Extra Part - Wonho

158 10 0
                                    

Vote juseyoo..!!

---

Mencebik sebal. Wonho memperhatikan kaki jenjang milik kekasihnya yang kini berselonjor di pahanya.

"Aakkh!!. Yak! Shin Wonho!". Peringatan itu cukup jelas di telinga Wonho. Tanpa sadar karena kesal pinjatan pada kaki Inna mengeras.

"Mian?". Sesalnya. Wajahnya Ia buat seketakutan mungkin. Ternyata calon istrinya ini selain cerewet juga pintar menyiksa orang.

Wonho baru saja pulang kerja. Dan baru selesai mandi, dan makan malam. Kemudian saat tubuhnya akan menyentuh tempat tidur. Inna dengan santainya menyuruh dirinya untuk memijat kaki. Demi tuhan, Ia bukan tukang pijat.

"Sayang, aku benar-benar lelah". Adu Wonho. Ia ingin segera berbaring di tempat tidur dan memasuki alam mimpi.

Dengan kasar Inna menarik kedua kakinya. Bibirnya cemberut. Karena Wonho tak memanjakannya.

Ia pikir dirinya juga tak lelah tiap kali ingin istrahat Wonho memaksanya untuk bercinta. Dan tak perduli bagaimanapun kondisinya.

Padahal dirinya sendiri hanya Ia mintai untuk memijit kakinya beberapa menit. Lelaki itu sudah mengeluh.

Wonho gelagapan. Gawat jika Inna marah padanya. Bagaimana nasib adiknya.

Yaa.. Hanya itu yang Wonho pikirkan.

Dengan wajah murung Inna masuk ke kamar. Meninggalkan laki-laki yang menurutnya sangat egois itu.

Namun tak lama, lelaki itu membuka pintu kamar menyusul kekasihnya yang sepertinya masih kesal padanya.

"Akhir-akhir ini kau sering murung tak jelas. Lebih sering marah-marah dan manja". Wonho mengusap surai kekasihnya yang masih tampak murung.

"Aku hanya ingin di manja. Akhir-akhir ini kau sibuk". Ucapnya masih dalam nada kesal.

Laki-laki itu mengernyit. Apa mungkin?

"Apa mungkin kau hamil?".

Inna mengangkat wajahnya kaget. Sedetik bertatap dengan Wonho kemudian mengalihkan pandangan ke arah jendela.

"Tidak mungkin". Ucapnya pelan. Ia menunduk, menelan ludah kasar.

"Kenapa tidak mungkin?".

Wonho hanya menatap lurus kekasihnya yang menggigit bibir. Tak mengerti apa yang sedang di pikirkannya.

"Aku ingin istirahat!".

Membungkus tubuhnya dengan selimut. Inna membelakangi lelaki yang selama beberapa bulan ini hidup bersamanya.

Hamil?

Ia tak ingin.

---

"Haahh hh".

"Ahhkh hh hh".

Menutup mata erat. Inna masih mencengkram sisian wastafel dapur.

Saat Ia mencuci sayuran untuk di masak pagi ini. Wonho memeluknya dari belakang. Dan berakhir dengan melakukan percintaan pagi yang panas.

Sejujurnya Ia tak pernah nyaman saat Wonho melakukan hal itu padanya. Laki-laki itu tak tau tempat dan tak perduli sekitar.

Plaakk.

Tamparan nyaring itu mendarat di pantat Inna dengan mulus. Hingga berbekas kemerahan. Dan dengan santai laki-laki di belakangnya itu masih betah memasuk keluarkan miliknya.

Setelah keduanya melengguh panjang. Aktivitas panas itu berakhir.

Membenarkan piyama daster yang di gunakannya. Inna meraih dalaman yang tadi di lepas Wonho dan di simpan di lantai.

Oneshort Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang