FOUR

12 5 0
                                    

Alvy memandangi interaksi antara Nilam, Niko dan Anton yang sangat akrab. Dia merasa iri karena tidak bisa seakrab itu dengan Adam.

"Alvy, ayo di makan sayurnya. Gak enak ya?" tanya Ita. Alvy tersenyum.

"Enak kok, Tan. Enak banget malahan. Tante sama hebatnya kayak Mama dalam hal memasak." puji Alvy. Ita langsung senang karena sebenarnya masakannya itu masih jauh dari Leni. Leni hanya tersenyum.

Suasana ruang makan itu berbeda dengan ruang makan keluarga Alvy. Dan membuat Alvy merasa nyaman dan betah berada di sini.

Setelah selesai makan, Alvy diajak ke halaman belakang rumah keluarga Anton. Dan di sana Alvy melihat kunang-kunang berterbangan menghiasi taman itu, hal itu membuat Alvy kagum.

"Abang besok ikut kita tour di kota Bandung. Kita ke TSB, oke." kata Nilam diangguki Niko.

"TSB? Apa itu?" tanya Alvy heran.

"Lha, abang gak tau? TSB itu Trans Studio Bandung, bang." jawab Niko diiringi tawa Nilam. Alvy menunduk malu.

"Abang gak gaul ih, tinggal di zaman es ya?" kata Nilam masih dengan kekehan. Alvy menggaruk belakang kepalanya.

"Iya, aku gak gaul beda sama kalian. Aku gak pernah jalan-jalan sama temen." kata Alvy dengan senyum malu.

"Yaudah, pokoknya besok Abang ikut kita berdua, oke." kata Niko. Lalu tangan mereka terulur.

"Ini kebiasaan aku sama Niko. Kalo bikin rencana bareng." kata Nilam menjelaskan.

"TSB we are coming!!!" teriak keduanya lalu mengangkat tangan ke udara.

"Yaudah sekarang kita tidur dulu. Besok pagi-pagi kita pergi, Bang." kata Nilam. Niko mengangguk.

☆️☆️☆️☆️☆️☆️

Esoknya, ketiganya berangkat ke Trans Studio Bandung diantar oleh Ita. Sepanjang perjalanan, Niko dan Nilam selalu bernyanyi. Membuat Alvy tersenyum. Ah iri rasanya mempunyai saudara kandung. Aku ingin tau rasanya memiliki adik. Bolehkah ku anggap mereka adikku? batin Alvy.

Tak terasa sudah banyak wahana yang mereka naiki bersama dan ketika akan membeli ice cream Alvy tertegun karena melihat seorang gadis berambut panjang tergerai, menggunakan outfit overall means sebatas paha yang di lapisi kaos warna putih. Gadis itu terlihat celingukan sambil sesekali melihat ponsel miliknya dan mengemut permen.

"Hayoo, Abang liatin siapa? Kok sampe bengong gitu." ujar Niko mengagetkan Alvy. Alvy tergagap dan langsung menoleh pada Niko.

"Kita pulang aja yuk, Bang." pinta Nilam. Dia sudah bosan berada di Trans Studio Bandung. Alvy mengangguk.

"Naik taksi aja gimana?" usul Alvy. Keduanya menggeleng.

"Kita naik bis aja, Bang." jawab Niko.

"Kalo kita kesasar gimana?" tanya Alvy. Sontak keduanya mencibir.

"Ya ampun, Bang masa iya nyasar. Abang lupa, kalo aku sama Nilam ini sering pergi jalan-jalan." kata Niko. Alvy hanya meringis lalu mengangguk.

Di dalam bus, Alvy memikirkan gadis itu. Entah mengapa Alvy merasa sesuatu yang berbeda saat melihat gadis itu. Tapi ia tak tahu apa itu.

"Bang, jangan diem-diem bae napa. Ntar kesambet lho." kata Nilam yang duduk di sampingnya, sontak Niko langsung melongokkan kepalanya dari tempatnya duduk.

Who Are You:Arabella? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang