15...

1.5K 151 51
                                    

Pelan-pelan Jeongin bangun dari ranjang Hyunjin. Kepalanya sangat pusing karena ia terlalu sering menangis.

"Akhh," ringis Jeongin yang tiba-tiba hampir jatuh jika Hyunjin tidak menahannya.

"Ck! Lo bisa celaka kalau nggak hati-hati."

"Kak?"

"Lo mau kemana?"

"M-mau ke-keluar.. Ke-ketemu sama Kak Seungmin."

Hyunjin memicingkan kepalanya menatap aneh ke arah Jeongin, "Ada yang lo sembunyiin dari gue?" tanyanya. Jeongin menggeleng kuat. Tapi Hyunjin dapat melihat raut kebohongan dari wajah manis Jeongin.

"Yang Jeongin."

"Je-jeongin mau ketemu sama Kak Seungmin sama Kak Woojin.."

Tiba-tiba Hyunjin memeluk Jeongin dari belakang dan menempelkan dagunya di pundak Jeongin. Jeongin merinding.

"Jeongin jangan kemana-mana. Disini aja sama Kakak," bisiknya tepat di telinga Jeongin.

Jeongin mematung. Ia bahkan tidak bisa bergerak.

🍁🍁🍁

"Akhh," Seungmin meringis ketika merasakan kepalanya yang tiba-tiba sakit.

"Min, kenapa?" tanya Felix.

Seungmin tidak menjawab. Pandangannya seketika menghitam dan Seungmin langsung tak sadarkan diri.
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..

Seungmin sudah dibaringkan di ranjang kamarnya dengan Hyunjin. Jeongin yang melihat itu, refleks kembali menangis.

"K-kak Seungmin ke-kenapa? Hikss," tanyanya sambil terisak.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan dari Jeongin barusan.

Brakk...

Tiba-tiba, pintu kamar Seungmin dibanting dengan sangat kasar dan menampakkan Woojin dengan wajah paniknya.

"Seungmin?"

Woojin langsung menghampiri Seungmin yang masih belum sadarkan diri.

"Felix mana?" tanya Woojin.

Tiba-tiba Felix masuk dengan nampan berisi minuman di tangannya. Ia juga mengunci pintu kamar Seungmin dan membuang kuncinya lewat ventilasi jendela kamar Seungmin.

"K-kak Felix? Ke-kenapa kuncinya dibuang?"

Felix memilih diam daripada menjawab pertanyaan Jeongin tadi.

"Apa-apaan sih, Lix?"

Felix menaruh nampannya di atas nakas dengan pandangan datar.

"Supaya kalian gak bisa kabur," jawabnya enteng.

"Felix."

"Ouh bener kan kalian berdua yang udah bunuhin semuanya?"

"Iyaa semuanya. Termasuk kalian," jawab Felix kelewat santai.

Jeongin sudah nangis lagi sambil nyudutkan dirinya di pojokan kamar Seungmin. Hyunjin yang melihat itu, langsung menghampiri Jeongin.

"Je—"

"Stop, Kak. Hiksss. Ja-jangan deketin Jeongin."

Hyunjin tetep keukeuh buat deketin Jeongin yang masih terus menangis.

Psychopath SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang