Beberapa hari ini sungguh hari-hari yang melelahkan. Bahkan dalam satu minggu ini, 4 hari diantaranya Ia harus pulang dalam keadaan hampir tengah malam, begitu juga malam ini.Jika pulang sekitar jam 9 malam, mungkin beberapa orang masih berlalu-lalang di daerah ini, tapi karena beberapa hari ini Ia harus pulang lebih dari jam itu, jalanan yang harus Ia lewati benar-benar menakutkan.
Memang restoran tempatnya bekerja saat ini sedang mengalami masa-masa yang baik karna telah di datangi sejumlah artis terkenal, dan menjadi rekomendasi, karena hal tersebut, restoran jadi ramai dan harus lembur sampai benar-benar tak ada pelanggan.
Ah..harusnya restoran itu punya peraturan agar tutup sesuai dengan jam kerja.
Kraak. Ia berhenti saat mendengar suara ranting patah? Atau mungkin terinjak entahlah Ia tak tahu. 2 hari ini memang terasa menyeramkan sekali, karena saat Ia pulang hampir tengah malam dan rasanya selalu ada yang mengikutinya.
Ia menoleh ke belakang untuk memastikan apakah ada orang atau tidak di belakangnya. Tapi nihil, sama seperti 2 hari yang lalu, tak ada siapapun di belakangnya.
Ia menghela nafas panjang, pekerjaan hari ini sudah membuatnya pusing dan Ia tak mau ambil pusing dengan hal horror seperti ini.
---
Ah.. Ia sangat ingin waktu berputar lebih cepat. Ia berhasil mengambil cuti selama 3 hari mulai dari besok. Beberapa kali Ia tersenyum membayangkan tidur nyenyak, bangun siang dan tidur lagi. Tidak ada jalan-jalan atau apalah, Ia hanya akan benar-benar tidur.“Soojin-ah, kenapa senyum-senyum?”. Seseorang mengintrupsi lamunannya.
“oh.. Kihyun Oppa”. Soojin. Menatap laki-laki yang entah kapan ada di hadapannya.
Oh.. laki-laki itu, seorang pemilik stasiun televisi swasta terkenal yang satu bulan ini mendadak akrab dengannya karena insiden tatapan mata.
Yaa, memang benar Soojin adalah salah satu penggemar Kihyun, dan tak menyangka akan bertemu di tempat kerjannya sekarang.
Beberapa kali Kihyun selalu datang hanya untuk sekedar makan siang atau makan malam bersama rekan kerjanya atau kumpulan laki-laki tampan yang selalu di ajaknya bersama.
Ya, Kihyun seperti punya kumpulan atau mungkin sahabat-sahabatnya.
“hei.. lagi-lagi kau melamun, kenapa? Apa kau terpesona lagi padaku?”. Kihyun menggoda Soojin yang wajahnya kini mulai memerah. Padahal Soojin tahu bahwa laki-laki dihadapannya sudah menikah satu minggu yang lalu.
“ahh.. ani Oppa, aku hanya sedang bahagia karena besok aku akan cuti selama 3 hari”. Elaknya.
“wah.. jinjja?”. Soojin melihat senyuman aneh pada wajah Kihyun, namun beberapa detik berikutnya air mukanya berubah.
“baiklah nikmati waktumu, Soojin-ah”
“nde, Oppa”.
Soojin menatap punggung laki-laki itu, bahkan sempat melihat Ia mengobrol dengan salah satu rekannya yang sering datang bersama di depan pintu masuk.
Hingga pandangan laki-laki di depan Kihyun menatapnya tanpa ekspresi, Soojin mengalihkan pandangan gugup.
Kihyun mengikuti arah pandang Minhyuk. Wanita yang di tatapnya tanpa ekspresi kini sedang melayani pelanggan yang sepertinya menambah pesanan.
“apa yang kau pikirkan, huh?”. Intrupsi Kihyun membuat Minhyuk menoleh kembali padanya. Minhyuk tersenyun menawan dan mendekatkan wajahnya pada sahabatnya itu.
“aku sedang membayangkan bagaimana jika wanita itu berteriak saat berada di bawahku”. Bisiknya.
“sial..”. Kihyun mengumpat saat kalimat itu keluar dari Minhyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshort Monsta X
FanfictionBerbeda dari apa yg kita bayangkan.. Mereka berada dalam karakter yg ada di dalam otakku (si penulis).. Jangan bayangkan kalian wanita-wanita dalam cerita ini.. !! Warning!! Tolong jadi pembaca yg bijak..!! Happy reading..!! 😘😘 ⚠️ #Dark Roman...