semuanya langsung bergegas menuju kediaman keluarga hwang.
"detektif kim."
langkah sejeong terhenti saat ada tangan yang menahannya.
"opsir choi, saya sedang buru-buru."
"tapi di depan ada yang ingin menemui anda."
"siapa?"
"kim taeyeon."
×××
satu jam yang lalu
"papa ada dimana?" tanya eunbi pada hyunjin, adiknya.
"kerja."
"belum pulang?"
"belum."
"dari kapan?"
"kamis."
"mama gimana? gak apa-apa?"
"baik."
"buset jutek amat gue punya adek." gerutu eunbi lalu masuk ke kamarnya. dia mengemasi beberapa baju, mengingat persediaan bajunya mulai menipis.
eunbi memang jarang sekali pulang ke rumah, jika sedang tidak ada tugas dia akan tidur di rumah sejeong atau yeeun. eunbi malas kembali ke rumah karena ayahnya pasti akan kembali mendesaknya untuk mengundurkan diri dari kepolisian dan menggantikan posisi pemilik bisnis keluarga. sementara nyonya hwang-- ibu eunbi tidak bisa membantu banyak dalam membela eunbi. beliau mengidap gangguan mental sejak kakeknya meninggal. dokter mengatakan mungkin karena nyonya hwang terlalu terkejut dengan keadaan sehingga dia tidak bisa menerima keadaan. ya setidaknya ibunya masih sering bersikap normal walau tak jarang pula dia bersikap aneh dan menakutkan.
eunbi masih punya waktu dua jam sebelum waktu istirahatnya habis. dia berkeliling melihat isi rumah milik kakeknya yang diwariskan pada keluarganya sekarang.
langkah eunbi terhenti di depan pintu kayu yang di hiasi dengan gantungan dewa zeus.
eunbi melangkah, tangannya terulur menuju gagang pintu.
bruk!
"mama!"
nyonya hwang terjatuh tepat di belakang eunbi. eunbi langsung berlari menghampiri nyonya hwang.
"mama kenapa?" tanya hyunjin.
"mama gak apa-apa? kita ke rumah sakit ya." seru eunbi panik.
"kakak." lirih nyonya hwang lemah.
"kenapa ma? bentar ya kakak lagi ngehubungin ambulan."
"kakak." lirih nyonya hwang sekali lagi.
"kenapa ma?"
telunjuk nyonya hwang terangkat. menunjuk ke arah pintu yang sudah setengah terbuka.
"mereka di sana. selamatkan mereka."
eunbi terdiam sepersekian detik sebelum menyadari bahwa tak ada detak jantung dari ibunya.
"mama kenapa?!"
eunbi langsung memeriksa denyut nadi nyonya hwang dan melakukan pertolongan pertama.
"kak, mama kenapa?!" tanya hyunjin lagi.
"dek, hubungi ambulan sekarang."
"aku harus hubungi papa dulu baru nan-"
"jangan! jangan ada yang hubungi papa." cegah eunbi. hyunjin tidak mengerti tapi dia menuruti perintah kakaknya.
eunbi menyerahkan nyonya hwang kepada hyunjin, sementara dia berjalan menuju pintu dengan hiasan dewa zeus di depannya.
"lo mau kemana? gak liat keadaan?" ucap hyunjin sarkas.
"bentar lagi ambulan dateng dan gak usah sok peduli sama gue. seperti yang udah lo sama nyokap lo bilang, gue ini cuma anak haram." balas eunbi sebelum menghilang di balik pintu itu.
×××
"kapten!" eunwoo menahan lengan sejeong saat hendak menemui taeyeon.
"eunwoo kamu gak li-"
"gue nemuin sesuatu."
sejeong terdiam, mempersilahkan eunwoo untuk berbicara.
"tiffany, taeyeon, yuri dan semua pengajar dari prometheus itu gak pernah menempuh pendidikan keguruan, mereka bukan guru."
"maksudnya?"
"mereka dokter."
"dokter?"
"iya, dokter kejiwaan."
××××
haiii, jadi akhir-akhir ini aku dapet terror suruh update dari kalian semua hahahaha.
maaf banget baru sempet update karena aku kena writer block khusus di cerita ini.
aku juga sebenernya ragu masih ada yang baca soalnya ternyata aku terakhir update tahun lalu ya.
tapi gapapa, tetep aku lanjut karena ini hutang aku dari lama.
hope you like it
with luv, annxoel.
KAMU SEDANG MEMBACA
#JOEY - Prometheus
Fanfic#BOOKO2 | Prometheus series Kali ini Sejeong harus di hadapkan dengan kasus yang masih menjadi teka-teki selama 10 tahun. Kasus yang masih menyimpan banyak kejanggalan di dalamnya. Potongan puzzle dari kasus ini berhamburan, terlalu sulit untuk men...