□□□□□ O1 %

3.6K 552 59
                                    

ıllıllı nanti chan sambat tentang hari ini ıllıllı


゚・:*✿

     pemuda manis itu memasuki gerbang sekolah dengan senyumnya yang tak luntur sedari turun dari bus sekolah tadi. Di koridor sekolah banyak sekali siswa yang menyapanya baik memberinya ucapan sekamat pagi maupun memuji paras dan senyumnya pagi ini.

seperti biasa, hyunjin mengambil buku di lokernya untuk mata pelajaran hari ini karena memang hyunjin tidak pernah membawa pulang buku-bukunya ke rumah. Untuk apa? Dirumah itu waktunya untuk istirahat bukan belajar jawabnya jika ditanya.

hyunjin menghentikan langkahnya saat melihat seungmin menempelkan kertas di pintu lokernya

"loh? Jadi bener seungmin?"

seungmin melihat kanan kirinya memastikan suasana lalu menutup lokernya dan pergi ke ruang wakil, begitupula hyunjin langsung berlari ke lokernya dan buru-buru mencopot surat yang sama seperti kemarin lagi.

"jin, ayo naikin bendera." ucap sunwoo yang sama baru datang lalu menghampiri teman piketnya hari ini. Hyunjin mengangguk lalu memasukan kertas surat itu kedalam saku celana.

"bendera udah dilipet?"

"baru diambil seungmin tadi."

"oh..gue hari ini pembentang ya, lo yang penopang."

"iyaa sunwoo bawel!"

seungmin keluar dari ruang wakil kepala agak kaget melihat hyunjin yang sudah berdiri didepannya dengan sunwoo

"e-eh, jin, kapan dateng?"

"intinya duluan gue dari pada sunwoo. Dah ayo cepet udah jam enam pas"

setelah ngibarin bendera mereka mencar ke kelas masing-masing, hyunjin-seungmin baerdua sedangkan sunwoo beda sendiri.

seungmin izin ke kelasnya jeongin dulu katanya ada urusan sama adik kelas berbehel itu. "lo duluan aja ke kelas." hyunjin menunjukan gestur 'ok' setelah itu berjalan ke kelas sendirian

dukk

"aduh!" kepala hyunjin kena timpuk botol akua yang sedeng, mana isinya masih setengah.

"ehh! Sumpah ga sengaja, sakit gak? Dimana yang sakit?" kata orang yang hyunjin yakin dia pelakunya, mana pake pegang-pegang muka dia segala lagi. Modusnya sa ae kepala lele batin hyunjin.

"gue nggak papa kok, nggak sampe amnesia juga ketimpuk botol. Santai aja, kak" iya hyunjin tau si pelaku ini seniornya, keliatan dari garis tiga di lengan seragam sebelah kirinya.

"lo nya santai, gue nya enggak. Kalo lo kenapa-napa gue yang harus tanggung jawab" kata senior yang warna kulitnya pucet udah gitu rambutnya pirang. Sekolah artis kali ah pikir hyunjin.

"yaelah bang, tanggung jawab kaya gue hamil aja. Udah sih santai aja, anggep aja gak terjadi apa apa. Gue duluan, kak."

hyunjin melenggang pergi ke kelasnya ninggalin si senior yang putih banget, silau hyunjin udah kaya ubin gereja.

"chan! Sadar, anjing!" minho buru-buru nepuk pipi bangchan karena dari tadi dia cuma diam senyum-senyum sambil ngeliatin tangannya.

"gak, gak bisa nih gue gini terus.." chan geleng-geleng kepala. "anjing, ho. Lo liat kan tadi gue pegang mukanya? Mulus coy, mulusss..."

Minho auto ngerotasiin bola matanya malas dengerin orang bucin, ditariknya lengan seragam chan masuk ke kelas.

"aduh anjir, gak salah lo lo pada ngak gue main lempar-lemparan botol pagi-pagi.."

"bucheennn!!" sorak temen-temen sekelas bangchan.

"sirik aja ni para sobat ambyar."

Oke.

hyunjin duduk di kursi pas banget tengah tengah kelas posisinya, abis itu ngeluarin lagi kertas surat yang tadi

ıllıllııllıllııllıllııllıllııllıllııllıllııllıllı

No.     :_____________
Date  :_____________

______________________________________

boleh minta tolong gak?

tolong dong, kalo latihan jangan kebanyakan senyum sama adek adeknya apalagi sama seniornya.

gue cemburu, hehe..









ㅡㅅ

ıllıllııllıllııllıllııllıllııllıllııllıllııllıllı

"dih, siapa emang ngelarang-larang gue senyum. Senyum itu ibadah tau!" hyunjin merengut, meremas kertasnya lalu dibuang ke laci meja.

"iya senyum emang ibadah, tapi senyum senyum terus ke orang itu buat orang yang lo senyumin ngerasa dikasih harapan tau." seungmin duduk di bangkunya disebelah hyunjin sambil baca buku ensiklopedia bumi.

hyunjin mengernyit, makin curigakan dia sama seungmin. Tapi ya gimana, gak boleh berprasangka buruk duluㅡ tapi tadi pagi dia ngeliat seungmin nempelin kertasnya. Hadeh, hyunjin labil.

"terus gue harus senyumnya ke siapa aja?" tanya hyunjin.

"ke gue aja." seungmin nutup buku ensiklopedianya dia taruh meja.

KAN!

"nggak lah bercanda.." seungmin ketawa kenceng banget, sedangkan hyunjin cuma bisa natap anak itu datar.

"bodo ah."




























゚・:*✿

nanti chan sambat tentang hyunjin.

a/n : mau bilang kalau ini bukan gs, terus perchapter ini gak akan panjang ya cuma segini - segini doang hehe 🐱

nanti chan sambat tentang hari ini. ╱ CHANJIN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang