. Alisya tersenyum semringah.

Alfin mengelus rambut pacarnya itu “sama-sama sayang. Oh iya kenapa kamu belum posting kebersamaan kita. Apalagi berpacaran udah dua bulan”? Tanya Alfin.

“Enggak apa-apa sih. Hm nanti aku posting kok. Ya udah kalau begitu aku masuk dulu, kamu hati-hati di jalan”. Ucap Alisya.

“Iya. Kalau gitu aku balik dulu. Bye”. Alfin berlalu dengan cepat dengan motor maticnya itu.

Alisya yang kepikiran soal fotonya dengan Alfin yang belum pernah ia posting, hal tersebut yang membuat Alisya memberanikan diri untuk mempostingnya.

Dua bulan yang ia lalui dengan Alfin membuat Alisya sadar agar sahabat-sahabat tahu kalau kini Alisya telah menjadi milik Alfin.

Akhirnya Alisya memposting fotonya dengan Alfin saat mereka resmi berpacaran.

Hanya emoji ❤❤ lah yang Alisya sematkan pada postingannya. Seketika hal itu menjadi perbincangan di grup mereka.

Gigi
@Alisya lo pacaran?

Vio
@Alisya lo benaran udah move on dari Rasya?

Sulis
Buset cepat juga nemunya @Alisya

Rani
@Gigi pasti itu pacarnya

Intan
Kok lo @Alisya enggak cerita. Ceritain dong.

Rasa penasaran ke lima sahabatnya tak terbendung lagi. Mereka sangat mempertanyakan tentang postingannya Alisya.

Alisya
Gue jawab satu-satu pertanyaan kalian semua. Iya gue pacaran. Namanya itu Alfin. Dia anak Bahasa Inggris. Gue ketemu itu di kafe. Semenjak itu gue dan dia sering bertemu tanpa sengaja. Alfin nembak gue untuk jadi pacarnya karena gue single gue terima deh.

Vio
Terus perasaan lo ke Rasya gimana?

Alisya
Gue udah lupain Rasya. Semenjak gue menjauh dari dia, Rasya udah enggak hubungi gue lagi.

Gigi
Memangnya lo udah berapa lama menjalani hubungan sama Alfin?

Alisya
Baru 2 bulan tapi sejauh ini baik-baik saja. Alfin orang perhatian dan semakin kesini sikapnya makin romantis hehehe

Sulis
Kenapa lo baru posting sekarang foto-foto lo dengan Alfin. Kenapa tidak dari awal pacaran. Bingung gue

Alisya
Sengaja gue baru posting sekarang. Biar kejutan 😂

Rani
Wah reseh lo @Alisya hahaha

Kericuhan terjadi di grup WA dan itu menjadi hal yang biasa saat hal-hal yang tak terduga terjadi. Sedang asik berselancar di grup, muncul notifikasi WA bukan dari grup melainkan notif dari chat pribadi.

Vio
Lo lagi ada masalah sama Rasya? Kenapa lo bisa tiba-tiba udah punya pacar. Memangnya Rasya ada buat salah sama lo. Tolong cerita sama gue.
Kali ini Alisya akan memberitahukan soal kejadian dua bulan yang lalu itu.

Alisya
Gue enggak ada masalah sama Rasya tapi hati gue yang sudah terlanjur di sakiti oleh Rasya. Gue tahu Rasya enggak suka sama gue, perasaan yang gue punya tak semestinya gue torehkan buat Rasya. Gue pikir perhatiannya selama ini di lakukan hanya buat gue ternyata ke semua cewek dia perlakukan dengan hal yang sama. Mungkin karena gue yang terlalu baper sama dia.

Vio
Perlakukan apa yang membuat lo sakit hati atas apa yang di lakukan Rasya?. Gue akuin Rasya itu memang cowok yang paling ramah sama semua orang dan jangan karena suatu hal lo bisa ambil kesimpulan kaya gini

Alisya
Lo masih ingat soal waktu kita mau ke kantin yang gue sempat berhenti. Gue di situ melihat Rasya di pegang tangannya sama cewek dan bukan hanya itu dia mengelus rambut cewek itu di depan banyak orang. Bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Yah gue enggak suka lah kalau dia itu mempermainkan semua cewek.

Vio
Jadi gara-gara itu lo sampai menjauh dari dia. Gue paham kok sama perasaan lo. Gue berharap Alfin ini cowok yang baik buat lo walaupun gue belum pernah ketemu sama dia.

Alisya
Semoga aja Alfin memang cowok yang terbaik buat gue. Makasih yah Vi karena udah perhatian sama gue 😊

Vio
Sebagai sahabat harus perhatian dong sama sahabatnya 😊

Sekarang Vio tahu apa alasan Alisya menjauh dari Rasya. Alisya cukup lega rahasia yang ia tutupi akhirnya di ketahui sama sahabat-sahabatnya.


Rasya POV

Pertemuan di koridor kelas menjadi pertemuan terakhir Rasya dengan Alisya. Cukup melihat Alisya dari jauh itu sudah membuat hati Rasya tenang. Semenjak Alisya menjauhi dirinya tak pernah lagi ia melihatnya.

Dua bulan telah berlalu, tak pernah bagi Rasya menghubungi Alisya lagi. Rasya pasrah atas sifat Alisya selama ini dan Rasya belum mengetahu alasan apa Alisya menjauhi dirinya.

Mata Rasya melotot kaget atas apa yang ia lihat.

“Alisya pacaran?. Sejak kapan?. Kok gue baru tahu. Apa ini alasan lo berubah sama gue. Apa lo enggak tahu, gue hampir gila karena gue enggak pernah lihat lo di kampus”. Rasya melihat postingan WA dari Alisya.

Walaupun hubungan Rasya dan Alisya tidak seperti dulu, Rasya tetap memberikan sedikit perhatiannya dengan cara melihat postingan demi postingan dari Alisya.

“Aahhh”. Rasya berteriak kencang di kamarnya.

Lo enggak tahu kalau gue suka sama lo Alisya, batin Rasya.

Waktu dua bulan bukan waktu yang sebentar bagi Rasya. Semenjak dua bulan itu lah , Rasya meyakinkan dirinya bahwa ia telah menyukai Alisya.

Kedekatannya yang berlebihan dengan para perempuan sudah tak di lakukannya lagi.

Rasya mencoba untuk menghubungi Alisya lagi tapi ia mengurungkan niatnya. Baginya berbicara secara langsung bisa membuat semuanya jelas.



Tetap yah Rasya selalu pantau Alisya meskipun hanya melihat postingan di WA 😂😂😂
Jangan lupa untuk ninggalin jejak like+komen
Sstttt jangan jadi silent readers
Next
👇👇

Menunggu Tuk Jadi PacarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang