18. Boomerang »»»

31 7 3
                                    

Assalamu'alaikum

Ada yang cariin Atha? Sama, Raras juga.

Saat doi gak ada, baru kerasa ... rindu? Raras mah ga pernah bilang gitu.

Tapi ... lebih dari itu, apa?

Cus, baca aja. 😉

Happy reading 🤗🤗

Raras telah selesai dengan dinding bouldering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raras telah selesai dengan dinding bouldering. Otot-otot lengannya telah lentur. Sementara, otot kakinya telah pemanasan dengan sempurna di poin-poin yang cukup menantang tanpa terpeleset sekali pun. Ia bisa merasakan jari-jari kaki di balik sepatu trekking-nya telah gatal untuk beraksi kembali. Kepalanya tertengadah ke atas, mendongak tinggi. Kali ini, ia ingin menaklukkan tantangan paling sulit. Matanya menyusuri tali tyrolean traverse yang membentang sepanjang tiga puluh meter di atas hanggar Gatra.

"Ras! Woi! Cewek itu sudah gila?"

Terdengar teriakan membabi buta dari bawah ketika ia telah bergelantungan seperti primata dan meluncur beberapa meter menyeberangi tali tanpa belayer. Raras hanya mengandalkan lanyard yang tersambung ke sit dan chest harness di tubuhnya.

Harus bisa, tekad Raras bulat dalam hati. Ia membayangkan sedang berada di atas jurang yang menganga di bawah Kandang Babi, jalur yang harus dilewati untuk sampai ke Carstensz Summit, Papua. Jika suatu hari mendaki ke sana, ia ingin merasakan tyrolean traverse, meskipun katanya kini sudah ada jembatan Burma permanen yang lebih kokoh. Jika sekarang saja nyalinya ciut, apalagi menengok jurang sedalam ratusan meter di Carstensz?

Raras sadar, penyeberangan kali ini benar-benar mengandalkan kekuatan otot lengan dan bahunya. Napasnya mulai terengah menempuh setengah jalur, tetapi masih teratur. Keringat mulai membanjiri tubuhnya, kombinasi antara energi terkuras dan dorongan adrenalin yang menggila. Namun, Raras tetap konstan memangkas jarak dan kini hanya tinggal beberapa meter ke ujung. Penambat tali sudah terlihat di pucuk penglihatannya.

Setelah ia berhasil meraih tali pengaman di seberang, memijakkan kaki ke poin di dinding, serta memindahkan kedua kait lanyard ke penambat, wajah Raras seakan merona dan darah mengalir deras ke sekujur tubuhnya. Raras memutuskan untuk menempel seperti cicak sebentar; jidat dan dadanya bertaut ke dinding, ia pun bernapas perlahan. Setelah merasa kekuatannya kembali, ia mengambil descender yang terkait di pinggang, lalu memasangnya ke tali. Raras meluncur turun dengan cekatan, tidak sampai beberapa menit ke bawah.

"Woi, kamu sengaja bikin orang jantungan, ya!" Tepukan Devan di pipinya segera menyambut di bawah. Raras menepis dan menjauhkan kepala.

"Gak usah sok belagak perhatian kayak Chandra, deh!" Raras balik mengomel. Biasanya, cuma Chandra yang berani menegur dirinya terang-terangan begini.

"Chandra udah gak di sini! Aku adalah aku!" Devan malah mencekal lengan Raras dan menarik gadis itu ke arahnya, hingga Raras bisa melihat manik mata Devan yang berpijar. Raras langsung merasakan tatapan Devan yang tidak wajar, ia melengos. Untunglah, Romi dan Jio kemudian mendekat dan mengacak-acak rambut Raras dengan gemas.

HEAVENLY SUMMIT (SIDE KICK PPA & MHC) [COMPLETE √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang