"Alvy." panggil Pak Feri saat bel istirahat berbunyi
"Ya, Pak. Ada apa?" tanya Alvy.
"Kamu ikut saya." kata Pak Feri. Alvy mengangguk.
Sesampainya di ruang guru, Pak Feri memberikan beberapa lembar kertas padanya.
"Tolong berikan ini pada Bella. Dia sudah 1 minggu gak masuk, takutnya dia ketinggalan banyak pelajaran. Dan ini alamat rumah Bella." perintah Pak Feri. Alvy mengangguk lalu pamit dari hadapan Pak Feri.
Ketika dia meletakkan kertas-kertas ringkasan materi itu. Ia kembali memikirkan tentang Bella. Bell, kamu di mana? Kenapa seminggu ini absenmu izin? Apa ada hal buruk menimpa kamu? Batin Alvy.
"Apaan tuh?" tanya Roni. Dia tiba-tiba muncul di hadapan Alvy.
"Bella seminggu ini gak dateng, Kak. Jadi wali kelas nyuruh aku untuk ngasih materi biar dia gak ketinggalan pelajaran." jawab Alvy dengan takut.
"Oh gitu. Gue sama temen gue ikut ke sana." kata Roni. Kemudian dia pergi. Sementara Alvy menghela napas.
Saat bel pulang sekolah, Alvy di datangi Roni dan komplotannya beserta Metta. Alvy heran pada Metta, meski sudah di sakiti oleh Roni. Metta tetap mau saja bersama dengan Roni.
"Rumahnya di daerah mana?" tanya Ferdi.
"Di daerah xx, rumah warna putih, no 23." jawab Alvy.
"Lu naik motor sama Rendi sono." kata Roni memberi perintah. Alvy hanya bisa mengangguk dan naik ke motor Blade milik Rendi.
Sepanjang jalan pikiran Alvy selalu terpikir tentang Bella. Bella kira-kira kaget gak ya sama kedatangan mereka? Batin Alvy. Lalu Alvy melihat kertas alamat itu, ia rasanya pernah mendengar alamat ini, tapi di mana? Entahlah ia lupa.
Sesampainya di daerah yang di maksud, Alvy melihat ke ciri-ciri tiap rumah beserta nomornya. Ah ini dia rumah Bella, cukup mewah tapi juga terlihat nyaman batin Alvy lalu ia menekan bel yang ada di gerbang rumah. Tak lama ada langkah kaki mendekat dan pintu gerbang terbuka.
"Maaf, kalian mencari siapa?" tanya sang satpam.
"Kami mencari alamat dari Arabella. Apa benar ini rumahnya?" tanya Metta mendahului Alvy.
"Oh, Nona belum sampai rumah. Tapi sepertinya sebentar lagi sampai. Silahkan masuk." kata sang satpam. Mereka mengangguk dan masuk ke pekarangan rumah itu. Motor mereka di masukkan ke dalam.
Lalu kali ini Roni yang menekan bel. Tak sampai 5 menit, pintu terbuka dan sosok ibu usia 40-an yang terlihat anggun dan cantik terlihat.
"Kalian siapa? Dan mencari siapa?" tanya ibu itu ramah.
"Kami teman sekolah Bella, dan mencari Bella." jawab Alvy.
"Oh. Silahkan masuk." kata ibu itu mempersilakan semua orang masuk.
"Mau minum apa? Tante siapin sebentar ya?" kata ibu itu, lalu pergi ke belakang. Sementara Metta mengedarkan pandangannya. Tak lama pintu terbuka dan seorang remaja laki-laki yang masih mengenakan seragam SMA masuk, ia sedang sibuk mengunyah permen karet langsung berhenti.
"Kalian siapa?" tanya orang itu.
"Temen Bella." jawab Ferdi.
"Oh, kenalin gue Arlan." timpal Arlan itu.
"Eh, lu Alvy kan?" teriak Arlan tiba-tiba sambil menunjuk ke Alvy, Alvy juga kaget Jadi Bella itu sepupu mereka? Batin Alvy. Lalu sosok lain muncul dan langsung menepuk punggung Arlan dengan kuat, membuat Arlan yang kaget justru menelan permen karet yang sedang ia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You:Arabella? [ON GOING]
ActionAlvy, seorang remaja berumur 14 tahun, Papanya adalah seorang arsitek dan Mamanya adalah seorang pegawai PNS. Tinggal di sebuah kompleks perumahan di sebuah kota kecil di pulau Jawa. Kehidupan sekolah Alvy sejak SD -sejak pindah ke kota kecil terse...