[Benci Untuk Mencinta-Naif 🎶]-
-
-"Pagi ma, pa" ucap Dafina yang sudah siap dengan seragam abu-abu nya.
"Tumben pagi" ucap Aurel yang sibuk menyiapkan makanan di meja makan.
"Dafina kan anak rajin ma"
"Rok kamu kependekkan itu udah" kini Arya yang angkat berbicara. Bikin gue insaf aja fi.
Inget umur pak
"Gapapa, pah nanggung udah kelas 11" cengir Dafina.
"Nanggung-nanggung, biar di lihat waah sama anak cowok gitu?" Tanya Arya.
"Enggak lah pa, Dafina gak doyan cowok, mending makan masakan mama enak bikin kenyang lagi"
"Gitu ya fi, ntar kalo sampe ketahuan mama awas aja"
"Ga bakal tenang aja bu bos pak bos" ucap Dafina sembari memakan roti selai cokelat miliknya.
"yaudah Dafina berangkat dulu ya pa, ma"
"jangan ngebut-ngebut bawa mobil nya" ucap Aurel
"makanya ajak balikan Bryan biar ada yang antar jemput" ucap arya menyindir. Lumayan mobil lo bisa gue bawa fi.
"Ngomong nya sih enak pa" ucap Dafina yang sedang mengikat tali sepatu nya yang ber-sol putih itu.
"Sok jual mahal sih kamu" timpal Arya.
"Itu mah wajib pa, biar ga direndahin ama cowok ya gak, ma" ucap Dafina dan berlalu.
"Generasi mama kamu ya" ucap Aurel sembari mengacungkan jempol nya.
Dafina hanya terkekeh dan menggelengkan kepala nya. Memiliki orang tua yang super asik juga merepotkan, tetapi Dafina tetap bersyukur sebab sesibuk apapun orang tua nya mereka tetap meluangkan waktu untuk bersama dan jangan sangka kalo Arya, papa Dafina sangat over proktektif terhadap dirinya, bila Dafina ingin berpergian pun harus memberikan alasan yang sangat logis sebab kalau tidak ya siap-siap tidak dapat izin.
••••••••••
Kini mobil Dafina terparkir rapi di parkiran RAJAWALI, setelah nya dia terburu-buru berjalan melewati koridor karena 5 menit lagi bel berbunyi. Walaupun dia sudah berada di dalam lingkungan sekolah, tetapi dari parkiran menuju kelas nya sangat lah jauh apalagi kelas 11 berada di lantai 2. Bagi Dafina masuk kelas sesudah bel sangat lah tidak efisien, belum lagi kalau guru nya sangat rajin baru bel saja sudah masuk kelas.Fyuh gue ga kebayang kalo pak harto udah masuk kelas- batin Dafina sembari mempercepat langkah nya hingga setengah berlari.
Brughhh......
"Aww..." ringis Dafina
"Aduh, gue lagi buru-buru ini! malah lo tabrak gimana sih!!!" ucap Dafina masih menunduk mengambil kamus yang ia teteng sebelum nya.
Saat ia mendongak terlihat uluran tangan yang menunggu untuk di terima, bukan nya menerima, Dafina mendongakan kepalanya keatas guna melihat siapa sosok yang telah menabrak punggung nya tadi.
Dafina memutar bola matanya malas, lalu berdiri tanpa menerima uluran tangan seseorang itu. Setelah berdiri dan mengibaskan rok abu-abu selutut nya, ia memilih ancang-ancang untuk pergi dari sana sebab bel sekolah telah berbunyi bertepatan saat Dafina terjatuh.
Belum sampai satu senti dia melangkah, tangan nya tercekal oleh seseorang itu.
"Sorry, lo gapapa kan? Mau gue antar ke UKS?" ucap seseorang itu. Misterius amat thor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Someone(complete)
Roman pour Adolescents"Mebisu mungkin hobimu, ketika aku terus mengganggumu meminta hal yang belum aku dapatkan, yeah menjadi milik ku"- Daffanio Daffanio Ganendra Adhitama, seseorang yang sangat Famous dengan pangkat Playboy nya. Ya, dia memang memiliki paras yang sanga...