Dilain tempat...
Rey sekarang sedang uring-uringan memikirkan keadaan caca. Semua pesan dari rey tidak caca jawab, bahkan telponnya juga tidak dia angkat.
Lalu dia mencoba mengwhatsapp syintya.
Reynaldi:
'Ty, lo lagi sama caca ga?
Dimana?'Syintya:
'toilet'Send...
Rey pun beranjak dari tempat duduknya. Lalu bergegas keluar ruang osis tapi di hadang oleh vina.
"kamu mau kemana rey?"
"bukan urusan lo" jawab rey singkat.
"ih rey tunggu" kata vina yang memegang tangan rey.
"lepasin tangan gua, gausa pegang-pegang gua. Lo tau? Sekarang gua jadi jiji liat lo, dengan lancangnya lo cium gua kaya tadi tanpa lo mikir. Dan lo tau? Caca jadi terluka gara-gara lo" ucap rey.
"aku cinta sama kamu rey, kamu gamau buka hati kamu sedikit untuk aku" kata vina lesu.
"tapi gua ga cinta sama lo!. Lo dengerin baik-baik ya, sampe kapan pun gua ga bakalan buka hati gua buat lo. Hati gua hanya untuk caca bukan lo denger itu!!"
Vina bungkam.
"udah deh mulai sekarang lo gausah deket-deket sama gua lagi. Inget vin, kita itu cuman partner kerja osis. Jangan anggap gua deket sama lo itu kemauan gua, GA SAMA SEKALI!. Bentar lagi lengser, kita udah gaada urusan apa-apa lagi. Jadi plis, jangan ganggu hubungan gua sama caca"
"kenapa sih rey, selalu caca terus. Emang istimewanya caca itu apa. Cuman cewe kaya cabe gitu aja lo bangga-banggain"
"jelas lah, caca itu istimewa bagi gua. Jaga mulut lo ya, tau apa lo soal caca. Dan asal lo tau, gua sama sama caca pacaran dari smp. Dan gaakan ada yang bisa misahin gua sama dia termasuk lo" kata rey murka.
Rey pun langsung meninggalkan vina diruang osis, dan menuju toilet untuk menemui caca.
Sesampai di toilet...
Ia melihat cewe yang sangat ia sayangi sedang duduk selonjoran di lantai dengan keadaan baju berantakan dan rambut sudah acak-acakan.
Lalu rey pun pergi mendekati caca. Ia berjongkok dihadapan caca.
"jangan nangis ca" ucap rey sedih.
"ngapain lo disini, pergi sana"
"gamau"
"gua bilang pergi, PERGI REYNALDI ANINDITO!" kata caca menyebut nama kepanjangan rey.
"dengerin rey dulu ca"
"gaada yang perlu di dengerin, mending sekarang lo pergi"
"rey gabakalan pergi dari sini sebelum caca dengerin rey"
"oke kalo lo gamau pergi, biar gua yang pergi" ucap caca dan berdiri dari duduknya lalu beranjak pergi. Rey pun langsung mencekal tangan caca.
"lepasin tangan gua" ucap caca dingin.
"ngga"
"gua bilang lepas!"
Rey pun langsung melepaskan tangan caca. Dan caca pun pergi meninggalkan rey, di toilet.
"ARRGGHHH" ucap rey sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
Kini caca pun sudah sampai didalam kelasnya.
"gimana ca?" tanya mira.
"gimana apanya"
"ya lo sama rey lah"
"gatau lah gua pusing, gausa dibahas"
*****
Bel pulang sekolah pun berbunyi...Caca dan kedua temannya pun membereskan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas mereka masing-masing.
Mereka bertiga pun berjalan menuju parkiran.
"hay bep" sapa alvin.
"hay"
"hey princess yu pulang" ucap rey.
"gua bisa pulang sendiri" kata caca dingin.
Alvin dan aldi pun kaget melihat sikap caca yang kaya gitu ke rey. Tidak biasanya.
Aldi pun menatap alvin seolah berkata 'ada apa', alvin pun hanya menaik turun kan bahunya tanda tidak tahu.
"ga ca, kamu pulang sama rey yah"
"ga. Gua bisa pulang sendiri" kata caca lalu langsung meninggalkan rey.
"yauda bro gua sama syintya duluan" kata alvin.
"yo tiati lo" kata aldi.
Kini caca pun sudah menaiki taxi. Ia menangis terus-terusan di dalam taxi tersebut. Rey pun mengikutinya dari belakang, ia tidak mau caca kenapa-napa.
"maaf de, udah sampe" kata sopir taxi tersebut.
"oh iya pa, ini uangnya" kata caca dan langsung keluar dari taxi tersebut.
Ia pun langsung masuk kedalam rumah, dan langsung pergi menuju kamarnya.
"lah tumben tu anak, balik sekola muka nya lecek amat. Rambutnya juga berantakan udah kaya orang gila" kata aldo yang sedang berada di ruang tamu.
"assalamualaiku" kata rey.
"walaikumsalam, eh rey si caca kenapa dah tumbenan amat mukanya lecek bat udah kaya baju belum di setrika " tanya aldo.
"itu kak, tadi di sekolah rey sama caca ada masalah. Caca salah paham sama rey" kata rey.
Dan rey pun menjelaskan semuanya secara rinci kepada aldo.
"emang tu anak ma suka gitu, yauda lo samperin deh ke kamarnya"
"iya kak, rey keatas dulu ya"
Dikamar, caca sedang menangis tersedu-sedu di pojokkan kamarnya. Rey pun masuk kedalam kamar caca, dan untungnya ia tidak mengunci kamarnya.
"ca" panggil rey.
"mau apa lo kesini hah"
"ca dengerin rey dulu"
"dengerin apa lagi rey, semuanya udah jelas. Udah rey sama vina aja sana"
"rey gamau, rey mau sama caca"
"maapin rey" kata rey lesu.Rey menghela nafasnya lesu, ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"aku beneran gatau ca, kalo tiba-tiba vina nyium aku kaya tadi"
Caca hanya diam, enggan untuk berbicara.
"ca" panggil rey.
"aku ga suka kamu deket-deket sama vina" gumam caca.
Rey menghela nafas.
"dia wakil ketua osis ca. Dan aku ketua osisnya, otomatis aku harus di tugasin sama dia"
"tapi aku janji, aku ga bakalan deket-deket sama dia lagi. Toh kita juga udah mau lengser"
"udah dong jangan marah lagi" katanya lagi.Caca masih diam...
Caca pun langsung mendekati rey, dan mencium pipinya ditempat yang sama dengan vina.
"kenapa ko di cium?" tanya rey.
"gapapa, biar ilang bekasnya" ucap caca polos.
"udah ya jangan marah lagi" kata rey yang dibalas dengan anggukkan oleh caca.
"sini peyuk"
Dan caca pun langsung memeluk rey, begitu pun rey.

KAMU SEDANG MEMBACA
my spoiled princess
RomantikIni kisah gadis bad girl, petakilan, manja, dan kerasa kepala. yang mempunyai cowok yang sedingin es kutub utara dan muka triplek. mereka berdua adalah couple goals di sma taruna bangsa. mereka cukup lama berpacaran, dari smp dan sekarang sma. ---- ...