Delapan

1 0 0
                                    

►►

[Semalam. Pukul 12:25 tengah malam]

"Thanks ya Fa," ucap Rena sembari memberikan helm doraemon yang tadi ia kenakan.

"Yok," jawab Alfa singkat. Dia pun langsung memacu motornya setelah mengantar Rena sampai di depan rumahnya. Rena melambai ke arah Alfa yang semakin menjauh kemudian merogoh dompet didalam tasnya, berniat mengambil kunci duplikat rumah agar tidak perlu membangunkan kakaknya di tengah malam ini. "Eh..," kunci lain dia temukan. Ternyata kunci motor maticnya juga terselip bersama kunci duplikat rumah di dalam dompetnya. Ternyata disini. Kok bisa gak ketemu ya tadi. Batinnya heran.

Rena berjingkat memasuki rumah dan masuk ke kamarnya tanpa suara. Dia pun merebahkan tubuhnya tanpa memperdulikan kondisi kamar yang masih dan tetap berantakan.

"Haaahh..." dia membuang nafas, lalu menarik ponsel dari saku celananya. Dia mulai membuka lagi aplikasi pencari jodoh itu. Dibukanya lagi chat dari Adrian Niko yang belum sempat di balasnya saat dia masih di kafe.

Anyway kamu ngapain on jam segini?(dari: Adrian Niko)

[dua hari lalu 02:46 a.m.]

Sorry baru sempat bales. Lagi tugas akhir. Jadi sering begadang. (oleh:Ren)

Kamu ada WA gak? (dari: Adrian Niko)

Oh. Lagi skripsian nih ceritanya. (dari: Adrian Niko)

Ada. (oleh:Ren)

Yaaa... begitulah. Balada skripsweet. Hahaha.. (oleh:Ren)

Jangan keras-keras ketawanya. Udah malem. (dari:Adrian Niko)

Ntar dikira mba' kunti. :p (dari:Adrian Niko)

Wkwk. Tenang.. Ketawanya kutahan kok ini. (oleh:Ren)

Belum ada balasan...

Virtual & RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang