"darimana lo?" tanya yohan begitu melihat yeeun yang baru sampai kantor di siang hari.
yeeun mengangkat sebuah berkas di tangannya. "nyari berkas ini."
"apaan tuh?"
"laporan kesehatan seola."
"kita gak nyamperin dia langsung?"
yeeun menggeleng. "awalnya kita bakal nyamperin dia, tapi tadi pagi sejeong hubungin gue kalo seola gak bisa di pinta keterangan lagi."
"kenapa?" tanya eunwoo dan ikut duduk bersama yohan dan yeeun.
"dia bunuh diri. kemarin malam."
"hah?"
"kok bisa?"
yeeun menghela napasnya. "seola tinggal di rumah sakit jiwa. sayangnya, perawat di sana malah bertindak semena-mena. seola di kurung dan di isolasi. hal itu yang membuat dia akhirnya bunuh diri di ruangan isolasinya."
"berarti ini termasuk tindak kriminal."
yeeun mengangguk. "kasus ini udah di bawa sama kejaksaan."
eunwoo meraih berkas yang yeeun bawa lalu membacanya.
"seola juga sempet hilang dulu." ujar yeeun.
"dia hilang juga?"
"iya, tepat setelah membunuh orangtuanya dia hilang." jawab yeeun.
"ginjalnya cuma ada satu." seru eunwoo sambil memperlihatkan laporan kesehatan seola.
"analisis kita kemungkinan besar bener."
×××
"gak ada satupun keluarga yang dateng di upacara pemakamannya."
sejeong, yang baru saja pulang dari upacara pemakaman seola itu meletakkan mantelnya di atas kursi.
"eunbi kemana?" tanya yeeun.
"pulang dulu. ngambil beberapa baju." jawab sejeong.
sejeong ikut duduk bersama yeeun, eunwoo dan yohan.
"woo, lo bisa meretas data kasus?" tanya sejeong.
eunwoo mengangguk.
"coba lo cari kasus orang hilang sekitar 15 tahun terakhir. khususnya dari 5 tahun sebelum kejadian pembunuhan berantai ini." pinta sejeong.
eunwoo langsung beranjak dari kursi dan melakukan apa yang sejeong pinta.
"taeyeon gimana? kita harus samperin dia juga bukan?"
sejeong menggeleng. "kita cuma perlu data yang cukup buat ngangkat kasus ini ke publik lagi. kita cuma harus nyari tau garis besarnya aja. setelah kasus ini bisa kita angkat, penyelidikan bakal dilakukan dengan skala lebih besar. di situ baru kita bisa nyamperin taeyeon."
"coba liat ini." seru eunwoo. semuanya langsung menoleh dan menghampiri eunwoo.
"85% keluarga dari korban pembunuhan berantai pernah ngelaporin kalo anggota keluarga mereka hilang. tapi kasus ini semuanya ditutup karena polisi gak berhasil menemukan korban hilang."
sejeong mengigit bibirnya. "semuanya mulai jelas."
"prometheus itu sekolah yang nampung anak-anak bermasalah. cara mereka mendapatkan murid adalah dengan menculik anak-anak yang punya gangguan mental. dan mereka menjual organ dari anak-anak ini."
"tapi gue masih bingung. prometheus itu apa dan siapa yang punya kuasa atas prometheus ini?"
yohan menyimak dengan seksama apa yang sejeong katakan, sampai ponselnya bergetar. ada telepon masuk dari eunbi.
"halo, kenapa bi?"
yohan terdiam mendengar jawaban eunbi. dia menatap sejeong, eunwoo dan yeeun.
"kenapa han?" tanya sejeong.
"lo serius?" tanya yohan pada eunbi.
wajah yohan semakin tidak karuan begitu eunbi menjawab pertanyaannya.
"han, kenapa?" tanya sejeong, lagi.
yohan menurunkan ponselnya dan menatap sejeong.
"eunbi nemuin seulgi, jaebum dan tiffany."
semuanya terkejut.
"dimana?"
"di ruangan bawah tanah kediaman keluarga hwang."
KAMU SEDANG MEMBACA
#JOEY - Prometheus
Fanfiction#BOOKO2 | Prometheus series Kali ini Sejeong harus di hadapkan dengan kasus yang masih menjadi teka-teki selama 10 tahun. Kasus yang masih menyimpan banyak kejanggalan di dalamnya. Potongan puzzle dari kasus ini berhamburan, terlalu sulit untuk men...