Mereka semua lagi serius sama filmnya. Tiba-tiba suara bel di dorm mereka berbunyi.
Tingg... Tongg...
"Siapa sih? Gak tau orang lagi serius nonton apa?" omel Jisung.
"Jisung pinter. Dari pada ngomel, mending bukain aja pintunya!" sahut Minho.
Tingg... Tongg...
"Bacot bener sih! Tinggal berdiri, bukain apa susahnya coba?" sahut Chan yang langsung berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati pintu utama.
"Udahlah, jangan ribut terus," ucap Woojin menengahi.
"Jeong, kalo mau tidur ke kamar aja," perintah Seungmin yang lihat Jeongin udah ngucek-ngucek matanya.
Jeongin gelengin kepalanya, "Nggak ah, Kak."
Lalu masuklah Chan dengan sebuah kotak di tangannya.
"Apaan tuh, Chan?" tanya Woojin.
Chan berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Woojin sambil masih mengamati kotak tersebut.
"Nggak tau juga gue."
"Buka deh, penasaran gue," sahut Changbin.
Chan langsung membuka kotaknya. Sesaat kemudian, ia melempar kotak tersebut dan menyebabkan isinya berhamburan keluar.
"Bangsat! Siapa sih yang ngirim ginian?" umpat Chan.
"I-itu jari tangan siapa, Kak?" tanya Jeongin ketakutan.
"Ehh tunggu deh," sela Hyunjin yang melihat sebuah kertas yang tadinya ikut terlempar.
Hyunjin langsung mengambil kertas tersebut dan membacanya.
"Untuk kalian, berhati-hatilah. Karena permainan sudah dimulai."
"Maksudnya apaan?" tanya Jisung.
"Gak tau," sahut Felix.
....
..
..
..
..
..
..
..
..Mereka semua sudah beraktivitas sendiri-sendiri setelah mendapatkan paketan tadi. Mereka benar-benar bingung dan tidak tau apa maksud dari tulisan yang ada di paket tadi.
Sekarang Woojin lagi membersihkan lantai bekas darah dari potongan jari yang ada di paketan tadi. Ia juga sudah membuang potongan jari tersebut.
"Siapa sih yang iseng ngirimin kayak gituan?" gumam Woojin sambil ngepel.
"Kak Woojin."
Woojin langsung noleh ke sumber suara yang memanggilnya tadi. Dan ia melihat Seungmin yang berjalan menghampirinya.
"Kenapa?"
"Kak, Seungmin mau pamit ke pasar dulu ya. Stok bahan makanan sudah hampir habis."
"Lo pergi sama siapa?"
"Sendiri."
"Jangan sendiri juga lahh. Biar nggak kelihatan jomblo-jomblo amat," ucap Woojin yang menggoda Seungmin.
Seungmin menatap Woojin dengan tatapan datar.
"Untung Kakak, kalo bukan udah Umin tendang kali ke sungai amazon," batin Seungmin kesal.
"Bercanda elahh.. Ya udah lo hati-hati di jalan," kata Woojin.
"Iyaa, Kak," jawab Seungmin yang langsung keluar dorm.
🍁🍁🍁
Jeongin, Felix, sama Jisung lagi mainan di halaman belakang dorm. Mereka milih kumpul sendiri untuk bahas apa yang mengganjal di pikiran mereka saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath SKZ
ActionHanya karena ucapan, ikatan persahabatan mereka jadi hancur. Saling tuduh, saling membenci, bahkan saling membunuh satu sama lain. Note : Sudah tamat dan tidak ada chapter yang dihapus.. Enjoy