CHAPTER O9

678 125 8
                                    

"baru kita doang yang nyampe? perasaan tadi udah banyak yang dateng sebelum kita deh." ujar yeeun keheranan melihat suasana kediaman hwang yang begitu sepi.

"eunbi bilang juga tadi dia manggil ambulan buat ibunya kan? kok keliatannya sepi banget."

"han, lo kenapa?" tanya eunwoo.

yohan memang sedari tadi tampak gelisah sambil memandang ponselnya.

"lo kenapa han?" tanya yeeun.

"hp nya eunbi gak bisa dihubungi." jawab yohan.

"dia lagi sibuk ngurusin ibunya kali."

yohan menggeleng, "enggak! gue punya firasat buruk tentang ini."

mereka bertiga masuk ke dalam rumah eunbi. di sana benar-benar kosong. tidak ada siapapun.

"han, lo sama eunwoo coba cari data apapun yang bisa kalian dapet. gue mau nyari eunbi. kalo ada apa-apa langsung kasih tau gue." titah yeeun.

mereka semua langsung bergerak sesuai arahan yeeun barusan.

yohan dan eunwoo menggeledah seluruh ruangan. tapi tak ada satupun dokumen penting yang bisa dia jadikan petunjuk.

"kok gak ada sih?" tanya yohan frustasi.

"kita belum cari di ruangan kerja bokapnya eunbi."

"oh iya lo bener juga."

eunwoo dan yohan langsung menggeledah ruangan kerja itu. tapi tetap saja, tidak ada apapun di sana.

"gimana?" tanya yohan.

"sama aja. di komputernya gak ada file apa-apa. di brangkas juga gak ada." jawab eunwoo.

"apa kita salah orang?"

eunwoo menggeleng, "mereka gak akan mungkin nyimpen berkasnya di tempat yang mudah di temukan."

"terus dimana dong?"

"han, coba lo inget-inget lagi. ruangan mana yang belum kita periksa?"

yohan terdiam sejenak sebelum menyadari sesuatu.

"kamarnya eunbi. kita belum periksa kamar dia."

dan setelah itu, eunwoo dan yohan langsung berlari menuju kamar eunbi.

"di sini juga gak ada apa-apa woo. kayaknya kita emang salah orang." seru yohan.

eunwoo menghela napasnya berat. matanya masih sibuk meneliti setiap sudut kamar, sampai pandangannya terfokus pada satu hal di pojok kamar.

"enggak, masih ada hal yang harus kita periksa han."

eunwoo langsung menghampiri sebuah komputer edisi lama yang terpajang di pojok kamar eunbi.

"ini bukannya pajangan?" tanya yohan.

"enggak, komputer ini masih nyala." jawab eunwoo.

setelah menghidupkan komputernya, eunwoo masih terus mencoba untuk membuka kunci komputer tersebut.

"lo hack aja, gak bisa emang?"

"bisa, han. cuma butuh waktu lama kayaknya. kecuali kalo kita tau sandinya."

yohan merasa ada yang aneh, seolah-olah dia mengetahui sesuatu tapi dia sendiri lupa apa yang ia ketahui.

"oh iya! gue tau sandi nya woo! gue tau." pekik yohan.

"lo tau?"

yohan mengangguk. "eunbi selalu pake sandi yang sama."

"terus apa sandinya?"

"2808."

mereka berdua langsung terdiam.

"bodoh yohan bodoh. kok gue baru sadar?" maki yohan pada dirinya sendiri.

"han, apa aja hal yang lo tau?" tanya eunwoo menyelidik.

"gue gak tau banyak hal. gue cuma tau kalo eunbi selalu pake kode sandi yang sama di semua barangnya. gue sering liat dia ngebuka kunci hp, laptop dan barang dia yang lain pake sandi ini." jelas yohan.

"lo yakin? coba lo inget-inget lagi, apa ada hal yang lo lewatin?"

"enggak, woo. gue bahkan baru sadar kalo sandi yang selalu di pake eunbi itu—"

"—ulangtahunnya sejeong." potong eunwoo.

***


sejeong panik. sesaat setelah taeyeon memperingatinya, dia langsung panik dan mencoba menghubungi anak buahnya yang sudah berada di kediaman hwang.

"han angkat dong."

sejeong nyaris frustasi karena tak ada satupun dari mereka yang mengangkat telepon darinya. tanpa pikir panjang lagi, sejeong langsung meraih kunci mobil untuk segera menyusul mereka.

pikiran sejeong kalang kabut. dia hampir tidak bisa berpikir jernih. setidaknya sebelum tangannya membuka pintu mobil.

sejeong terdiam. menyadari sesuatu yang janggal.

"hwang minhyun... hwang eunbi... tiffany hwang." gumam sejeong.

sejeong langsung berlari. dia merutuki dirinya sendiri karena melewatkan sesuatu yang sangat penting.

brak!

sejeong menerobos masuk ke ruangan ketua kim—ayahnya. ketua kim keheranan melihat ekspresi sejeong.

"kenapa sejeong?"

"kita dijebak."

"sejeong, tolong pelan-pelan. dijebak?" tanya ketua kim.

"kita dijebak. selama ini kita dijebak sama mereka!"

----------

haii, jangan lupa cek work baru aku yang judulnya club 9teen. karena setelah buku ini selesai aku bakal lanjut ke sana. tema nya misteri thriller sama kayak mistake, tapi dengan cerita yang baru.

with luv, annxoel

#JOEY - PrometheusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang