PROLOGUE

376 25 80
                                    

HEAVENLY SUMMIT

Keindahan puncak gunung bak surga,

menjadi saksi atas tumbuhnya cinta Atha dan Raras.

Sepasang manusia dengan Ego berbeda.

~~~

Hawa dingin membeku terasa menusuk ke dalam tulang, seakan membujuk gelombang listrik di otaknya yang kini berusaha berpikir keras untuk berhenti bekerja. Raras menggigit ujung bibirnya, berjuang mempertahankan kesadarannya agar tetap terjaga, sementara paru-parunya dipacu untuk menarik napas lebih cepat. Uh, debar jantung di dalam rongga dadanya pun mulai memekik menggila. Tubuhnya berontak, tapi ia lebih keras kepala.

Tidak! Ia tak boleh kalah didera keganasan cuaca lereng gunung yang kini mendadak berubah kejam. Nasibnya bagai dipermainkan di atas seutas tali antara hidup dan mati. Tidak di saat Atha justru membutuhkan keberanian darinya. Keberanian untuk tetap bertahan hidup. Dan keberanian dirinya sendiri untuk melawan hawa dingin menyiksa di saat ia mulai melepaskan risleting jaket parasut tebal dan selapis kaus di baliknya, sehingga praktis hanya tertinggal sport bra melekat di permukaan kulitnya yang kini berbintik-bintik merah seakan terbakar suhu rendah yang mendidihkan pembuluh darah di bawahnya.

Ia memasuki kantong tidur yang telah lebih dulu dihuni oleh Atha- butuh usaha keras untuk memasukkan Atha ke dalam sana. Lalu, inilah dia ... Raras ikut melebur masuk bersama di sana dan membawa Atha ke dalam dekapan dadanya agar beroleh kehangatan yang tak seberapa namun berharga. Tangannya lantas bergantian menggosok-gosok kuping, wajah, dan pergelangan sang lelaki yang sedang tergolek tak berdaya.

Sesekali ia embuskan napas hangat yang diciptakan oleh rongga mulutnya bergantian ke tiap bagian wajah dan telapak tangan Atha. Bahkan kakinya pun turut bekerja menggosok kaki panjang Atha yang teraba sedingin es.

"Bangun, bodoh! Dasar lembek!" Tak henti-hentinya ia bisikkan kalimat penyemangat itu pada sosok yang kini mulai menghangat dalam dekapannya. Setidaknya ia berhasil mendorong Atha untuk menguasai dirinya agar jangan sampai jatuh tertidur. Jika tidak, tamatlah riwayatnya dengan seluruh organ-organ tubuhnya gagal bekerja karena membeku.

Ya, hanya inilah satu-satunya jalan keluar yang bisa ia perbuat untuk menjaga Atha tetap hangat- bergelung berdua dalam kantong tidur yang telah dikancing dengan rapat. Dan hanya selapis tipis pakaian dalamlah yang memisahkan kulit mereka berdua.

~~~

Saat ego bertemu dengan ganasnya alam liar.

Tunduk, atau kita akan kalah.

Sebuah pengalaman yang memberi pelajaran tentang pentingnya persiapan yang matang.

Sebelum kita mulai bercanda dengan alam liar.

Bukan hanya logistik dan perlengkapan.

Tapi juga fisik dan mental.

Karena tak ada yang lebih mengerikan, daripada aplikasi ilmu Search And Rescue.

Palembang-Banjarmasin

[30-12-2019]

Haii

Aku bersama kak @Ravistara membuat kolaburasi epik kali ini.

Selamat membaca buat Para Penggemar PPA dan MHC.

Story ini kami dedikasikan untuk kalian semua.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya.

VOTE dan KOMEN ya

thank u all

HEAVENLY SUMMIT (SIDE KICK PPA & MHC) [COMPLETE √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang