hayyie nth knp aku ngerasa males buat republish ya.. baca cerita sendiri alurnya sama kaya cerita kebanyakan yang endingnya dah ketebak sendiri, pengen bikin cerita baru takut ga ke urus kaya sniper, hm 😤
yasudahlah ya selamat baca!!! EH BTW AKU KANGEN KALIAN SEMUA SMPE MASI INGET USER YG SERING KOMEN
*****
Rumah sebidang menjadi saksi bagaimana Lisa tubuh dewasa.
Hanya ada rasa kurang dalam hidup Lisa namun ia selalu mensyukurinya, apapun itu asal sang ayah berada disamping Lalisa Karena bagi dia ayahnya adalah her universe.
Lisa rasanya ingin menangis sekarang, bagaimana ia sangat kotor akan menginjak rumah itu? Dan bagaimana jika suatu saat sang ayah tau apa yang telah Lisa lakukan?
"Hey, anak bodoh!"
Lisa kaget dan langsung mencari asal suara tersebut. "Ahjuma? " ya wanita itu adalah wanita paruh baya penjaga apotik.
"Kenapa kau mengataiku bodoh?" tanya Lisa pelan.
"Ada dimana kau semalam saat ayahmu membutuhkanmu, huh? "
"Maksud ahjuma? "
"Ayahmu sedang kritis di puskesmas, kata perawat jika dia tidak segera mendapatkan perawatan dari rumah sakit dia bisa saja mati."
Mata Lisa membulat tak kala indera pendengarannya menangkap suara yang memberikannya kabar buruk, tubuh Lisa bergetar. Ayahnya kritis? Tanpa aba-aba Lisa langsung pergi meninggalkan penjaga apotik itu disana.
Air mata Lisa sudah membasahi wajah cantik miliknya, dia tidak bisa hidup tanpa ayahnya membayangkannya saja Lisa enggan.
Lisa berlari menuju puskesmas dekat rumahnya, karena dikawasan rumahnya hanya ada satu puskesmas. Lisa harus segera membawa ayahnya ke rumah sakit.
Ayahnya adalah harta satusatu nya yang masih ia punya dan dia harus menjaganya.
"Dokter mana Appa ku?" ucap Lisa gegabah, entah kepada siapa ia bicara hingga membuat orang disekitarnya heran.
"Tolong katakan padaku, tolong siapapun hikss---" tangis Lisa.
Seorang perawat yang melihat Lisa pun langsung menghampirinya. "Nona, atas nama Erick Manoban?" tanya perawat.
"Iya, itu adalah nama Appa " jawab Lisa dengan wajah khawatirnya.
"Begini Nona, Ayahmu sangat kritis dan kami tak bisa menanganinya karena fasilitas medis yang tak lengkap. Tanpa persetujuan siapapun karna mengingat ayahmu yang semakin parah pihak puskesmas mengirim ayahmu ke Seoul National Hospital, agar mendapat perawatan yang baik" jelas sang perawat.
"Jadi Appa ada disana sekarang?" tanya Lisa dan diangguki perawat.
"Terimakasih, aku akan pergi kesana." ujar Lisa lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL
FanfictionV ft Lalisa Manoban [M content] |200529| END Aku males revisi oke? Ini cerita pertamaku tahun 2020 dulu jadi aga aneh, terkesan norak dan iyuh sebenernya wkwk #1 #2 & #3 taelice 221203-29