03. GATRA

160 19 92
                                    

Apa kabar semuanya...?

Siapa nih yang kangen Atha sama Raras?

Mereka kembali loh, yang pastinya makin seru kisah mereka

Story ini kak Ravistara dan aku, persembahkan buat kalian semua

Happy reading 😊


__. 。o❄❄o 。.__



"Tha, pertunjukan apa yang akan kita tampilkan buat dies natalis nanti" tanya Rama pada Atha yang merangkap ketua angkatan sekaligus ketua panitia di angkatan mereka. Atha yang sedang asyik mencorat-coret konsep berbau kimia di tablet lipatnya untuk tema dies natalis lantas berhenti.

"Sesuaikan dengan hasil rapat panitia tadi saja," tanggap Atha praktis. Rama langsung mengeluh sembari mengacak-acak kepalanya. Mereka memang baru saja menyelesaikan rapat kepanitiaan angkatan untuk membahas masalah tadi. Sebagian besar dari mereka sepakat untuk memenangkan pilihan drama dalam voting. Rama saja yang tampaknya keberatan, ia masih berusaha membujuk Atha yang belum menetapkan keputusan final sampai besok. Setidaknya sebelum ia mengajukan konsep acara pada panitia dies natalis kampus.

"Serius, Tha? Drama itu sekolahan banget!" Rama memprotes.

"Bisa dibikin drama musikal."

"Tha, angkatan 36 kabarnya menampilkan demo taekwondo."

Mau tak mau Atha mengernyitkan alis mendengarnya. Hm, menarik. Pasti bakal menyedot banyak perhatian secara dia tahu kalau demo taekwondo biasanya dibikin dramatis dengan berbagai lompatan tinggi dan salto dalam sesi memecahkan balok atau palang. Andai mereka juga bisa bikin demo tameshiwari, tapi karateka di angkatannya cuma dia seorang.

Atha tersenyum ketika sebuah ide terlintas dalam benaknya.

"Kumpulkan lagi anak-anak, Ram. Kita rapat pengumuman bakda siang."

"Pengumuman apa, Tha?"

"Kita bikin drama."

"Jadi tetap drama, nih?" seru Rama tak percaya.

"Yea, drama kreatif. Kita ajak Raras bergabung."

Wajah Rama langsung semringah begitu Atha menyebut nama itu. "Wah, itu baru mantap, Tha. Aku mau kalau dipasangkan dalam drama sama dia," cerocos Rama tanpa tedeng aling-aling. Atha menyeringai lebar. Mulai deh.

"Bisa diatur."

"Ada adegan kissing-kissing-nya juga, kan, Tha?" Nah, nah ... imajinasi Rama kejauhan. Atha menoyor wajah Rama dengan telapak tangannya.

"Gak ada yang begituan, Ram! Bisa-bisa kena banned kita satu angkatan."

"Canda doang, Tha!" Rama menjulurkan lidahnya iseng. Huh.

Atha memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya nanti, ia masukkan tablet lipat transparannya ke dalam ransel. Ada hal yang harus ia lakukan sekarang.

"Buru-buru mau ke mana, Tha?" Perhatian Rama yang tengah mengirimkan pesan berisi perintah Atha lantas teralih.

"Cari Raras. Sampai ketemu lagi siang." Atha mencangklongkan ranselnya sebelah ke bahu.

__. 。o❄❄o 。.__

HEAVENLY SUMMIT (SIDE KICK PPA & MHC) [COMPLETE √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang