Dua minggu telah berlalu, dan perkemahan itu pun usai. Kiya dan teman-temannya yang lain sudah bisa menikmati rasanya sekolah SMA.
Kiya berada dikelas X IPA 1 sedangkan Delvin di kelas X IPA 2. Walau berbeda kelas, Delvin tetap posesif dan melindungi Kiya sampai saat ini.
"Ck, Vin udah gua bilang gua itu gapapa. Lu mendingan masuk kelas aja deh." Ketus Kiya.
"Apaan sih Ra, lu luka kaya gini juga. Lagian lu ngapain sih petakilan banget main ucing-ucingan di sekolah." Omel Delvin.
"Udah gua bilang seribu kali Delvin sayangku, gua gak main ucing-ucingan. Tapi cuma kebetulan gua mau ngejar orang." Jawab Kiya kesal.
"Emang siapa coba yang lu kejar-kejar? Si kembar ya?" Sungut Delvin.
"Ja-jangan sok tau deh!" Gugup Kiya.
"Halah, ngejar kakel yang ribut sama gua. Lu suka apa sama dia?" Tanya Delvin lagi.
"Enggak."
"Terus ngapain Ra lu ngejar segala, kan bisa lu panggil. Suara lu cempreng ini kaya toa bajay. Kalo si Upin Ipin gak denger, mereka berarti budeg." Cibir Delvin.
"Ih Delvin!!!" Teriak Kiya di kuping kiri Delvin.
"Anying, pengang kuping gua bego." Gerutu Delvin yang langsung membekap mulut Kiya dengan tangannya.
-Flashback on
"Kiya lu minta buku matematika punya Kak Evan dong, gua disuruh sama Ibu Rita." Ucap Ririn yang merupakan teman sekelas Kiya."Kok lu disuruh malah nyuruh balik sih, lu aja sana mintain sendiri ke orangnya." Balas Kiya sengit.
"Emangnya buat apaan?" Tanya Raina.
"Kata Ibu Rita, dia kemungkinan gak masuk. Jadi kita disuruh belajar sama Kak Elvano, soalnya dia pinter matematika." Jawab Ririn.
"Kan disuruh nya bawa Kak Evan, bukan minta buku kalo gitu." Ujar Kiya mengernyit heran.
"Ya pokoknya lu cari Kak Evan aja deh, soalnya pas kemping kemarin lu sama Kak Evan kan deket." Balas Friska teman sekelas Kiya.
"Deket darimana coba, gua aja udah gak pernah ngobrol lagi sama dia." Dengus Kiya.
"Nah justru karena kalian enggak pernah ngobrol, sekarang ayo mulai lagi. Biar begitu-begitu." Sahut Lili dengan bersemangat.
"Gitu-gitu gimana coba maksudnya, li lu gak usah mulai bikin gua kesel dah." Sungut Kiya.
"Yaudah ra, coba kamu temuin dulu aja. Apa mau aku anterin?" Tawar Aurel dengan nada kalem.
"Enggak usah rel, yaudah aku cari dulu. Kalo gak ada jangan pada ribet ya, terima aja kek kalo enggak sebagai freeclass." Ucap Kiya enteng.
"Gak mau ih, baru masuk masa mata pelajaran dilewatin satu." Omel Lili.
"Cerewet." Gerutu Kiya pelan dan berlalu meninggalkan teman-temannya.
Di waktu istirahat yang damai, Kiya malah disibukkan harus mencari Elvano. Kakak kelas yang nyebelin itu.
"Aish, sebenernya kalo bukan buat minta buku catetan dia gua juga gak mau dah nyamperin dia sendirian." Omel Kiya.
"Apa gua seret aja ya, ih tapi takut gak sopan. Ah gimana ini. Udahlah yang penting ke kelasnya dulu aja." Gumam Kiya.
Ketika Kiya sudah sampai dikelas Elvano, yaitu kelas XI IPA 1. Orang yang dicari malah tidak ada dikelasnya. Dan membuat Kiya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Love" [ E N D ]
RomanceCerita tentang Delvin dan Kiya yang sudah bersahabat dari kecil. Dimana laki-laki itu selalu melindungi Kiya dimanapun berada, sedangkan Kiya mulai menyukai oranglain. Akan tetapi Delvin malah kesal mengetahui Kiya menyukai cowo lain, karena sudah m...