TSO|| 10

11 0 0
                                    

Gue bukan roman picisan yang pandai mengeluarkan kata-kata indah. Gue hanya mengandalkan diam namun mampu.
Mampu bertahan dan menahan.
—Daffanio

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

[Bentuk Cinta-Eclat 🎶]

-
-
-
-

"Kuy gaess” Ajak Alice yang sudah menenteng Tas Ransel nya.

“Eh gue ada latian Basket, kalian hati-hati ya di jalan. Byee” Ucap Raisa berlalu menuju ruang ganti.

“Eh tu anak sama lo kan tadi?” Tanya Karin pada Alice.

“iyess”

“Lah? balik nya sama siapa dong dia” Ucap Karin.

“Halah paling ada ae yang nebengin” Ucap Alice.

“Eh Daffa?” Ucap Alice terkejut saat melihat Daffa di ambang pintu,

Sedangkan Daffa hanya tersenyum simpul.

“Lo ngapain disini?” Tanya Karin.

“Mau nganterin Dafina pulang”

“Gue bawa mobil” Ucap Dafina datar angkat bicara.

“Yaudah” Daffa mengambil kunci mobil  di tangan Dafina dan memberikan nya pada Karin.

“Kuyy” Gandeng Daffa pada lengan Dafina, baru selangkah mereka berjalan Daffa menoleh,

“Rin kalo mogok lagi, telepon ae si Karel haha” Ucap Daffa terkekeh dan kembali menggandeng tangan Dafina.

Karin dan alice hanya melongo melihat tingkah Daffa.

“Sweet banget sih mereka, gue otw deh kayak mereka” Ucap Alice dan berlalu, sedangkan Karin hanya geleng-geleng kepala.

Dia kemabali mengingat sedikit memorie dirinya bersama Karel sungguh manis untuk di lupakan.

“Belom pulang?” Ucap seseorang tiba-tiba.

“Eh Karel” Ucap Karin gugup.

“Ga ada tebengan?”

“Eh em ini, gue disuruh bawa mobil Dafina”

“yaudah kuy bareng ke parkiran” Ucap Karel berjalan mendahului.

Tumben ga dingin?- batin Karin, dan berlalu mengejar langkah Karel.

“Ntar malam gue jemput” Ucap Karel di depan mobil Dafina.

“Hah? Kemana?”

“Udah ngikut ae”

“Masuk, hati-hati” ucap karel membukakan pintu mobil milik Dafina, dan masih berdiri di tempat.

Karin pun masuk ke dalam mobil Dafina, dan melajukan mobilnya.

•~•

Tiba-tiba saja hati Dafina bergetar, jantung nya pun sudah berirama tak karuan, padahal tangan nya hanya digandeng oleh Daffa. Setelah sampai di parkiran Daffa memakaikan Helmet di kepala Dafina serta melepas Hoodie nya dan mengikatkan nya di pinggang Dafina. Ngikut ngikut ae lo Daf.

Sungguh, sungguh hati Dafina sangat gugup karena jarak mereka sekarang sangat lah dekat. Dan hebatnya Dafina hanya diam saja dari tadi, tanpa mengucapkan kata penolakan serta wajah kesal nya.

“Yuk” Ucap Daffa sembari mengadahkan tangan nya, membantu Dafina menaiki montor Ninja nya. Dan benar saja Dafina meraih tangan besar milik Daffa itu.

Trouble Someone(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang