19. A Hook »»»

41 6 5
                                    

Assalamu'alaikum.

Raras dan Atha kembali lagi nih.

Di part ini bakalan terjawab, siapa sih sebenernya gadis yang satu frame di akun instagramnya Atha?

Apa bener, Atha pindah ke lain hati karena ditolak terus-terusan sama Raras?

Atau ...

Penasaran, kan? Cus, baca ajadeh.🤗🤗

"Sudah cukup drama kalian!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah cukup drama kalian!"

Sebuah bentakan memupus aksi trio Romi, Jio, dan Devan yang sedang melambung terbawa suasana karena melihat wajah pias Raras yang sudah tidak berdarah. Mulut ketiga cowok itu terkunci. Raras terlambat untuk memutar kepala ke arah sumber suara yang kini telah berdiri di hadapan mereka.

__. 。o❄o。.__

"Woi, melamun magrib-magrib kesambit setan!"

"Astagfirullahal'adzim!" Atha yang sedang rebahan di sandaran sofa terlonjak hingga ponselnya terlepas dari tangan, lantas menghantam perut datar penuh kubusnya. Ananta berteriak tepat di sisi kupingnya dan sang adik malah cekikikan, tidak gentar dihadiahi pelototan tajam. Gesit nian bocah itu, langsung merebut dan mengintip isi ponselnya dengan semena-mena.

"Hei!" Atha merebut balik gawai kesayangannya, tetapi Ananta sempat melihat sekilas isinya.

"Cieee ... ternyata pikiran Kak Atha dari tadi gak jauh-jauh dari cewek!" Ananta berseloroh nyaring hingga suaranya memantul ke seantero ruangan yang tidak jauh dari kamar orang tua mereka. Pancingan si bungsu berhasil. Avicenna keluar dari dalam kamar diiringi oleh Amanda, keduanya masih dalam mukena dan sarung.

"Kalian berdua. Sudah salat belum?" tegur sang ayah.

"Kak Atha berhalangan, kata-" Bokong Ananta pun kena lempar bantalan sofa. ABG itu langsung kabur ke belakang sekalian mengambil wudu. Suara tawanya lamat-lamat menghilang. Tinggal Atha yang kini tampaknya juga berniat menyusul sang adik. "Iya, Yah," sahutnya dengan tatapan tertunduk sebelum berlalu.

"Atha, pandang Ayah kalau bicara."

Avicenna pun tidak membiarkan sang putra terus tertunduk sepanjang makan malam. Seingatnya, ia tidak pernah mengajari Atha demikan. Sebaliknya, ia menggembleng kedua anak lelakinya agar senantiasa mengangkat kepala dan berani menghadapi segala risiko, baik dan buruk.

"Sen, apa tidak sebaiknya ditunda dulu hingga selesai makan?" Amanda menyela, tangannya bergerak menyendokkan nasi tambahan ke piring suaminya, tetapi ditolak. Avicenna justru menarik piring ke arah dirinya.

"Kalau begitu, semuanya sekarang berhenti makan," perintah sang suami hingga sukses membuat mata Amanda melebar.

"Yaaah ...." Ananta berseru kecewa dengan mulut penuh, tetapi tangannya refleks menjatuhkan sendok dan garpu hingga berdenting. Atha mengedar pandangannya ke Ananta yang kini bertopang dagu dengan memberengut, serta ibunya yang tidak berdaya menghadapi sikap sang ayah yang kadang otoriter. Semua gara-gara dirinya.

HEAVENLY SUMMIT (SIDE KICK PPA & MHC) [COMPLETE √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang