Bab 7

19 1 1
                                    

Happy Reading ^_^

Alisya POV

Sejak kejadian itu hubungan Alisya dan Rasya semakin dekat. Komunikasi yang terjalin silih berganti semakin intens.

Bercanda dan gombalan dari Rasya menjadi pelengkap dari kisah Alisya.

Sekarang Alisya paham apa yang dinamakan JATUH CINTA.

Tak hanya lewat gawai saja tetapi saat di kampus pun mereka terlihat sangat gembira.

“Apa ini yang dinamakan jatuh cinta . Bagi gue jatuh cinta kali ini sangat berbeda. Rasya gue berharap lo juga memiliki rasa yang sama. Perasaan yang kini sedang gue rasakan”. Ucap Alisya pada langit malam.

***
“Apa lo suka sama Rasya”. Gigi yang sedang mengunyah makanan kaget mendengar hal itu.

Alisya langsung memberikan air minum pada gigi.

“Sejak kapan”?. Tanya Sulis.

Alisya membayangkan hal-hal yang telah mereka lalui sampai saat ini “sejak Rasya ngajak gue jalan-jalan ke pantai”.

“Akhirnya ada faedahnya juga gue kasih nomor dan alamat rumah lo”. Ucap Vio pada Alisya.

Alisya memberi senyum pada Vio “terima kasih ini juga berkat lo kok”.

Waktu semakin larut itu artinya sahabat-sahabat Alisya harus pamit pulang.

Tetapi bagi Alisya perasaan ini mungkin saja sudah ada sejak Rasya menjemput dia di rumahnya cuma Alisya baru menyadarinya sekarang.

***
Aktivitas Alisya semakin hari semakin padat. Banyak tugas dan organisasi yang harus dia ikuti. Lantas hal tersebut berpengaruh pada hubungannya dengan Rasya. Walaupun baru sebatas teman tetapi bagi Alisya hal tersebut membuat hari-harinya ada yang kurang.

Setelah selesai mata kuliah, Alisya dan ke lima sahabatnya berjalan menuju kantin. Ada satu hal yang membuat pandangan mata Alisya terhenti.

“Eh kok lo berhenti”?. Tanya Rani pada Alisya

Pertanyaan yang Rani lontarkan tak dapat jawaban dari Alisya.

Vio yang bingung lantas memegang pundak Alisya “lo kenapa”?.

Alisya mengalihkan pandangannya itu “gue enggak kenapa-kenapa kok. Kita jalan lagi aja”.

Sahabat-sahabat Alisya berjalan mendahului Alisya. Alisya yang masih menatap hal itu segera memalingkan wajahnya dan menyusul ke lima sahabatnya itu.

Awalnya Alisya tidak mengambil pusing akan kejadian itu tetapi semakin hari kejadian itu terjadi berulang-ulang kali saat Alisya selalu berada di saat yang tepat untuk melihatnya.

Kekecewaan terpancar dari wajah Alisya.

Rasya tak berhenti-hentinya menghubungi Alisya. Notifikasi WA bahkan Video Call tak dijawab oleh Alisya.

“Gue pikir lo itu cowok yang beda. Ternyata sama aja sifatnya seperti cowok-cowok di luaran sana yang bisanya cuma mainin perasaan perempuan. Gue benci banget sama lo. Mungkin selama ini gue terlalu geer sama perhatian yang lo berikan yang gue pikir hal itu lo lakukan cuma sama gue ternyata ke semua wanita lo ngelakuin hal yang sama”. Air mata Alisya tak terasa telah menetes membasahi buku hariannya itu.

Hari-hari Alisya agak sedikit berubah. Tak ada lagi canda tawa yang menghiasi senyumannya kala berchat ria dengan Rasya.

Alisya yang telah tiba di kampus segera melangkahkan kakinya ke arah kelas.

Di koridor yang sama ada Rasya bersama temannya yang sedang menuju kelasnya. Kali ini kelas mereka bersebelahan.

Alisya yang melihatnya lantas memalingkan wajahnya. Masuklah Alisya ke kelas dengan wajah yang agak sedikit kesal.

Tak berapa lama gawai Alisya tiba-tiba berdering. Di liriklah gawai tersebut yang bertulis nama RASYA. Alisya tidak mengangkatnya bahkan pesan Rasya pun tak dibalasnya.

Ada rasa yang tak mesti sejalan. Itulah kata yang Alisya yakinkan pada diri sendiri. Mungkin dengan cara menjauh itu bisa membuat luka di hati Alisya bisa terobati.

Rasya POV

Banyak dari mahasiswa yang telah berhamburan dari kelas masing-masing. Jam istirahat menjadi jam yang sangat menyenangkan di sela-sela jam mata kuliah.

Deretan mahasiswa duduk di depan kelas. Saling bercanda gurau menjadi pelengkap dari situasi saat ini.

Mata Rasya berkeliaran menelusuri sudut demi sudut dari area prodi tapi tetap saja ia belum melihatnya. Rasya telah menghubungi tetapi belum ada balasan apapun dari Alisya.

Mungkin dia sedang tidak pegang gawai, pikirnya.

Tangan Rasya di tarik oleh seorang temannya untuk duduk bersebelahan dengannya “dari pada lo capek berdiri terus lebih baik lo duduk di samping gue”.

Tertawa telah terlontarkan dari diri Rasya. Teman perempuan di sampingnya juga melakukan hal yang sama.

Tanpa Rasya sadari ia mengacak rambut perempuan itu yang membuat siapa saja baper di buatnya. Tak berapa lama kemudian perempuan itu ingin pergi tapi Rasya menahannya.

Perempuan itu membalikkan badannya sebentar yang disusul lepasan tangan dari Rasya.

Hal itu Rasya lakukan berulang kali. Bagi Rasya bercanda sama teman itu enggak masalah malahan itu akan seru jika rasa tak campur di dalamnya. Tetapi bagi setiap perempuan yang melihatnya pasti akan ada rasa yang terlihat jika itu di lakukan kepada semua teman “perempuan”.

***
Rasya yang berjalan di area koridor memberhentikan langkah kecilnya itu. Di tataplah arah lurus dari area koridor itu. Ia melihat Alisya yang akan memasuki kelas. Rasya tersenyum tapi tak dapat balasan dari Alisya. Alisya yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya ke arah kelas.

Rasya bingung sejak beberapa hari yang lalu, setiap chat bahkan teleponnya tak pernah diangkat oleh Alisya.

Saat itu Rasya langsung kepikiran buat menelepon Alisya tapi tetap saja Alisya tidak mengangkatnya.

Lo kenapa kok akhir-akhir ini lo menjauh dari gue?. Kalau gue ada salah gue minta maaf. Gue bingung harus ngapain. Gue udah telepon lo berulang-ulang tapi lo enggak angkat. Gue harap lo balas pesan gue. Tulis Rasya.

Pesan singkat itu telah terkirim.

Tak ada jawaban sama sekali dari Alisya. Fokus Rasya terbagi tapi dia berusaha untuk bisa fokus dengan mata kuliah hari ini.



Jadi gini di cerita ini kebanyakan aku pakai sudut pandang dari Alisya karena aku fokusnya ke hal itu tapi tenang aja kok, ada beberapa bab juga yang aku selipin sudut pandang dari Rasya.
Maka dari itu yuk tambakan ke daftar perpustakaan dan tekan tombol like+komen (kalau ada saran dan kritik)
Sttt jangan jadi silent readers
Next
👇👇

Menunggu Tuk Jadi PacarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang