Alvin dan aldi pun datang, mereka tidak habis pikir dalam waktu 5 menit suasana kantin sudah menjadi kapal pecah karena pertengkaran dua orang. Terlebih lagi orang-orang yang ada disitu hanya menonton bukan melerai.
"rey udah rey" ucap alvin dari belakang sambil menahannya.
"lepasin gua vin" ucap rey berontak.
Akhirnya mereka melerai rey dan davi. Alvin dan aldi memegangi rey, sedangkan bima dan wahyu memegangti davi.
"dia harus rasain apa yang caca rasain, lepasin gua" ucap rey berontak lagi.
"udah rey, lo ga liat dia udah babak belur gitu. Kalo dia sampe kenapa-kenapa gimana? Lo mau masuk bk, lo itu ketos rey. Apa lo mau di cap jelek sama guru-guru disini karena ulah lo yang kaya gini" kata alvin.
"gua ga peduli" kata rey dingin.
"udah rey, kaga guna juga. Emang dengan tonjokin dia sampe mati sekalipun bisa bikin caca sembuh? Kaga kan? Yang sekarang caca butuhin itu lo ada disampingnya. Apa lo ga mikir gimana respon dia pas liat muka lo babak belur gini" kata aldi.
Akhirnya rey menyerah dan emosinya mulai mereda.
Rey langsung pergi, tapi sebelumnya ia membeli sekantung es batu dan ditempelkannya es batu tersebut di tulang pipinya yang memar sambil berjalan ke uks.
"lah iya tu anak maen pergi aja" kata alvin.
"ga nyangka gua, rey sampe segitunya. Ternyata dia kalo marah serem juga ya, harimau dikebun binatang aja kalah" kata aldi.
"dia sampe segitunya cuman karena caca doang lo" ucap alvin.
"emang ya cinta bisa merubah segalanya" kata aldi.
"eh bocah" panggil aldi sambil menarik kerah baju davi.
"lo jangan kebanyakan gaya deh, lo itu baru kelas XI. Jangan sampe lo dicap jelek ama senior-senior disini, gaya lo, tingkah lo, songong bat ama senior. Awas aja kalo lo bertingkah lagi, terutama sama temen-temen gua. Ngerti lo!" ucap aldi sambil melepaskan kerah baju davi dan langsung pergi yang diikuti oleh alvin.
Rey sampai di uks. Ia melihat caca masih terbaring dan belum sadarkan diri. Rey celingak celinguk.
"ko caca sendiri si, syintya sama mira mana dah" ucap rey sambil mengambil kursi kesamping tempat tidur caca.
Rey sendiri merasa kesakitan setelah beradu jotos dengan davi. Pipinya lebam, bibirnya sobek , bajunya berantakkan, dan rambutnya acak-acakkan tidak karuan. Tapi ia tidak peduli, yang ia pedulikan sekarang adalah cacanya.
Sambil menempelkan kantung es batu di pipinya, rey menggenggam erat tangan caca.
"ca bangun dong" lirih rey.
Hampir 15 menit rey menunggu caca sadar di uks. Tanpa sadar, ia tertidur disamping caca sambil menggenggam tangannya. Sedangkan es batu yang ia beli tadi sudah mencair.
Caca mengeryitkan dahinya dan perlahan membuka matanya. Tangan kirinya memegangi kepalanya yang masih sakit. Tangan kanannya pun menggenggam tangan rey cukup keras, dan hal tersebut membuat rey terbangun.
"apa yang sakit ca" tanya rey sambil memegangi kepala caca.
Caca hanya menggeleng.
"ko rey babak belur gitu, abis berantem ya" tanya caca.
"udah rey gapapa, gausa pentingin rey. Yang terpenting sekarang kondisi caca yah" kata rey mengalih pembicaraan.
"caca gasuka ya sama cowo pembohong" katanya menyindir.
Rey menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
"iyaiya, tadi rey berantem" jawabnya pasrah.
"berantem sama siapa? Davi?" tanyanya lagi.
"udah deh ca, gausa dibahas ya. Mending caca isti-"
"jawab caca atau ga caca gamau ketemu sama rey lagi" ucap caca yang langsung memotong omongan rey.
Akhirnya rey mengalah, ia mangambil nafasnya dalam-dalam dan mulai memberi alasan pada caca.
"rey berantem sama davi karena dia udah nyakitin caca"
Caca menggeleng-gelengkan kepalanya.
"dia ga sengaja rey, lagian caca juga gapapa kan, malah sekarang rey yang babak belur kaya gini"
"tapi tadi caca sampe pingsan sayang"
"rey tapi caca udah gapapa ko ben-"
"stop nganggep tadi hal sepele ca" ucap rey menyekat perkataan caca.
"gaada yang tau kalo caca pingsan tuh pertanda buruk, dan gaada yang tau kalo kepala caca jadi geger otak, bola yang tadi kena kepala caca itu lumayan kenceng. Rey gamau caca kenapa-kenapa, rey takut kehilangan caca. Plis caca ngerti lah" lanjutnya."iya rey caca ngerti, caca juga sayang banget sama rey" kata caca sambil memeluk rey dan dibalas oleh rey.
"kenapa ca" tanya rey.
"dingin"
"yauda sini" rey pun naik keatas kasur caca dan memeluknya. Caca pun terlelap dalam pelukan rey.
Satu jam berlalu, caca masih setia dengan tempat tidurnya di uks. Sedangkan rey setia menjaga caca.
"caca ngantuk apa gimana dah, tidurnya nyenyak banget. Apa kepalanya masih pusing ya" kata rey pelan.
Tak lama terdengar suara bel pulang sekolah. Karena suaranya terdengar sangat keras, akhirnya caca pun terbangun dari tidurnya.
"udah pulang ya" tanya caca sambil mengucek-ngucek matanya.
"iya ca. Pules banget si kamu tidurnya" jawab rey sambil mengacak-ngacak rambut caca.
"ngantuk, lagian suasananya juga enak" kata caca.
"yaudah gausah pulang, nginep disini mau?" tanya rey sambil menaikan alisnya yang tebal.
"gamau" jawab caca polos.
Rey pun tersenyum kecil.
"dasar labil"
"yaudah yu pulang" lanjutnya.Mereka pun berjalan keluar uks menuju parkiran. Saat sampai diparkiran, caca langsung mengedarkan pandangannya. Ia mencari kedua sahabatnya yang sudah meninggalkannya di uks, tapi mereka sudah tidak ada. Parkiran pun sudah kosong, hanya ada mobil sportnya rey saja disana.
"ko cepet banget si kosongnya" tanya caca.
"mungkin mereka pengen cepet-cepet pulang kali" kata rey sambil membukakan pintu mobil caca.
Mereka pun pergi meninggalkan parkiran sekolah menuju rumah caca.
![](https://img.wattpad.com/cover/208773071-288-k472712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my spoiled princess
Roman d'amourIni kisah gadis bad girl, petakilan, manja, dan kerasa kepala. yang mempunyai cowok yang sedingin es kutub utara dan muka triplek. mereka berdua adalah couple goals di sma taruna bangsa. mereka cukup lama berpacaran, dari smp dan sekarang sma. ---- ...