10 | Raby (Raka Eby?)

394 40 2
                                    

Go follow __withyu

Not siders ya ;)

***
"close, getting closer, very close"

***

Sudah sekitar seminggu saat Ayya mulai belajar math ditemani Anta. Mereka belajar di berbagai tempat. Kadang perpus, cafe atau bahkan kediaman Regantara. Dan kini kaki Ayya sudah bisa berjalan lancar karena ia telah memilih dokter terpercaya untuk menanganinya. Tak ayal dalam waktu seminggu kaki Ayya sudah merasa baik dan dapat berjalan dengan benar. Jangan lupakan bekas luka di kakinya kini telah hilang, dan kakinya kembali mulus cantik putih berseri.

"Ck, gila lama banget gue udah nunggu setengah jam" decak seorang gadis yang sekarang sedang terduduk di rooftop sebuah cafe dekat sekolahnya.

Dia merasa kesal karena seseorang yang ditunggu tunggu belum juga datang. Padahal ini sudah setengah jam waktu mereka janjian. Dan lebih parahnya dia sama sekali tidak memberi kabar pada Ayya. Menyebalkan bukan?

Entah sudah keberapa kali ia menyeruput minuman yang tinggal es batu saja. Ia menghela nafas hendak pergi tetapi sebuah tangan menahanya. Ia menatap kedepan, ternyata dia, kemana saja baru datang?. Mau tidak mau ia kembali duduk.

"Maaf lama"

"Maaf maaf, lo tau nggak ini udah setengah jam gue nunggu lo disini! Makin keriput nih kulit gue"

"Iya iya maaf, mana gue tahu rapatnya bakal lama"

Ayya mendegus "belajar apa?" Tanyanya to the point.

"Trigonometri"

"Yang sin sin-an itu?"

Anta mengangguk.

"Ah itu mah gampang, ngeremehin gue banget lo"

"Gampang yang lo bilang itu sin0 cos30 tan60 kan?"

Ayya mengangguk mantap.

"Kalo itu anak osn SD juga bisa, asal lo tahu itu tuh masih teori yang wajib lo pahami. Lo belum masuk di bagian grafik dkk kan?"

"Ada grafik juga?"

Anta mengangguk "iya dong"

Seketika wajah Ayya tertekuk masam "gak asik"

"Yah gitu, anak IPS emang cuma diajari teorinya aja, kalo lo mau yang lengkap makanya masuk IPA!"

"Idih bisa gila kalo gue masuk IPA"

"Lagian padahal lo itu lumayan bego, kok bisa dapet beasiswa?" Tanya Anta heran sambil menopang dagunya dengan kedua tangan juga matanya yang lekat memandangi wajah lelah namun manis milik Ayya.

"Eh asal lo tahu gue waktu SMP punya banyak piala dan piagam. Hasil dari lomba mengahafal atau baca baca gitu. Terus pas tes tulis disini itu gue sengaja ambil jalur IPS, karena gue tahu IPA bukan keahlian gue. Apalagi matematika, big no!"

Anta tertawa melihat ekspresi Ayya yang terlihat sangat sangat benci pada yang namanya Matematika. Namun sekarang dia dipaksa harus mencintai matematika. Bayangkan kalian di posisi Ayya! Disuruh mencintai sesuatu yang bahkan sangat kalian benci dan hindari! Bagaimana ha?

"Padahal Math itu materi dasar lo, semua orang wajib menguasai, walaupun lo anak IPS"

Ayya mendegus sebal "nggak mau"

"Yaudah terserah, eh lo mau makan dulu?"

Ayya mengangguk tanpa ragu. Memang gadis itu tidak tahu yang namanya jaga image. Saat pelayan datang membawa buku menu. Dengan cekatan Ayya langsung saja memilih makanan yang ia ingin.

StayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang