"Yang biasanya tidak saling menyapa, namun tiba tiba terlihat bersama, bagaimana tidak curiga?"
***
Pagi pagi buta Ayya sudah dikejutkan dengan gedoran pintu kamarnya yang sangat keras. Siapa lagi kalau bukan Arifin, papanya. Toh adiknya juga masih kecil dan ibunya sudah meninggal 1 tahun yang lalu.
Dor dorr dorrr
Ayya yang mendengar itu langsung terlonjak kaget dan segera membuka pintunya.
"Kamu ini, lihat ini sudah jam 6. Kamu belum memasak dan juga mengurusi adikmu. Papa hari ini kerja pagi, jadi nanti kamu yang nganter adikmu" Ujar lelaki paruh baya di depan pintu itu dengan mata merah yang menandakan bahwa dia sedang marah.
"Iya pa, maafin Ayya" jawabnya sambil menunduk.
Arifin berbalik badan hendak pergi namun dia melirik Ayya dan berkata "oh ya, cucian piring dan baju sudah numpuk, pulang sekolah langsung pulang. Saya nggak mau tahu, saya pulang dari kantor semua isi rumah sudah harus bersih dan rapi" lalu ia melenggang pergi begitu saja.
Ayya yang sudah biasa diperlakukan seperti itu hanya menghela nafas, lalu dia bergegas melakukan apa yang ayahnya suruh.
***
"Hany, kamu belajar yang pinter ya. Jangan nakal juga, nanti pulang nya tunggu kakak di rumah bu Ain ya" ujar Ayya sambil mengelus pucuk kepala Hany, adiknya.Dia sekarang sudah berada di depan sekolah Hany. Hani sekarang berusia 7 tahun dan baru menginjak kelas 1 SD.
Biasanya Hany diantar papa saat sekolah dan pulangnya papa juga menjemputnya. Dan Ayya selalu naik angkot, tapi terkadang dia membawa mobil jika diijinkan oleh papa nya. Sekarang papa nya ada kerja pagi jadi Ayya yang harus mengurus sekolah Hany.
Hany tersenyum dan mengangguk semangat "kakak juga ya. Biar tambah pinter dan bisa ngajarin Hany deh"
Ayya terkekeh kecil "iya dong. Tapi kamu nggak boleh kalah pinter sama kakak"
Hany mengagguk semangat "oke. Kakak hati hati ya. Jangan ngebut ngebut bawa mobilnya. Hany masuk ya. Bye"
Ayya tersenyum, adiknya itu sudah semakin besar saja. Ah rasanya baru kemarin Hany kencing di pangkuanya.
***
"Holla Ayya. Gue kangen banget sama lo" teriak Eby langsung memeluk Ayya.
Ayya sekarang sedang berada di depan kelasnya, XI IPS 1.
Ayya yang mendapat perlakuan seperti itu mengerutkan keningnya.
"Cielah lebay banget lo. Tiap hari juga ketemu" ujar Antari dilanjutkan dengan toyoran di kepala Eby.
"Yaelah tar, gue itu kalo nggak ketemu sejam aja sama Ayya gue bakalan kangen tau" jawab Eby sambil mengelus keningnya yang terasa panas.
"Apasih by, nggak ngerti gue. Dah lah gue mau masuk, capek" ujar Ayya yang sedari tadi diam, lalu gadis itu melenggang masuk kedalam kelas.
***
Kring kring kring
Suara bel tanda istirahat pertama berbunyi. Ayya dan teman temanya pergi menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stayya
Teen Fiction[BELUM REVISI] Gimana perasaan lo setelah tiba tiba di deketin sama orang yang bahkan hampir nggak pernah bicara sama lo?! Bingung, takut, atau cuek aja? Itu yang sedang dirasakan oleh Stayya, gadis cantik yang menjabat sebagai ketua osis yang terke...