04. THE TWINS

138 14 41
                                    

Halooo...
Pada kangen RasTha??

Mereka kembali lagi loh.

Kami persembahkan story ini buat kalian semua, teman2 tercinta

Happy reading 😊

__. 。o❄❄o 。.__



THE TWIN

Raras hilang akal menghadapi sikap Atha yang terkesan semena-mena. Mentang-mentang Ketua Angkatan, seenaknya saja Atha memerintahnya bak rakyat jelata. Kini ia tengah dihadapkan pada tali yang sengaja digantung pada balungan atap dekat balon Gatra setinggi lima belas meter yang akan menjadi latar aksinya. Dan ia kini tengah bersiap untuk memanjat tali menggunakan teknik prusiking dan SRT (Single Rope Technique) saat gladi resik, tiga jam menjelang Dies Natalis. Raras dengan cekatan mengikat simpulnya dan mulai bergerak naik ke atas dengan lincah. Tak butuh waktu lama, ia sudah hampir mencapai puncak lantas bermaksud pindah ke jaring pengaman yang ada di atas balon.

"Raras!" teriak seseorang dari bawah. Suara yang sangat dikenali dan sangat ingin ia jauhi pemiliknya. Siapa lagi jika bukan Atha Al Khawarizmi? Ayolah, ia sedang sibuk dan tak punya waktu di atas sini sekarang. Dasar, apa lagi maunya! Jadi Raras memilih untuk berpura-pura tak mendengar hingga ada suara lain memanggilnya. Suara yang bernada lebih tinggi dan cempreng.

"Ras, break dulu." Raras melongok ke bawah. Dilihatnya Chandra sang Ketua Gatra sedang bersama si cowok tukang perintah. Mau tak mau, ia pun meluncur turun menggunakan descender.

"Ras, kamu sudah tahu, kan, run down acaranya? Kita akan tampil setelah anak angkatan 36." Atha menjelaskan dan hanya Raras tanggapi dengan dehaman singkat tanpa minat.

"Sejauh ini kerja kita bagus! Bakal keren, ini."

Kita, kamu bilang? Woi, sadar! Akulah yang bergelantungan di atas sana, tahu? Dasar tukang klaim!

Jengkel, dia, karena Atha tak sungkan-sungkan mengacungkan dua jempolnya bersemangat ke arahnya sehingga Raras langsung memundurkan kepala tak sudi terkena tangan nyasar cowok itu. Entah sudah ke berapa kalinya hari ini Raras menggerutu. Dengkusan kesal lolos dari mulutnya, pipinya bahkan sampai menggelembung lucu.

Atha lalu pamit untuk meninjau kemajuan persiapan di bagian adegan dan pemeran pendukung. Dan ia tak perlu repot-repot undur diri karena Raras kini mengabaikan keberadaan cowok itu sepenuhnya.

Lalu, masih ada satu lagi ....

"Ras, lakukan yang terbaik, ya, demi Gatra." Kali ini Chandra yang memberi suntikan semangat dengan tangan kanan terkepal ke depan. Maksudnya agar dibalas oleh Raras, tapi gadis itu malah bersedekap ogah.

"Chan, kenapa kamu setuju dengan permintaan konyol Atha, sih." Raras akhirnya tak kuasa menahan unek-uneknya karena merasa telah dijadikan korban oleh kedua orang ini. Tak perlu heran kenapa Raras tidak memanggil sang ketua ormawa dengan sebutan "Kakak", "Abang", atau "Senior", meski cowok itu dua tingkat di atasnya. Baginya Chandra sudah seperti saudara senasib sepenanggungan dan tak ada batasan senioritas lagi dalam hubungan mereka. Dan perlu dicatat, hanya Raras seorang yang berani seperti itu.

"Ras, percaya deh sama aku. Kalau kamu mempersembahkan penampilan yang memukau nanti malam, aku jamin Gatra bisa menarik banyak peminat untuk rekrutmen anggota tahun ajaran baru nanti." Chandra menjelaskan misi sebenarnya. Ya, ya ... pada akhirnya ini semua demi popularitas organisasi. Tak salah juga sih.

HEAVENLY SUMMIT (SIDE KICK PPA & MHC) [COMPLETE √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang