Bab 6

21 1 0
                                    

Happy Reading ^_^

Rasya POV

Tidak seperti biasanya, hari ini Rasya sangat buru-buru untuk pergi ke kampus. Di keluarkanlah motor dari garasi rumahnya. Sebelum berangkat, Rasya membuka aplikasi Maps terlebih dahulu. Ia mengetik alamat rumah yang ia cari. Setelah mengetahui di mana letak alamat rumah itu, di nyalakanlah mesin motor itu.

Hanya memakan waktu 45 menit saja. Tibalah Rasya di depan rumah yang bercorak minimalis itu. Ia melihat Alisya yang sedang membuka pintu garasi rumahnya. Rasya dengan cepat mengklakson agar Alisya menoleh kepadanya.

Alisya yang mendengar itu lantas membalikkan badannya. Ia terdiam sepeti patung. Rasya membuka helm yang ia pakai dan melambaikan tangannya kepada Alisya. Alisya yang sadar lantas menghampiri Rasya.

Cantik banget, batin Rasya.

Rasya mengajak Alisya untuk berangkat bareng tetapi Alisya menolak.
"Enggak usah gue bawa motor kok". Ucap Alisya.

Rasya agak sedikit memaksa Alisya untuk ikut dengannya "udah enggak usah menolak. Sekarang lo ambil helm dan lo naik ke motor gue".
Ajakan Rasya yang memaksa meluluhkan hati Alisya.

Rasya yang melihat Alisya yang kesusahan memasang pengaman di helmnya, membuat ia membantunya.

Mata berwarna hitam milik Rasya menatap langsung mata berwarna cokelat milik Alisya.

Mata lo indah banget, batin Rasya.

Rasya seketika salting setelah menatap mata Alisya.

Rasya punya berbagai cara unik untuk melakukan hal yang agak sedikit bikin bete. Rasya sadar bahwa dari tadi Alisya tidak berpegangan dengannya. Rasya mempunyai ide yang cukup membuat Alisya kaget dan benar saja Alisya kaget dibuat olehnya.

Cara itu berhasil dilakukan oleh Rasya dan membuat Alisya berhasil berpegangan dengannya.

Alisya POV

Dress berwarna biru Navy menghiasi badan mungilnya. Rambut hitam yang terurai dengan manja diberi satu sentuhan jepitan di sebelah kiri rambutnya.

Penampilan Alisya kali ini cukup berbeda. Mata yang berbinar menatap bayangannya di kaca. Di saat Alisya sedang memasang high heels, terdengarlah suara klakson dari arah luar rumahnya.

Dipercepatlah langkah untuk menuju keluar rumah. Setelah pamit kepada kedua orang tuanya, Alisya segera membuka pintu betapa kagetnya ia bahwa Rasya telah berada di depan pintu rumahnya.

Alisya menatap Rasya dari atas sampai bawah begitu pula dengan Rasya. Mereka berdua berdiam dan saling menatap tak berkedip.

Ya ampun Rasya ganteng banget dengan setelan kemeja hitamnya, batin Alisya.

"Udah siap"?. Tanya Rasya.

"Sudah". Ucap Alisya.

Alisya dan Rasya berjalan menuju mobil.
"Kira-kira kita mau ke mana"?. Tanya Alisya ketika sudah berada di dalam mobil.

Sambil fokus menyetir, Rasya membalas pertanyaan dari Alisya "kita jalan-jalan aja. Bosan di rumah".

Hingga mobil Rasya berhenti di suatu tempat.

"Pantai. Ngapain kita malam-malam kesini"?. Tanya Alisya.

Rasya tidak menjawab pertanyaan Alisya. Rasya pun turun dari mobil dan membukakan pintu mobil bagi Alisya.

Duduklah mereka berdua di pinggir pantai sambil melihat indahnya pemandangan pada malam hari.

Rasya menghadapkan kepalanya ke Alisya "lo tahu enggak kenapa gue bawa lo ke sini"?.

"Dari tadi itu yang gue tanya sama lo. Tapi lo malah enggak jawab. Memangnya lo kenapa bawa gue kesini". Tanya Alisya menatap Rasya.

"gue itu dari kecil suka banget yang namanya pantai karena menurut gue pantai itu tempat paling sejuk dan indah apalagi pada malam hari seperti saat ini. Kita di sini bisa dengerin suara ombak sambil melihat bintang". Rasya menatap ke arah bintang.

Alisya melakukan hal yang sama sepeti yang Rasya lakukan "Oh jadi ini tempat favorit lo".

Rasya menganggukkan kepalanya "udah ah jangan mellow. Lebih baik kita jalan-jalan di sekitar sini". Rasya mengacak rambut Alisya.

Alisya yang pasrah rambutnya di acak malah tidak memperdulikannya.

Mereka berdua mengitari area di sekeliling pantai dengan menggunakan sepeda . Alisya duduk di belakang Rasya. Mereka berdua tertawa begitu lepas. Sifat Rasya yang jahil membuat Alisya agak sedikit kesal kepadanya.

Setelah bersepeda, Alisya dan Rasya berhenti di tempat penjual jagung bakar. Perut yang berbunyi belum mereka isi sejak tadi.

Alisya dan Rasya menikmati jagung bakar yang mereka santap. Candaan mereka menjadi pelengkap malam itu.



Uuhhuyyy malmingnya di pantai nih 💕💕
Jangan lupa ninggalin jejak like+komen
Ssttt jangan jadi silent readers
Kuy next
👇👇

Menunggu Tuk Jadi PacarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang