TSO|| 05

5 2 0
                                    

Maaf tidak bisa lagi bersatu seperti dulu, gue cuman gamau lo nantinya bakal sakit lagi Fi.

- Bryan.


[Kehadiranmu-Vegetos 🎶]

-
-
-

"Yesss!!" Ucap mereka bersama lalu berkompak ala cewek.

"Akhirnya, kuy kantin" Ucap Alice yang ingin berlalu menuju kantin.

"Ehh tunggu, mending kita ke perpus dulu. Lo pada tau aja Pak Harto gimana” Ucap Raisa kepada Alice, Karin, dan Dafina yang ingin berjalan menuju kantin.

“Nah bener juga kata Raisa” Ucap Dafina mendahului langkah kakinya.

“Permisi pak” Ucap Karin

“Ada apa nak Karin?” Tanya pak mujib

“Kami di beri tugas Pak Harto buat beresin perpus Pak” Ucap Raisa.

“Oalah gaperlu, udah Bapak beresin tadi”

“Yess!! Apakan gue bilang” Ucap Alice tersenyum sumringah.

“Alice!!” Ucap Dafina, Karin, dan Raisa berbarengan.

“Yaudah Pak makasih, kami permisi dulu” Ucap Dafina tersenyum ramah.

“Kemana kita?” Tanya Karin

“Kantin kuyy, habis pelajaran Pak Harto kan olahraga” Ucap Alice

“Yaudah yuk” Balas ketiganya.

“Gue yang mesen deh, mau apa?” Ucap Alice.

“Samain aja lah” Ucap Dafina

“Okay” Ucap Alice berlalu menuju kantin siomay mbok inah.

“Yaudah gue yang mesenin minum nya” Ucap Karin beranjak pergi.

Kini Dafina tengah sibuk memainkan handphone nya.

“Eh itu anak SAKRAL kan?” Ucap Raisa menunjuk dengan dagunya.

Seketika Dafina menoleh ke arah yang ditunjukkan Raisa.

“Ga ada urusan nya sama gue Sa” Ucap Dafina malas.

“Itu Daffa dari tadi ngeliatin lo mulu tau”

“Kan dia punya mata Sa”

Ck, ga peka lo” Ucap Raisa kesal.

“Dafinaa!! Sini dongg gabung sama abang Daffa” Teriak Sam.

Dafina hanya diam tak menggubris perkataan Sam.

“Makanan datangg” Ucap Alice yang disusul oleh Karin dibelakangnya.

“Ada apasih kok rame-rame” Ucap Karin meletakkan nampan yang berisi Es Lemon Teah itu diatas meja Kantin dan mendudukkan tubuh nya.

“Noh ada Anak SAKRAL diujung” Ucap Raisa.

Karin pun menengok ke pojok meja kantin dan benar disana ada segerombol para cowok yang sedang nongkrong sambil menyantap makanan, serta mengobrol ria. Dan tap mata Karin bertatapan dengan mata Karel, wajah Karel yang datar tidak membuat kadar ketampanan nya berkurang bagi Karin, terlihat dari mata Karel bahwa disana menandakan bahwa Karel tidak baik-baik saja. Karin menghentikan semuanya, dia membalikkan wajahnya dan tidak menghiraukan Karel yang masih menatapnya.

“kenapa Rin?” Tanya Raisa mengernyit bingung.

“enggak.. ”

“Lo masih diem-dieman sama karel?” Tanya Dafina sembari memakan Siomay nya.

Trouble Someone(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang