"Jika memang takdirnya bersama, menolak pun tak ada gunanya"
***
Jam menunjukan pukul 19:00. Ayya baru saja selesai mencuci baju. Keinginan nya sekarang hanya beristirahat sebentar. Pasalnya dari pulang sekolah tadi dia belum sempat istirahat dan makan.
Ia mengecek ponselnya. Membuka kontak Revan, ia berencana membuka obrolan dengan Revan
Orang gila
Hai ogeb?
Si anjir lo
Wkwk, gue mau ngomong
Ngomong aja napa sih
Lo mau temenin gue ke festival night
Besok, di sekolah gueOgah
Kok gitu :(
Males!
Emang nya lo mau kasih gue apa
Kalo gue mau nemenin loLo dapet pahala dari tuhan
Idih
Gue mau, asalkan lo beliin gue
KFC Bucket Spicy Smoked Chicken
Buat makan malam dalam sebulan
Penuh
Sama video game keluaran terbaru
Ada total 8 video
Gue belom sempet beliGile lo
Mau porotin gueNggak mau tau!
Yaudah, nggak jadi
Gue dateng sama temen gue ajaCowok apa cewek?
Cowok lah
NGGAK!
terserah gue
NGGAK BOLEH STAYYA!
Gue belum ketemu sama dia!Terus?
Besok gue jemput!
Nggak mau!
Nggak ada penolakan!
Pokonya nggak mau
Gue udah ngomong sama diaNggak ada penolakan!
Atau dia bakal habis di tangan gueOKE
---
Ayya tersenyum penuh kemenangan. Strategi nya berhasil. Ia berhasil menipu Revan. Cowok itu memang tidak mengizinkan Ayya dekat dengan orang lain sebelum dirinya tahu seluk beluk dari orang itu. Revan menyayangi Ayya ibarat adiknya sendiri.
Dia sudah bersahabat dengan Ayya sejak dari kecil. Umur mereka tidak terpaut banyak, hanya satu tahun, sekarang Revan duduk di kelas XII dan bersekolah di Bandung. Oiya Rumah Ayya yang di Bandung berada tepat di depan rumah Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
Stayya
Teen Fiction[BELUM REVISI] Gimana perasaan lo setelah tiba tiba di deketin sama orang yang bahkan hampir nggak pernah bicara sama lo?! Bingung, takut, atau cuek aja? Itu yang sedang dirasakan oleh Stayya, gadis cantik yang menjabat sebagai ketua osis yang terke...