"lo yakin ini alamatnya udah bener?" tanya yeeun pada eunbi.
eunbi mengangguk.
"bener kok. ini tempatnya." jawab sejeong tiba-tiba.
sejeong lalu melangkah masuk ke dalam gedung berwarna kuning cerah itu. diikuti yeeun dan eunbi di belakangnya.
"tapi ini TK." bisik yeeun pada sejeong.
sejeong tidak menghiraukan yeeun dan langsung menghampiri wanita yang ada di dalam gedung.
"permisi. kami dari--"
"kepolisian kan?" wanita itu memotong kalimat sejeong.
"saya pemilik TK ini sekaligus orangtua angkat hongseok. panggil saja bibi han. silahkan masuk."
bibi han mempersilahkan sejeong, yeeun dan eunbi masuk ke sebuah ruangan. di sana, mereka melihat hongseok yang sedang membereskan beberapa mainan.
"hongseok adalah satu dari sekian banyak korban. tapi dia satu-satunya yang tidak punya orangtua. kedua orangtuanya sudah meninggal. dari kecil sampai remaja dia tinggal di panti asuhan." jelas bibi han.
"sampai remaja?"
"saat remaja hongseok dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena sering mengamuk."
"bibi yang merawat hongseok sejak kecil?"
bibi han menggeleng. "dulu hongseok salah satu pasien yang ku tangani."
eunbi berjalan mendekati hongseok.
"hai?"
hongseok menoleh lalu tersenyum.
"anak-anak udah pulang. nyari siapa?" tanya hongseok. nada bicaranya tenang, jauh dari apa yang eunbi bayangkan.
"enggak kok. aku mau ngobrol aja sama kamu. boleh kan?"
hongseok mengangguk antusias.
"boleh! aku seneng punya temen baru. aku hongseok. kamu siapa?"
"eunbi."
"kamu cantik ya."
eunbi agak terkejut dengan apa yang hongseok katakan barusan. pasalnya, yang pernah memuji eunbi cantik hanyalah dirinya, ibunya dan yohan jika sedang ada maunya. tapi yohan tidak masuk hitungan.
"kamu senang ada di sini?" tanya eunbi.
"senang! ada banyak anak-anak."
"wah kamu kayaknya suka sekolah ya."
"iya, soalnya banyak orang. aku bisa dapet banyak teman."
"kamu waktu sekolah dulu gimana?"
"aku punya banyak teman kok!"
"kalo soojung kamu kenal?"
"kenal! dia kan cewek paling jutek di kelas. tapi dia tetep seniorku sih."
"senior?"
"dia masuk ke sekolah lebih dulu daripada aku."
"terus gimana lagi?"
"kami semua berteman. lalu aku bertemu dengan anak-anak dan aku memutuskan untuk keluar dari sekolah karena aku lebih sayang pada anak-anak." jawab hongseok masih bersemangat.
di sisi lain, sejeong sudah menerima laporan kesehatan milik hongseok yang ia pinta beberapa saat lalu.
"hongseok selalu bersikap cerita ya?" tanya yeeun.
bibi han mengangguk. "setelah ditemukan 10 tahun yang lalu, hongseok masih sering mengamuk. dia diterapi bersama anak-anak."
"tunggu dulu, ditemukan? maksudnya?" tanya sejeong.
"hongseok sempat hilang saat masih di rumah sakit. begitu ditemukan dia harus kembali menjalani pengobatan. dan dia sekarang mengidap amnesia disosiatif. dimana sebagian ingatan dia hilang karena trauma. maka dari itu polisi selalu kesulitan meminta keterangan dari hongseok karena ingatannya yang hilang." jelas bibi han.
sejeong mengangguk.
×××
"gimana?" tanya yohan begitu sejeong selesai membaca laporan kesehatan hongseok.
"dia punya dua ginjal, utuh. dan menderita amnesia disosiatif." jawab sejeong.
"terus kenapa ginjalnya soojung hilang satu?"
"karena soojung masuk ke prometheus lebih dulu." jawab eunbi.
"dari analisis yang udah kita buat kemarin, bisa gue simpulin kayak gini. kemungkinan memang pihak prometheus yang ngambil ginjal soojung. tapi kenapa ginjal hongseok masih utuh? itu karena soojung masuk ke prometheus lebih dulu daripada hongseok. kemungkinan pihak prometheus belum sempet ngambil ginjal hongseok dan pembunuhan berantai keburu terjadi." lanjut eunbi.
"kalo ginjal seola juga hilang satu, kemungkinan besar analisis kita bener." tambah sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
#JOEY - Prometheus
Fanfiction#BOOKO2 | Prometheus series Kali ini Sejeong harus di hadapkan dengan kasus yang masih menjadi teka-teki selama 10 tahun. Kasus yang masih menyimpan banyak kejanggalan di dalamnya. Potongan puzzle dari kasus ini berhamburan, terlalu sulit untuk men...